Connect with us

Peristiwa

Tahapan Kampanye Pilkada, Polres Kediri Kota Ajak Mahasiswa Jadi Pelopor Keselamatan Lalu Lintas

Published

on

Ribuan mahasiswa baru Universitas Islam Kadiri (Uniska) mengikuti dengan antusias materi Safety Riding dan Etika Berlalu Lintas yang disampaikan oleh Kasat Lantas Polres Kediri Kota, AKP Afandy Dwi Takdir, S.T.K., S.I.K.

Acara ini merupakan bagian dari kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) yang berlangsung pada Senin, 30 September 2024.

Dalam pemaparannya, AKP Afandy Dwi Takdir menegaskan pentingnya keselamatan berkendara, terutama bagi mahasiswa yang mayoritas menggunakan sepeda motor sebagai alat transportasi utama.

“Mahasiswa adalah generasi muda yang harus menjadi pelopor keselamatan berlalu lintas. Gunakan helm, patuhi rambu lalu lintas, dan jangan berkendara saat mengantuk atau lelah,” ujarnya.

Edukasi ini dianggap krusial mengingat banyaknya kecelakaan lalu lintas yang melibatkan generasi muda. dalam kesempatan tersebut juga disispkan pesan kamtibmas tentang menjaga Kamtibmas yang aman selama pelaksanaan Tahapan Pilkada serentak 2024

Materi Safety Riding dan Etika Berkendara

Materi safety riding yang disampaikan meliputi pentingnya mengecek kondisi kendaraan sebelum digunakan, seperti memastikan kelengkapan kaca spion, lampu utama, dan kondisi ban.

AKP Afandy juga menjelaskan bagaimana menjaga jarak aman antar kendaraan serta pentingnya menggunakan sabuk pengaman saat mengendarai mobil .

Di sisi lain, etika berlalu lintas, seperti menghormati pejalan kaki dan tidak menggunakan ponsel saat berkendara, menjadi poin penting yang dibahas.

Kasat Lantas menekankan bahwa kepatuhan pada aturan dan etika berlalu lintas tidak hanya menyangkut keselamatan pribadi, tetapi juga menjaga ketertiban bersama.

Mahasiswa sebagai Pelopor Keselamatan Berlalu Lintas

Kasat Lantas Polres Kediri Kota juga mendorong mahasiswa untuk menjadi pelopor keselamatan berlalu lintas di lingkungan mereka.

“Tingkat kecelakaan lalu lintas di kalangan pemuda cukup tinggi, sehingga mahasiswa harus menjadi teladan dalam berkendara yang aman dan tertib,” lanjutnya.

Selain itu, mahasiswa didorong untuk menjadi agen perubahan dengan menyebarluaskan pentingnya patuh terhadap peraturan lalu lintas di kalangan teman dan keluarga mereka.

Kegiatan ini berlangsung interaktif dengan sesi tanya jawab, di mana para mahasiswa dapat bertanya seputar aturan lalu lintas dan tips keselamatan berkendara.

AKP Afandy juga memberikan pemahaman mengenai Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan termasuk sanksi bagi pengendara yang melanggar aturan, seperti tidak mengenakan helm standar atau berkendara tanpa Surat Izin Mengemudi (SIM).

Kepedulian Terhadap Keselamatan Bersama

Selain fokus pada teknik berkendara aman, AKP Afandy menekankan pentingnya menjaga etika di jalan raya. Penghargaan terhadap pengguna jalan lain, terutama pejalan kaki, adalah salah satu bentuk nyata dari etika berkendara yang baik.

“Jika kita semua saling menghargai di jalan raya, kita dapat mengurangi risiko kecelakaan dan menjaga keselamatan bersama,” ungkapnya

Acara yang berlangsung dengan lancar ini disambut antusias oleh para mahasiswa baru yang berkomitmen untuk menerapkan pengetahuan yang mereka dapatkan dalam kehidupan sehari-hari.

Kolaborasi antara Polres Kediri Kota dan Universitas Islam Kadiri dalam memberikan edukasi keselamatan berlalu lintas diharapkan dapat berlanjut di masa mendatang, demi terciptanya lingkungan berkendara yang lebih aman di Kota Kediri.

Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya Polres Kediri Kota untuk terus mengedukasi masyarakat, khususnya kalangan mahasiswa, agar menjadi pelopor keselamatan berlalu lintas serta menciptakan budaya berkendara yang aman, tertib, dan saling menghormati di jalan raya.

Continue Reading

Peristiwa

Dua Pelaku Aksi Anarkhis di Kota Kediri Diamankan Polisi, Asal Klaten dan Jakarta

Published

on

Kediriselaludihati – Polres Kediri Kota terus mengembangkan penyidikan terkait kasus aksi anarkis yang terjadi di wilayah hukum Kota Kediri pada 30 Agustus lalu. Kasat Reskrim Polres Kediri Kota, AKP Cipto Dwi Laksana, S.Tr.K., S.I.K., M.H., mengungkapkan bahwa pada Rabu malam (3/9) , pihaknya telah berhasil mengamankan dua orang terduga pelaku yang diduga terlibat dalam aksi pelemparan bom molotov di sejumlah titik di Kota Kediri.

Kedua pelaku tersebut masing-masing berinisial CK (27), warga Klaten, dan MSA (23), warga Jakarta. Dari tangan keduanya, polisi berhasil mengamankan barang bukti berupa empat buah petasan dengan isi lima letusan serta pakaian yang digunakan saat melakukan aksi anarkis.

“Dari hasil pemeriksaan, kami juga memiliki bukti rekaman video dan foto-foto saat mereka melakukan aksinya. Berdasarkan alat bukti yang cukup, pagi tadi keduanya resmi kami tahan,” ungkap AKP Cipto, Kamis (4/9/2025).

Dengan penambahan dua tersangka tersebut, total hingga saat ini Polres Kediri Kota telah menetapkan 26 orang sebagai tersangka. Mereka dijerat dengan pasal beragam, mulai dari Pasal 363 ayat 1 KUHP tentang pencurian dengan pemberatan saat huru-hara, Pasal 170 KUHP tentang pengerusakan barang, hingga Pasal 160 KUHP tentang penghasutan di muka umum untuk melakukan tindakan anarkis.

Dari 26 tersangka tersebut, 12 di antaranya merupakan anak berhadapan dengan hukum berusia 15–18 tahun, sementara 14 orang lainnya dewasa dengan rentang usia 19–36 tahun. Untuk pelaku yang masih dibawah umur, penyidikan dilakukan melalui mekanisme Sistem Peradilan Pidana Anak (SPPA) berkoordinasi dengan Balai Pemasyarakatan (BAPAS) Kediri.

AKP Cipto menegaskan bahwa penyidikan dilakukan secara profesional, transparan, dan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

Terkait peran kedua tersangka terbaru, polisi mendapati bahwa aksi pelemparan bom molotov telah dipersiapkan sejak H-1 aksi. Berdasarkan keterangan, mereka mengetahui rencana aksi dari seruan ajakan yang tersebar di media sosial, termasuk flyer dan siaran langsung (live) di media sosial.

“Mereka mengaku mempersiapkan bom molotov sendiri dengan cara membeli bahan bakar pertalite, kemudian diracik menggunakan botol bekas minuman. Status keduanya saat ini masih tercatat sebagai mahasiswa aktif di salah satu perguruan tinggi di Kota Kediri,” terang Kasat Reskrim.

Saat ini penyidik masih mendalami dugaan keterlibatan jaringan atau pihak lain yang diduga berperan sebagai provokator maupun penggerak aksi. (res)

Continue Reading

Peristiwa

Polsek Pesantren Kediri Perketat Himbauan Kamtibmas, Kerumunan Warga Dibatasi

Published

on

Kediriselaludihati.com – Jajaran Polsek Pesantren, Polres Kediri Kota terus bergerak menjaga stabilitas keamanan pasca terjadinya aksi pengrusakan di Kota Kediri. Pada Kamis (4/9/2025), Bhabinkamtibmas di dua kelurahan melaksanakan kegiatan sambang sekaligus sosialisasi himbauan kamtibmas kepada masyarakat.

Di Kelurahan Tosaren, Aiptu Yulianto menyampaikan pesan kepada tokoh masyarakat agar warga lebih waspada, khususnya mengawasi aktivitas anak-anak pada malam hari. Ia menekankan pentingnya aturan jam malam, di mana anak-anak tidak diperbolehkan berada di luar rumah tanpa alasan jelas setelah pukul 21.00 WIB.

“Selain itu, masyarakat juga diimbau untuk menghindari kerumunan lebih dari 10 orang pada malam hari jika tanpa keperluan jelas, karena berpotensi menimbulkan gangguan kamtibmas,” jelasnya.

Sosialisasi serupa juga dilakukan Aiptu Adi Koesno di Kelurahan Blabak. Ia menyampaikan pesan agar tokoh masyarakat aktif menjaga lingkungan masing-masing dan segera berkoordinasi dengan pihak kepolisian jika ada kejadian menonjol.

Kegiatan sambang ini mendapat respon positif. Para tokoh masyarakat Tosaren maupun Blabak menerima dengan baik himbauan yang disampaikan, serta menyatakan kesiapannya mendukung Polres Kediri Kota dalam menjaga keamanan wilayah tetap kondusif.

Dengan langkah preventif ini, Polsek Pesantren berharap tercipta suasana aman dan damai pasca kerusuhan, sekaligus memperkuat kolaborasi antara aparat kepolisian dengan masyarakat dalam menjaga ketertiban. (res/an)

Continue Reading

Peristiwa

Polsek Grogol Kediri Fasilitasi Petani Jagung Terkait Program Ketahanan Pangan Pemerintah

Published

on

Kediriselaludihati.com – Bhabinkamtibmas Desa Cerme, Polsek Grogol, Polres Kediri Kota Aipda Agus Sbw melaksanakan giat sambang dan sapa petani di persawahan Dusun Santren, Desa Cerme, Kecamatan Grogol, Kabupaten Kediri, pada Kamis (4/9/2025) pagi.

Dalam kunjungannya, Agus menyapa Pardi, salah satu petani jagung setempat, sekaligus menampung keluhan terkait program ketahanan pangan pemerintah atau Asta Cita. Para petani berharap agar hasil panen mereka mendapatkan harga yang layak dan akses penjualan yang lebih jelas.

Sebagai tindak lanjut, Bhabinkamtibmas mengarahkan agar petani bekerja sama dengan kelompok tani dan Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) untuk menyalurkan hasil panen ke Bulog. Harga yang disarankan adalah Rp 5.500 per kilogram jagung setelah proses selep.

Langkah ini diharapkan dapat membantu menstabilkan harga jual di tingkat petani sekaligus mendukung program ketahanan pangan nasional.

Kegiatan berjalan aman, lancar, dan tertib. Upaya dialog ini juga menjadi wadah mempererat komunikasi antara petani dengan aparat kepolisian dalam menjaga ketahanan pangan serta keamanan lingkungan. (res/an)

Continue Reading

Trending

Copyright © 2019 kediriselaludihati.com

You cannot copy content of this page