Connect with us

Peristiwa

Kebersamaan dan Tradisi Lokal Meriahkan Kirab Sedekah Bumi di Kawasan Wisata Sumber Banteng, Kediri

Published

on

Kediriselaludihati.com – Ratusan warga Kelurahan Tempurejo, Kecamatan Pesantren, Kota Kediri, berkumpul pada Sabtu, 2 November 2024, untuk mengikuti acara “Kirab Sedekah Bumi” di kawasan wisata Sumber Banteng. Acara yang berlangsung dari pukul 10.30 hingga 15.00 WIB ini diprakarsai oleh Kelompok Sadar Wisata (Pok Darwis) Sumber Banteng bersama Pemerintah Kota Kediri dan masyarakat setempat. Dengan dihadiri berbagai elemen masyarakat, acara ini menjadi ajang untuk memperkuat silaturahmi, melestarikan budaya Jawa, dan sebagai ungkapan rasa syukur atas limpahan hasil bumi yang telah dinikmati oleh masyarakat Tempurejo.

Dukungan Penuh dari Pemerintah dan Tokoh Masyarakat

Kirab Sedekah Bumi ini dihadiri oleh berbagai pejabat dan tokoh penting, yang menunjukkan dukungan penuh terhadap kegiatan budaya ini. Hadir dalam acara tersebut antara lain Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kota Kediri, Eko Lukmono Hadi, S.Sos; Kapolsek Pesantren, Kompol Siswandi, S.H.; Danramil Pesantren, Kapten Inf. Sutejo; serta perwakilan dari Dinas Pariwisata, Dinas Ketahanan Pangan, dan Dinas PUPR Kota Kediri. Tak ketinggalan, Lurah Tempurejo beserta staf, karang taruna, dan perwakilan dari kelompok wisata turut ambil bagian dalam mendukung acara ini.

Acara dibuka dengan sambutan dari Ketua Pok Darwis Sumber Banteng dan dilanjutkan dengan pesan-pesan dari Sekcam Pesantren serta Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan. Dalam sambutannya, Kapolsek Pesantren Kompol Siswandi mengucapkan terima kasih kepada seluruh warga yang turut melestarikan budaya. “Acara sedekah bumi ini adalah bentuk syukur kita atas hasil bumi yang kita peroleh. Semoga dengan kebersamaan ini, kita selalu diberkahi kesehatan, rezeki, dan keselamatan,” ungkap Kompol Siswandi.

Rangkaian Acara yang Meriah

Kegiatan kirab Sedekah Bumi ini dimulai dengan persiapan panitia dan pertunjukan tari tradisional yang menambah suasana sakral dan khidmat. Pada pukul 11.30 WIB, para hadirin disuguhi hiburan seni bela diri dan pertunjukan kesenian lokal lainnya, dilanjutkan dengan ramah tamah yang mempererat silaturahmi antarwarga dan pejabat. Selepas itu, rombongan peserta kirab bersiap-siap di lapangan Kwangkalan untuk memulai perjalanan kirab pada pukul 13.00 WIB.

Susunan kirab terdiri dari kereta kencana yang dinaiki oleh tamu undangan, diikuti barisan peserta kirab yang membawa Tumpeng Gunungan, hasil bumi, dan berbagai perlengkapan tradisional. Peserta kirab meliputi sekitar 100 orang yang terdiri dari Forkopimcam Kecamatan Pesantren, Lurah dan staf Kelurahan Tempurejo, ketua RT/RW, Abdi Dalem, LPMK, karang taruna, serta perwakilan masyarakat Tempurejo.

Simbol Rasa Syukur dan Kebersamaan Masyarakat

Acara kirab Sedekah Bumi ini bukan sekadar perayaan budaya, melainkan wujud nyata rasa syukur masyarakat Tempurejo atas panen yang melimpah. Hasil bumi yang dibawa dalam kirab dan Tumpeng Gunungan adalah simbol rasa terima kasih kepada Sang Pencipta atas berkah yang diberikan. Selain itu, kegiatan ini juga diharapkan dapat memperkuat ikatan sosial antarwarga, menjaga semangat gotong royong, serta menjalin hubungan harmonis antara masyarakat dan pemerintah.

Selain menjadi daya tarik bagi masyarakat lokal, acara ini juga menarik perhatian wisatawan yang sedang berkunjung ke kawasan Sumber Banteng. Kirab yang dilaksanakan dengan penuh khidmat dan kesakralan ini menyajikan pemandangan khas budaya Jawa yang menarik dan sarat makna, memperlihatkan kearifan lokal yang kaya akan nilai spiritual dan budaya.

Pengamanan dan Dukungan Keamanan

Untuk menjaga ketertiban dan keamanan acara, pengamanan dilakukan oleh tim gabungan yang dipimpin oleh Waka Polsek Pesantren, AKP Dedi Sukirno, dibantu oleh Pawas Iptu Budi Santoso, serta 8 anggota Polsek Pesantren yang terseprint. Selain itu, 2 anggota dari Koramil Pesantren dan 5 anggota Linmas juga dikerahkan untuk mendukung keamanan acara. Dengan pengawasan ketat dan dukungan seluruh pihak, acara kirab berlangsung aman, lancar, dan tertib tanpa kendala berarti.

Semangat Melestarikan Tradisi dan Meningkatkan Pariwisata Lokal

Kegiatan Sedekah Bumi di Sumber Banteng ini menunjukkan komitmen kuat masyarakat Tempurejo dalam melestarikan tradisi leluhur. Ketua Pok Darwis Sumber Banteng berharap kegiatan ini dapat menjadi agenda tahunan yang terus diselenggarakan, tidak hanya untuk melestarikan budaya tetapi juga untuk menarik minat wisatawan yang ingin menikmati kekayaan budaya lokal Kediri.

Dengan partisipasi aktif dari pemerintah daerah dan dukungan antusias dari masyarakat, diharapkan acara ini dapat menjadi salah satu ikon wisata budaya di Kota Kediri. Kirab Sedekah Bumi tidak hanya menjadi sarana untuk mengungkapkan rasa syukur, tetapi juga sebagai wadah untuk memperkenalkan potensi budaya yang dimiliki daerah tersebut kepada generasi muda dan masyarakat luas.

Acara yang berakhir pukul 15.00 WIB ini diakhiri dengan rasa puas dan syukur oleh seluruh peserta. Kegiatan kirab Sedekah Bumi di Sumber Banteng ini mencerminkan semangat kebersamaan dan keinginan kuat untuk menjaga tradisi serta mempererat hubungan antara masyarakat dan pemerintah. Tradisi ini diharapkan dapat terus hidup sebagai warisan budaya yang memperkaya kehidupan masyarakat Kota Kediri. (res/an)

Continue Reading

Peristiwa

Bhabinkamtibmas Cerme Kediri Ajak Warga Cerme Wujudkan Keamanan Lewat PAM Swakarsa

Published

on

Kediriselaludihati.com – Upaya menjaga stabilitas kamtibmas pasca aksi anarkis terus dilakukan jajaran Polres Kediri Kota. Selasa (2/9/2025), Bhabinkamtibmas Desa Cerme Polsek Grogol, Aipda Agus Sbw, aktif melaksanakan kegiatan sambang dan pendampingan di dua lokasi berbeda.

Pukul 10.30 WIB, Aipda Agus mendampingi Kanit Binmas Polres Kediri Kota, Ipda Ridoi, dalam pertemuan di Kantor Desa Cerme. Dalam kesempatan itu, ia menyampaikan pesan agar perangkat desa bersama tokoh agama, tokoh masyarakat, serta warga bergotong royong melaksanakan PAM Swakarsa di lingkungannya masing-masing.

Selain itu, warga juga dihimbau untuk segera mengembalikan barang hasil penjarahan saat demo Sabtu (30/8/2025) lalu. “Batas waktu pengembalian hingga Rabu, 3 September 2025. Setelah itu akan ada penindakan tegas,” tegas Aipda Agus.

Tak berhenti di situ, pukul 11.45 WIB, ia kembali menyapa warga di Warkop Rian, Dusun Santren Lor. Dalam dialog santai dengan pengunjung, ia mengingatkan agar bila ada keluarga atau teman yang masih menyimpan barang jarahan segera melapor dan menyerahkan ke Polres Kediri Kota.

Ia juga menekankan pentingnya peran warga menjaga keamanan lingkungan. “Mari kita bersama-sama ciptakan suasana aman dan nyaman, khususnya di Desa Cerme dan Kecamatan Grogol secara umum,” ujarnya.

Kegiatan sambang dan sosialisasi ini berjalan aman, tertib, dan mendapat apresiasi dari masyarakat. Polsek Grogol berharap langkah persuasif ini mampu meningkatkan kesadaran warga serta memperkuat sinergi dalam menjaga kondusifitas wilayah. (res/an)

Continue Reading

Peristiwa

Bhabinkamtibmas Mojoroto Kediri Himbau Warga Kembalikan Secara Sukarela

Published

on

Kediriselaludihati.com – Jajaran Polsek Mojoroto, Polres Kediri Kota terus bergerak melakukan upaya preventif pasca aksi unjuk rasa berujung anarkis di Kota Kediri pada Sabtu (30/8/2025) lalu. Selasa (2/9/2025), Bhabinkamtibmas Kelurahan Mrican, Aipda Ach. Sodik, melaksanakan giat sambang di warung kopi area besmen Pabrik Gula Mrican, Jalan Merbabu.

Dalam kegiatan tersebut, Aipda Sodik menyampaikan pesan kamtibmas kepada warga sekaligus menegaskan imbauan terkait pengembalian barang hasil penjarahan. Ia menekankan agar masyarakat yang masih menyimpan barang jarahan segera mengembalikannya ke Polres Kediri Kota sebelum batas waktu yang ditentukan, yakni Rabu (3/9/2025).

“Kalau sampai batas waktu itu barang tidak dikembalikan, maka akan dilakukan penjemputan oleh petugas,” tegasnya.

Selain itu, ia juga mengingatkan warga untuk lebih waspada terhadap provokasi yang dapat memicu gangguan keamanan serta mengajak masyarakat menjaga situasi agar tetap kondusif.

Kegiatan berlangsung lancar, aman, dan mendapat respons positif dari warga. Polsek Mojoroto berharap langkah persuasif ini dapat mendorong kesadaran masyarakat untuk bertanggung jawab sekaligus memperkuat rasa kebersamaan menjaga keamanan Kota Kediri. (res/an)

Continue Reading

Peristiwa

Polisi Pastikan Tidak Ada Tanda Kekerasan, Diduga Akibat Epilepsi

Published

on

Kediriselaludihati.com – Seorang perempuan bernama Tarmiati (62) ditemukan meninggal dunia di dalam sumur rumah kos di kawasan Jl. Dandangan II, Kelurahan Dandangan, Kecamatan Kota Kediri, Selasa (2/9/2025) dini hari.

Peristiwa ini pertama kali diketahui oleh anak kandung korban, Wahyu Tri Jatmiko (39), sekitar pukul 03.00 WIB saat datang mengirim makanan. Sesampainya di kos, Wahyu tidak mendapati ibunya di kamar.

Setelah mengecek ke sumur, alangkah terkejutnya ia melihat timba berada di bawah dan mendapati tubuh korban mengapung dengan posisi kepala di dalam air.

Wahyu kemudian melaporkan kejadian itu kepada pemilik kos, Dyah Ayu Rosalia Kusumasari (37), yang selanjutnya menghubungi pihak kepolisian. Petugas Polsek Kediri Kota bersama Unit Identifikasi Polres Kediri Kota segera datang ke lokasi untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

Hasil pemeriksaan awal menyebutkan bahwa korban memiliki riwayat penyakit epilepsi sejak remaja dan rutin berobat di Puskesmas Balowerti. Diduga kuat, saat hendak menimba air, penyakit korban kambuh hingga terjatuh ke sumur.

“Dari hasil olah TKP, tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan atau bekas penganiayaan. Korban meninggal murni karena tercebur sumur. Terdapat keluarnya air dari mulut, hidung, dan telinga, serta kondisi jasad sudah mengapung lebih dari lima jam,” jelas petugas Inafis Polres Kediri Kota.

Polisi memastikan tidak ada barang hilang ataupun kerusakan di dalam kamar korban. Satu sandal korban masih melekat di kakinya.

Pihak keluarga menerima kejadian tersebut sebagai musibah dan menolak dilakukan autopsi. Anak kandung korban juga sudah menandatangani surat pernyataan resmi bahwa tidak akan menuntut secara hukum.

Dengan hasil tersebut, kasus ini ditutup sebagai peristiwa meninggal wajar. Jenazah diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan. (res/an)

Continue Reading

Trending

Copyright © 2019 kediriselaludihati.com

You cannot copy content of this page