Connect with us

Peristiwa

Polsek Mojoroto Amankan Mediasi Perselisihan Penggunaan Jalan Lingkungan Ponpes Kedunglo

Published

on

Kediriselaludihati.com – Polsek Mojoroto, Polres Kediri Kota melaksanakan pengamanan Kegiatan Festival Takbir Keliling bersepeda angin dan Mediasi perselisihan penggunaan jalan lingkungan Ponpes Kedunglo Al – Munadhoroh dan ponpes PSW. Kel.Bandar Lor Kec. Mojoroto Kota Kediri.

Kegiatan, pada Hari Selasa, tanggal 09 April 2024 mulai pukul 19.00 s/d 02.10 WIB bertempat di Ponpes Kedunglo Al – Munadhoroh Kel.Bandar Lor Kec. Mojoroto Kota Kediri.

“Telah dilaksanakan Kegiatan Festival Takbir Keliling diikuti 75 Orang Penanggung Jawab Kegiatan Ponpes Kedunglo Shodik Kamsudi,” ujar Kapolsek Mojoroto Kompol Mukhlason, S.H.

Hadir dalam kegiatan tersebut, pengasuh Ponpes Kedunglo Al Munadhoroh. Kanjeng Kyai Abdul Madjid Ali Fikri. Kapolsek Mojoroto Kompol Mukhlason SH.

Kasat Sabhara Polres kediri kota Iptu Priyo Hadistyo. Panit sabhara Polres Kediri Kota ipda Joko Budi . Kanit intelkam Polsek Mojoroto Akp Miftah Ali sadikin. Danramil 0809/03 Mojoroto Lettu Czi Bibit.

Camat Mojoroto diwakili Kasi Trantib kec. Mojoroto Bpk Abdulrahman SH MSI. Kakel Bandar Lor Wasis Yuliantoko. Kanit Reskrim Polsek Mojoroto Iptu Heri Siswanto ,S.H. Kanit Provost Polsek Mojoroto Aiptu Dwi Haryono.

Anggota Polsek Mojoroto Aiptu Kasmuri. Babhinsa Bandar Lor Aiptu Wageyanto.anggota Polsek Mojoroto Aiptu Dodik. Babhinsa Bandar lor Sertu Imam. Anggota Koramil Mojoroto. Humas Ponpes Wahidyah Kedunglo Hafis, panitia. Peserta Takbir Keliling, Ponpes Kedunglo Al – Munadhoroh Kel. Bandar Lor

Rangkaian Kegiatan diawali pembukaan. Mukadimah Sholawat Wahidyah oleh Ibnu Hasan, SH. Fatwa dan Do’a restu oleh Pengasuh Ponpes Kedunglo Al Munadhoroh. Kanjeng Kyai Abdul Madjid Ali Fikri yang intinya :

“Yang saya hormati para pengamal perjuangan Wahidyah dan para segenap panitia, yang mana pada malam ini kita bisa mengikuti takbir keliling dengan sehat walafiat. Khususon Rasulullah semoga kita semua mendapatkan syafaatNYA nantinya dengan gema takbir memuliakan Keagungan Allah,” terangnya.

“Dengan takbir ini kita mengikuti takbir keliling ini dengan ikhlas, dan jangan kita terjebak dalam kemenangan saja, tapi kita mendapat karunia untuk bisa dan telah diberi kesempatan dalam menjalankan puasa romadhon. Dalam bersepeda nanti agar menjaga ketertiban di jalan patuhi arah petugas dan selalu bertakbir agar dapat ridhonya,” jelasnya.

Pemberangkatan takbir keliling oleh Pengasuh Ponpes Kedunglo Al Munadhoroh. Kanjeng Kyai Abdul Madjid Ali Fikri, adapun route yang dilalui Start Jl. KH. Wahid Hasyim – Jl. KH. Agus Salim – Jl. Semeru – Jl. Dr. Saharjo – Jl. Suparjan Mangun Wijaya – Jl. Jaksa Agung Suprapto – Finish Jl. KH. Wahid Hasyim

Pada pukul 21.30 WIB kegiatan selesai, selama kegiatan berlangsung dengan tertib, dan lancar. Dilanjutkan pengecekan persiapan untuk silaturahim di kediaman pengasuh Ponpes Kedunglo yang telah diselesaikan oleh Bpk Kapolsek Mojoroto Kompol Mukhlason S.H antara pihak psw ( Penyiar sholawat wahidiyah ) Gus Safiq dan pihak ponpes Kedunglo Gus Fikri.

“Saya mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah bersepakat dalam koordinasi ini. Ketentuan penggunaan jalan tidak boleh ditutup total dan harus ada jalan alternatif untuk kepentingan umum orang melintas. Karena ini hari lebaran hari kemenangan agar tidak meninggikan egonya nanti untuk kedepan kita cari alternatif yang terbaik untuk kita semua. Saya berharap kita semua dapat mencari solusi untuk kepentingan bersama supaya kedepan menjadi lebih baik karena kedunglo tetap kedunglo tidak ada kedunglo yang lain lagi untuk menjadi lebih baik,” jelasnya.

Dilanjutkan dengan sambutan Kapolsek Mojoroto Kompol Mukhlason.

“Dalam Kegiatan mediasi ini saya berharap kedua belah pihak tidak membuka aib orang lain karena kita seharusnya malau PP sebesar ini yg memiliki jamaa Ribuan dengan para pendiri PP Kedunglo yg terkenal menyelesaikan masalah seperti ini tdk ada yg mau mengalah. Harapan saya malam ini juga harus mendapatkan jalan keluar yang terbaik karena besok adalah hari kemenangan bukan cari lawan,” jelasnya.

“Kita malu apabila hal ini masih tidak terselesaikan dikarenakan semua merasa paling baik, paling berhak, paling pandai ayo di hari kemenangan ini kita saling memaafkan, saling merasa bersalah insyah Alloh, Alloh SWT Tuhan yang Maha Esa akan memberikan hidayah bagi kita semua…aamiin….,” tambahnya.

“Saya selaku kapolsek berusaha membawa warga atau untuk menjadikan warga kecamatan Mojoroto ini menjadi aman kondusif sehingga bisa beribadah dgn khusuk bisa bekerja dengan tenang. Nama Kedunglo ini besar saya bangga berada di Mojoroto betapa bahagianya melihat kehidupan masyarakatnya yg mayoritas PP dari Lirboyo, Makhrusiyah dan Kedunglo….Ini tidak main-main kehidupan pondok adalah kehidupan yang menyenangkan Sopan santun tata Krama diajarkan semua di PP ini…. sampai sampai melihat wajah pak Yainya tidak berani menunduk dengan santun….. tapi begitu ada masalah jangan hilang didikan PP yang terkenal itu berubah sekejap saja….Maka dari itu untuk masalah jalan ini kita ambil jalan tengah sesuai UU no 22 th. 2009 mengunakan jalan bukan untuk kepentingan berlalu lintas tidak menutup jalan sepenuhnya .
Artinya masih ada jalan yang bisa digunakan pengguna jalan lain serta harus ada jalan alternatif selain itu harus ada persetujuan tetangga kanan kiri atau warga sekitar…Jalanpun sesuai nama jalan itu…Jalan Provinsi,jln. Kabupaten atau jln. Kecamatan karena perijinan sesuai pemerintahannya…. karena jalan dipermasalahkan masing2 mengklaim ini jalan Pondok ini jalan umum yg belum ada pembuktiannya. Oleh karena itu mari kita sama menyepakati artinya tidak ada yang diuntungkan atau dirugikan dengan keputusan bersama,” bebernya.

Sambutan Kakel Bandar lor. “Yang kami hormati forkopimda Kecamatan Mojoroto. Pada malam ini kita dapat bertemu pada kesempatan ini.pada intinya ujung permasalahan adanya kesalah pahaman dan tidak menutup kemungkinan permasalahan ini ada jalan keluarnya karena saya juga membawa marwah kedunglo untuk membantu menyelesaikan yang terbaik. Dan bila ada kurangnya salah satu pihak ada yang harus bisa koreksi dan introspeksi diri untuk menemukan jalan damai. Saya berharap agar ini diniati dengan baik supaya dapat diberikan jalan keluar yang terbaik. Saya berharap adanya komunikasi yang terbaik untuk kemajuan Wahidiyah,” jelasnya.

Sambutan Gus Safiq. “Saya ingin bekerja sama tidak menuntut hak masing masing. Ajaran wahidiyah mengajarkan lilah dalam menjalani semua. Dan saya orang yang taat kepada agama dan pemerintah. Yang saya inginkan sebagai warga Bandar lor juga mendapatkan hak sebagai warga negara indonesia agar memberikan jalan. Tahun 93 jalan ini diakui pemerintah dan saya yakin kios yang dipakai itu punya psw dan yang saya inginkan sebenarnya kita saling menghormati dan menghargai karena kita saudara sedarah,” ungkapnya.

Sambutan Gus Fikri. “Beberapa minggu yang lalu saya mendapatkan surat dari kecamatan berkaitan dengan adanya laporan pengaduan di depan rumah kediaman ayah saya yang dengan adanya pihak psw pusat menutup makom dari KH Madjid. Maka dari sini perlu saya luruskan yang keberatan dari psw apa dari paman safiq. Selama ini dengan warga tidak ada masalah dengan ini saya memberikan solusi dengan tamu saya dari utara dan tamu Gus Safid dari selatan. Saya memberikan jalan satu meter satu panggung dan kain satir dipasang sepanjang,” terangnya.

Sambuatn Gus Amak. Untuk terkait jalan saya serahkan kepada Gus Safiq dan Gus Fikri bagaimana baiknya. Kasi Trantib Kec.Mojoroto Abdulrahman.SH,MSI. Pada intinya : “Kita pada saat ini menyelesaikan permasalahan ini. Saya mempunyai pemikiran seandainya tradisi yang selalu memakai genjot ini agar supaya digeser satu meter supaya ada jalan,” bebernya.

Kegiatan Pengamanan dipimpin Oleh Kapolsek Mojoroto Kompol Muhklason ,S.H Demikian Komandan sementara yang dapat kami laporkan perkembangan akan kami laporan pada kesempatan pertama, selanjutnya mohon petunjuk. 

“Pelaksanaan kegiatan berlangsung dalam keadaan aman dan tertib,” tutup Mukhlason. (res/an).

Continue Reading

Peristiwa

Bhabinkamtibmas Cerme Kediri Ajak Warga Cerme Wujudkan Keamanan Lewat PAM Swakarsa

Published

on

Kediriselaludihati.com – Upaya menjaga stabilitas kamtibmas pasca aksi anarkis terus dilakukan jajaran Polres Kediri Kota. Selasa (2/9/2025), Bhabinkamtibmas Desa Cerme Polsek Grogol, Aipda Agus Sbw, aktif melaksanakan kegiatan sambang dan pendampingan di dua lokasi berbeda.

Pukul 10.30 WIB, Aipda Agus mendampingi Kanit Binmas Polres Kediri Kota, Ipda Ridoi, dalam pertemuan di Kantor Desa Cerme. Dalam kesempatan itu, ia menyampaikan pesan agar perangkat desa bersama tokoh agama, tokoh masyarakat, serta warga bergotong royong melaksanakan PAM Swakarsa di lingkungannya masing-masing.

Selain itu, warga juga dihimbau untuk segera mengembalikan barang hasil penjarahan saat demo Sabtu (30/8/2025) lalu. “Batas waktu pengembalian hingga Rabu, 3 September 2025. Setelah itu akan ada penindakan tegas,” tegas Aipda Agus.

Tak berhenti di situ, pukul 11.45 WIB, ia kembali menyapa warga di Warkop Rian, Dusun Santren Lor. Dalam dialog santai dengan pengunjung, ia mengingatkan agar bila ada keluarga atau teman yang masih menyimpan barang jarahan segera melapor dan menyerahkan ke Polres Kediri Kota.

Ia juga menekankan pentingnya peran warga menjaga keamanan lingkungan. “Mari kita bersama-sama ciptakan suasana aman dan nyaman, khususnya di Desa Cerme dan Kecamatan Grogol secara umum,” ujarnya.

Kegiatan sambang dan sosialisasi ini berjalan aman, tertib, dan mendapat apresiasi dari masyarakat. Polsek Grogol berharap langkah persuasif ini mampu meningkatkan kesadaran warga serta memperkuat sinergi dalam menjaga kondusifitas wilayah. (res/an)

Continue Reading

Peristiwa

Bhabinkamtibmas Mojoroto Kediri Himbau Warga Kembalikan Secara Sukarela

Published

on

Kediriselaludihati.com – Jajaran Polsek Mojoroto, Polres Kediri Kota terus bergerak melakukan upaya preventif pasca aksi unjuk rasa berujung anarkis di Kota Kediri pada Sabtu (30/8/2025) lalu. Selasa (2/9/2025), Bhabinkamtibmas Kelurahan Mrican, Aipda Ach. Sodik, melaksanakan giat sambang di warung kopi area besmen Pabrik Gula Mrican, Jalan Merbabu.

Dalam kegiatan tersebut, Aipda Sodik menyampaikan pesan kamtibmas kepada warga sekaligus menegaskan imbauan terkait pengembalian barang hasil penjarahan. Ia menekankan agar masyarakat yang masih menyimpan barang jarahan segera mengembalikannya ke Polres Kediri Kota sebelum batas waktu yang ditentukan, yakni Rabu (3/9/2025).

“Kalau sampai batas waktu itu barang tidak dikembalikan, maka akan dilakukan penjemputan oleh petugas,” tegasnya.

Selain itu, ia juga mengingatkan warga untuk lebih waspada terhadap provokasi yang dapat memicu gangguan keamanan serta mengajak masyarakat menjaga situasi agar tetap kondusif.

Kegiatan berlangsung lancar, aman, dan mendapat respons positif dari warga. Polsek Mojoroto berharap langkah persuasif ini dapat mendorong kesadaran masyarakat untuk bertanggung jawab sekaligus memperkuat rasa kebersamaan menjaga keamanan Kota Kediri. (res/an)

Continue Reading

Peristiwa

Polisi Pastikan Tidak Ada Tanda Kekerasan, Diduga Akibat Epilepsi

Published

on

Kediriselaludihati.com – Seorang perempuan bernama Tarmiati (62) ditemukan meninggal dunia di dalam sumur rumah kos di kawasan Jl. Dandangan II, Kelurahan Dandangan, Kecamatan Kota Kediri, Selasa (2/9/2025) dini hari.

Peristiwa ini pertama kali diketahui oleh anak kandung korban, Wahyu Tri Jatmiko (39), sekitar pukul 03.00 WIB saat datang mengirim makanan. Sesampainya di kos, Wahyu tidak mendapati ibunya di kamar.

Setelah mengecek ke sumur, alangkah terkejutnya ia melihat timba berada di bawah dan mendapati tubuh korban mengapung dengan posisi kepala di dalam air.

Wahyu kemudian melaporkan kejadian itu kepada pemilik kos, Dyah Ayu Rosalia Kusumasari (37), yang selanjutnya menghubungi pihak kepolisian. Petugas Polsek Kediri Kota bersama Unit Identifikasi Polres Kediri Kota segera datang ke lokasi untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

Hasil pemeriksaan awal menyebutkan bahwa korban memiliki riwayat penyakit epilepsi sejak remaja dan rutin berobat di Puskesmas Balowerti. Diduga kuat, saat hendak menimba air, penyakit korban kambuh hingga terjatuh ke sumur.

“Dari hasil olah TKP, tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan atau bekas penganiayaan. Korban meninggal murni karena tercebur sumur. Terdapat keluarnya air dari mulut, hidung, dan telinga, serta kondisi jasad sudah mengapung lebih dari lima jam,” jelas petugas Inafis Polres Kediri Kota.

Polisi memastikan tidak ada barang hilang ataupun kerusakan di dalam kamar korban. Satu sandal korban masih melekat di kakinya.

Pihak keluarga menerima kejadian tersebut sebagai musibah dan menolak dilakukan autopsi. Anak kandung korban juga sudah menandatangani surat pernyataan resmi bahwa tidak akan menuntut secara hukum.

Dengan hasil tersebut, kasus ini ditutup sebagai peristiwa meninggal wajar. Jenazah diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan. (res/an)

Continue Reading

Trending

Copyright © 2019 kediriselaludihati.com

You cannot copy content of this page