

Peristiwa
Pemohon SIM Kini Terlindungi Jaminan Kesehatan Nasional: Satlantas Kediri Kota Gencarkan Sosialisasi
Kediriselaludihati.com – Satlantas Polres Kediri Kota menggelar sejumlah kegiatan terpadu pada pagi hari ini Senin (4/10) dimulai pukul 06.15 hingga 11.00 WIB. Berfokus pada himbauan keselamatan lalu lintas (Kamseltibcar lantas), perapian ranting pohon, dan sosialisasi Program JKN bagi pemohon SIM.
Kegiatan ini berlangsung di beberapa titik utama, termasuk Simpang Empat Veteran Mojoroto, Jl. Raya Brawijaya Kota Kediri, dan Taman Sekartaji Mojoroto.
Upaya ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat dalam berlalu lintas yang aman dan tertib, serta mempromosikan pentingnya perlindungan kesehatan bagi pemohon SIM.
Hadir dalam kegiatan ini adalah Kanit Kamsel beserta anggota, Petugas DKLHKP Kota Kediri, Dishub Kota Kediri, Duta Lantas Polres Kediri Kota, sejumlah pelajar, dan masyarakat umum. Kehadiran berbagai pihak ini mencerminkan komitmen Satlantas dalam menciptakan lingkungan yang aman dan tertib di jalan raya, dengan melibatkan semua elemen masyarakat.
Kanit Kamsel bersama Duta Lantas melaksanakan kegiatan “Sapa Pagi” dengan memberikan himbauan dan sosialisasi Kamseltibcar lantas kepada pengendara kendaraan. Dalam kegiatan ini, pengendara yang sudah tertib dan patuh diberikan apresiasi berupa snack coklat dan ucapan terima kasih.
Tidak hanya itu, himbauan juga disampaikan kepada pengendara yang melanggar aturan, dengan tujuan meningkatkan kesadaran mereka akan pentingnya patuh dalam berlalu lintas.
“Kegiatan ini bertujuan untuk membentuk kebiasaan positif di jalan dan meningkatkan etika berkendara, agar tercipta suasana yang aman dan nyaman di jalan raya,” ungkap Kasat Lantas Polres Kediri Kota, AKP Afandy Dwi Takdir, S.T.K., S.I.K.
Perapian Ranting Pohon Demi Keselamatan Bersama
Unit Kamsel bersama dengan DKLHKP dan Dishub Kota Kediri, turut melakukan perapian ranting pohon di sepanjang Jl. Raya Brawijaya. Langkah ini diambil untuk memastikan bahwa ranting pohon yang mungkin mengganggu pandangan pengendara atau berpotensi menimbulkan bahaya telah dirapikan.
Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya proaktif Satlantas dalam mencegah potensi kecelakaan akibat gangguan lingkungan di jalan raya.
Sosialisasi Program JKN untuk Pemohon SIM
Selain itu, Satlantas juga memberikan sosialisasi kepada masyarakat terkait pentingnya memiliki Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) bagi seluruh pemohon SIM.
Program ini diharapkan dapat memberikan perlindungan kesehatan bagi para pengendara yang sering menghadapi risiko di jalan. Masyarakat yang hendak mengajukan permohonan SIM diimbau untuk memastikan keikutsertaan mereka dalam program JKN sebagai bagian dari perlindungan diri.
“Kami ingin agar setiap pemohon SIM di Kota Kediri merasa lebih aman dan terlindungi dengan adanya program JKN ini. Sebagai pengendara, risiko kecelakaan selalu ada, dan JKN menjadi bagian penting untuk memberikan jaminan kesehatan bagi mereka,” ujar AKP Afandy Dwi Takdir.
Melalui kegiatan seperti ini, Satlantas Polres Kediri Kota berharap masyarakat dapat semakin sadar akan pentingnya keselamatan di jalan raya dan mendukung terciptanya Harkamtibmas di wilayah Kota Kediri.
Keselamatan dan ketertiban lalu lintas di jalan bukan hanya tanggung jawab pihak kepolisian, tetapi juga memerlukan peran aktif masyarakat dalam menjalankan etika berkendara yang baik dan benar. (res/an).
Peristiwa
Dua Pelaku Aksi Anarkhis di Kota Kediri Diamankan Polisi, Asal Klaten dan Jakarta

Kediriselaludihati – Polres Kediri Kota terus mengembangkan penyidikan terkait kasus aksi anarkis yang terjadi di wilayah hukum Kota Kediri pada 30 Agustus lalu. Kasat Reskrim Polres Kediri Kota, AKP Cipto Dwi Laksana, S.Tr.K., S.I.K., M.H., mengungkapkan bahwa pada Rabu malam (3/9) , pihaknya telah berhasil mengamankan dua orang terduga pelaku yang diduga terlibat dalam aksi pelemparan bom molotov di sejumlah titik di Kota Kediri.
Kedua pelaku tersebut masing-masing berinisial CK (27), warga Klaten, dan MSA (23), warga Jakarta. Dari tangan keduanya, polisi berhasil mengamankan barang bukti berupa empat buah petasan dengan isi lima letusan serta pakaian yang digunakan saat melakukan aksi anarkis.
“Dari hasil pemeriksaan, kami juga memiliki bukti rekaman video dan foto-foto saat mereka melakukan aksinya. Berdasarkan alat bukti yang cukup, pagi tadi keduanya resmi kami tahan,” ungkap AKP Cipto, Kamis (4/9/2025).
Dengan penambahan dua tersangka tersebut, total hingga saat ini Polres Kediri Kota telah menetapkan 26 orang sebagai tersangka. Mereka dijerat dengan pasal beragam, mulai dari Pasal 363 ayat 1 KUHP tentang pencurian dengan pemberatan saat huru-hara, Pasal 170 KUHP tentang pengerusakan barang, hingga Pasal 160 KUHP tentang penghasutan di muka umum untuk melakukan tindakan anarkis.
Dari 26 tersangka tersebut, 12 di antaranya merupakan anak berhadapan dengan hukum berusia 15–18 tahun, sementara 14 orang lainnya dewasa dengan rentang usia 19–36 tahun. Untuk pelaku yang masih dibawah umur, penyidikan dilakukan melalui mekanisme Sistem Peradilan Pidana Anak (SPPA) berkoordinasi dengan Balai Pemasyarakatan (BAPAS) Kediri.
AKP Cipto menegaskan bahwa penyidikan dilakukan secara profesional, transparan, dan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
Terkait peran kedua tersangka terbaru, polisi mendapati bahwa aksi pelemparan bom molotov telah dipersiapkan sejak H-1 aksi. Berdasarkan keterangan, mereka mengetahui rencana aksi dari seruan ajakan yang tersebar di media sosial, termasuk flyer dan siaran langsung (live) di media sosial.
“Mereka mengaku mempersiapkan bom molotov sendiri dengan cara membeli bahan bakar pertalite, kemudian diracik menggunakan botol bekas minuman. Status keduanya saat ini masih tercatat sebagai mahasiswa aktif di salah satu perguruan tinggi di Kota Kediri,” terang Kasat Reskrim.
Saat ini penyidik masih mendalami dugaan keterlibatan jaringan atau pihak lain yang diduga berperan sebagai provokator maupun penggerak aksi. (res)
Peristiwa
Polsek Pesantren Kediri Perketat Himbauan Kamtibmas, Kerumunan Warga Dibatasi

Kediriselaludihati.com – Jajaran Polsek Pesantren, Polres Kediri Kota terus bergerak menjaga stabilitas keamanan pasca terjadinya aksi pengrusakan di Kota Kediri. Pada Kamis (4/9/2025), Bhabinkamtibmas di dua kelurahan melaksanakan kegiatan sambang sekaligus sosialisasi himbauan kamtibmas kepada masyarakat.
Di Kelurahan Tosaren, Aiptu Yulianto menyampaikan pesan kepada tokoh masyarakat agar warga lebih waspada, khususnya mengawasi aktivitas anak-anak pada malam hari. Ia menekankan pentingnya aturan jam malam, di mana anak-anak tidak diperbolehkan berada di luar rumah tanpa alasan jelas setelah pukul 21.00 WIB.
“Selain itu, masyarakat juga diimbau untuk menghindari kerumunan lebih dari 10 orang pada malam hari jika tanpa keperluan jelas, karena berpotensi menimbulkan gangguan kamtibmas,” jelasnya.
Sosialisasi serupa juga dilakukan Aiptu Adi Koesno di Kelurahan Blabak. Ia menyampaikan pesan agar tokoh masyarakat aktif menjaga lingkungan masing-masing dan segera berkoordinasi dengan pihak kepolisian jika ada kejadian menonjol.
Kegiatan sambang ini mendapat respon positif. Para tokoh masyarakat Tosaren maupun Blabak menerima dengan baik himbauan yang disampaikan, serta menyatakan kesiapannya mendukung Polres Kediri Kota dalam menjaga keamanan wilayah tetap kondusif.
Dengan langkah preventif ini, Polsek Pesantren berharap tercipta suasana aman dan damai pasca kerusuhan, sekaligus memperkuat kolaborasi antara aparat kepolisian dengan masyarakat dalam menjaga ketertiban. (res/an)
Peristiwa
Polsek Grogol Kediri Fasilitasi Petani Jagung Terkait Program Ketahanan Pangan Pemerintah

Kediriselaludihati.com – Bhabinkamtibmas Desa Cerme, Polsek Grogol, Polres Kediri Kota Aipda Agus Sbw melaksanakan giat sambang dan sapa petani di persawahan Dusun Santren, Desa Cerme, Kecamatan Grogol, Kabupaten Kediri, pada Kamis (4/9/2025) pagi.
Dalam kunjungannya, Agus menyapa Pardi, salah satu petani jagung setempat, sekaligus menampung keluhan terkait program ketahanan pangan pemerintah atau Asta Cita. Para petani berharap agar hasil panen mereka mendapatkan harga yang layak dan akses penjualan yang lebih jelas.
Sebagai tindak lanjut, Bhabinkamtibmas mengarahkan agar petani bekerja sama dengan kelompok tani dan Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) untuk menyalurkan hasil panen ke Bulog. Harga yang disarankan adalah Rp 5.500 per kilogram jagung setelah proses selep.
Langkah ini diharapkan dapat membantu menstabilkan harga jual di tingkat petani sekaligus mendukung program ketahanan pangan nasional.
Kegiatan berjalan aman, lancar, dan tertib. Upaya dialog ini juga menjadi wadah mempererat komunikasi antara petani dengan aparat kepolisian dalam menjaga ketahanan pangan serta keamanan lingkungan. (res/an)
-
Peristiwa5 years ago
Ning Sheila Hasina Binti KH Zamzami Lirboyo Juara 1 MHQ 30 Juz , MTQ XIV Kapolda Jatim Cup
-
Kriminal6 years ago
Jangan Coba Coba Balap Liar di Kota Kediri, Dihukum Dorong Motor Dua Kilometer
-
Peristiwa6 years ago
Ponpes Tarbiyatul Qur’an Al Falah Ploso Kediri Gelar Haflah dan Wisuda Khatmil Qur’an
-
Uncategorized5 years ago
6 Pelatihan Sertifikasi Gada Pratama di Mako Brimob Kediri Terima Anumerta Peserta Terbaik
-
Peristiwa5 years ago
Pengunjung Pasar Bolawen Kabupaten Kediri Diimbau Jaga Jarak dan Cuci Tangan
-
Peristiwa5 years ago
Ribuan Umat Muslim Ikuti Pengajian Rutin Malam Rabu Gus Lik Kediri
-
Inspirasi6 years ago
Mengenal Sosok Kasatreskrim AKP I Gusti Agung Ananta
-
Peristiwa2 years ago
Inilah Kegiatan Malam Tirakatan Jumat Legi di Gereja Puhsarang