

Peristiwa
Sosialisasi Tertib Lalu Lintas dan Pembebasan Pajak Daerah di Balai Desa Cerme
Kediriselaludihati.com – Polres Kediri Kota terus menggencarkan program edukasi keselamatan berlalu lintas melalui kegiatan Police Goes To School. Pada Selasa, 5 November 2024, Unit Kamsel Satlantas Polres Kediri Kota melaksanakan sosialisasi tertib dan etika berlalu lintas di SMK Negeri 1 Grogol. Kegiatan ini dihadiri oleh Kepala Sekolah Jatmiko, M.Pd., perwakilan PT. Jasa Raharja, Bhabinkamtibmas Desa Cerme, serta seluruh murid SMK Negeri 1 Grogol.
Kasat Lantas Polres Kediri Kota, AKP Afandy Dwi Takdir, S.T.K., S.I.K., menegaskan pentingnya kedisiplinan dalam berlalu lintas sejak usia muda. “Kami berharap dengan adanya sosialisasi ini, para pelajar bisa menjadi pelopor keselamatan di jalan. Keselamatan berlalu lintas bukan hanya tanggung jawab petugas, tetapi juga tanggung jawab kita semua sebagai pengguna jalan,” ujar AKP Afandy.
Kegiatan dimulai pukul 08.30 WIB dengan tujuan membentuk kedisiplinan dan mengajarkan pentingnya etika berlalu lintas. Dalam sesi ini, Unit Kamsel Satlantas memberikan pemahaman mengenai aturan dasar lalu lintas dan sikap bertanggung jawab di jalan. “Kami ingin menanamkan bahwa menjadi pelopor keselamatan bukan hanya sekadar tahu aturan, tetapi juga menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari,” lanjut AKP Afandy.
Para murid antusias mengikuti sosialisasi yang berlangsung hingga pukul 10.45 WIB. Mereka diajak untuk berperan aktif dalam menciptakan keamanan dan kenyamanan lalu lintas (Kamseltibcar Lantas) yang aman dan nyaman. Selain itu, mereka juga diberi panduan praktis mengenai perilaku yang aman di jalan dan bagaimana menjadi pengguna jalan yang bertanggung jawab.
Sosialisasi Pembebasan Pajak Daerah di Balai Desa Cerme
Pada hari yang sama, Satlantas Polres Kediri Kota juga melaksanakan sosialisasi mengenai program pembebasan pajak daerah 2024 di Balai Desa Cerme, Kecamatan Grogol, Kediri. Kegiatan yang berlangsung pukul 11.00 hingga 12.30 WIB ini merupakan bagian dari rangkaian peringatan hari jadi ke-79 Provinsi Jawa Timur, di mana pembebasan pajak daerah berlaku dari 1 Oktober hingga 30 November 2024.
Hadir dalam kegiatan ini adalah 3 pilar Desa Cerme beserta staf, Kanit Kamsel dan anggota, serta perwakilan PT. Jasa Raharja. Tim Kamsel Satlantas membagikan brosur dan memberikan pemahaman kepada warga mengenai pentingnya tertib berlalu lintas serta keuntungan dari program pembebasan pajak. Program ini diharapkan dapat meringankan beban masyarakat sekaligus meningkatkan kesadaran mereka akan kewajiban membayar pajak, yang merupakan salah satu aspek penting dalam menciptakan ketertiban lalu lintas dan keamanan masyarakat (Kamtibmas).
Situasi Kondusif dan Lancar
Seluruh kegiatan berjalan dengan aman, tertib, dan lancar. AKP Afandy Dwi Takdir berharap melalui program-program seperti ini, masyarakat dapat lebih memahami pentingnya disiplin berlalu lintas dan manfaat dari pembebasan pajak daerah. “Tujuan utama kami adalah menciptakan Kamseltibcarlantas yang kondusif bagi semua. Dengan terlibatnya masyarakat dan generasi muda, kami optimis upaya ini dapat terus membawa dampak positif bagi Kota Kediri,” tutupnya.
Kegiatan Police Goes To School dan sosialisasi pembebasan pajak daerah menjadi bagian dari komitmen Polres Kediri Kota dalam menjaga keamanan dan kenyamanan di jalan raya, serta membangun masyarakat yang sadar akan pentingnya ketertiban dan keamanan dalam berlalu lintas. (Res/an).
Peristiwa
Dua Pelaku Aksi Anarkhis di Kota Kediri Diamankan Polisi, Asal Klaten dan Jakarta

Kediriselaludihati – Polres Kediri Kota terus mengembangkan penyidikan terkait kasus aksi anarkis yang terjadi di wilayah hukum Kota Kediri pada 30 Agustus lalu. Kasat Reskrim Polres Kediri Kota, AKP Cipto Dwi Laksana, S.Tr.K., S.I.K., M.H., mengungkapkan bahwa pada Rabu malam (3/9) , pihaknya telah berhasil mengamankan dua orang terduga pelaku yang diduga terlibat dalam aksi pelemparan bom molotov di sejumlah titik di Kota Kediri.
Kedua pelaku tersebut masing-masing berinisial CK (27), warga Klaten, dan MSA (23), warga Jakarta. Dari tangan keduanya, polisi berhasil mengamankan barang bukti berupa empat buah petasan dengan isi lima letusan serta pakaian yang digunakan saat melakukan aksi anarkis.
“Dari hasil pemeriksaan, kami juga memiliki bukti rekaman video dan foto-foto saat mereka melakukan aksinya. Berdasarkan alat bukti yang cukup, pagi tadi keduanya resmi kami tahan,” ungkap AKP Cipto, Kamis (4/9/2025).
Dengan penambahan dua tersangka tersebut, total hingga saat ini Polres Kediri Kota telah menetapkan 26 orang sebagai tersangka. Mereka dijerat dengan pasal beragam, mulai dari Pasal 363 ayat 1 KUHP tentang pencurian dengan pemberatan saat huru-hara, Pasal 170 KUHP tentang pengerusakan barang, hingga Pasal 160 KUHP tentang penghasutan di muka umum untuk melakukan tindakan anarkis.
Dari 26 tersangka tersebut, 12 di antaranya merupakan anak berhadapan dengan hukum berusia 15–18 tahun, sementara 14 orang lainnya dewasa dengan rentang usia 19–36 tahun. Untuk pelaku yang masih dibawah umur, penyidikan dilakukan melalui mekanisme Sistem Peradilan Pidana Anak (SPPA) berkoordinasi dengan Balai Pemasyarakatan (BAPAS) Kediri.
AKP Cipto menegaskan bahwa penyidikan dilakukan secara profesional, transparan, dan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
Terkait peran kedua tersangka terbaru, polisi mendapati bahwa aksi pelemparan bom molotov telah dipersiapkan sejak H-1 aksi. Berdasarkan keterangan, mereka mengetahui rencana aksi dari seruan ajakan yang tersebar di media sosial, termasuk flyer dan siaran langsung (live) di media sosial.
“Mereka mengaku mempersiapkan bom molotov sendiri dengan cara membeli bahan bakar pertalite, kemudian diracik menggunakan botol bekas minuman. Status keduanya saat ini masih tercatat sebagai mahasiswa aktif di salah satu perguruan tinggi di Kota Kediri,” terang Kasat Reskrim.
Saat ini penyidik masih mendalami dugaan keterlibatan jaringan atau pihak lain yang diduga berperan sebagai provokator maupun penggerak aksi. (res)
Peristiwa
Polsek Pesantren Kediri Perketat Himbauan Kamtibmas, Kerumunan Warga Dibatasi

Kediriselaludihati.com – Jajaran Polsek Pesantren, Polres Kediri Kota terus bergerak menjaga stabilitas keamanan pasca terjadinya aksi pengrusakan di Kota Kediri. Pada Kamis (4/9/2025), Bhabinkamtibmas di dua kelurahan melaksanakan kegiatan sambang sekaligus sosialisasi himbauan kamtibmas kepada masyarakat.
Di Kelurahan Tosaren, Aiptu Yulianto menyampaikan pesan kepada tokoh masyarakat agar warga lebih waspada, khususnya mengawasi aktivitas anak-anak pada malam hari. Ia menekankan pentingnya aturan jam malam, di mana anak-anak tidak diperbolehkan berada di luar rumah tanpa alasan jelas setelah pukul 21.00 WIB.
“Selain itu, masyarakat juga diimbau untuk menghindari kerumunan lebih dari 10 orang pada malam hari jika tanpa keperluan jelas, karena berpotensi menimbulkan gangguan kamtibmas,” jelasnya.
Sosialisasi serupa juga dilakukan Aiptu Adi Koesno di Kelurahan Blabak. Ia menyampaikan pesan agar tokoh masyarakat aktif menjaga lingkungan masing-masing dan segera berkoordinasi dengan pihak kepolisian jika ada kejadian menonjol.
Kegiatan sambang ini mendapat respon positif. Para tokoh masyarakat Tosaren maupun Blabak menerima dengan baik himbauan yang disampaikan, serta menyatakan kesiapannya mendukung Polres Kediri Kota dalam menjaga keamanan wilayah tetap kondusif.
Dengan langkah preventif ini, Polsek Pesantren berharap tercipta suasana aman dan damai pasca kerusuhan, sekaligus memperkuat kolaborasi antara aparat kepolisian dengan masyarakat dalam menjaga ketertiban. (res/an)
Peristiwa
Polsek Grogol Kediri Fasilitasi Petani Jagung Terkait Program Ketahanan Pangan Pemerintah

Kediriselaludihati.com – Bhabinkamtibmas Desa Cerme, Polsek Grogol, Polres Kediri Kota Aipda Agus Sbw melaksanakan giat sambang dan sapa petani di persawahan Dusun Santren, Desa Cerme, Kecamatan Grogol, Kabupaten Kediri, pada Kamis (4/9/2025) pagi.
Dalam kunjungannya, Agus menyapa Pardi, salah satu petani jagung setempat, sekaligus menampung keluhan terkait program ketahanan pangan pemerintah atau Asta Cita. Para petani berharap agar hasil panen mereka mendapatkan harga yang layak dan akses penjualan yang lebih jelas.
Sebagai tindak lanjut, Bhabinkamtibmas mengarahkan agar petani bekerja sama dengan kelompok tani dan Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) untuk menyalurkan hasil panen ke Bulog. Harga yang disarankan adalah Rp 5.500 per kilogram jagung setelah proses selep.
Langkah ini diharapkan dapat membantu menstabilkan harga jual di tingkat petani sekaligus mendukung program ketahanan pangan nasional.
Kegiatan berjalan aman, lancar, dan tertib. Upaya dialog ini juga menjadi wadah mempererat komunikasi antara petani dengan aparat kepolisian dalam menjaga ketahanan pangan serta keamanan lingkungan. (res/an)
-
Peristiwa5 years ago
Ning Sheila Hasina Binti KH Zamzami Lirboyo Juara 1 MHQ 30 Juz , MTQ XIV Kapolda Jatim Cup
-
Kriminal6 years ago
Jangan Coba Coba Balap Liar di Kota Kediri, Dihukum Dorong Motor Dua Kilometer
-
Peristiwa6 years ago
Ponpes Tarbiyatul Qur’an Al Falah Ploso Kediri Gelar Haflah dan Wisuda Khatmil Qur’an
-
Uncategorized5 years ago
6 Pelatihan Sertifikasi Gada Pratama di Mako Brimob Kediri Terima Anumerta Peserta Terbaik
-
Peristiwa5 years ago
Pengunjung Pasar Bolawen Kabupaten Kediri Diimbau Jaga Jarak dan Cuci Tangan
-
Peristiwa5 years ago
Ribuan Umat Muslim Ikuti Pengajian Rutin Malam Rabu Gus Lik Kediri
-
Inspirasi6 years ago
Mengenal Sosok Kasatreskrim AKP I Gusti Agung Ananta
-
Peristiwa2 years ago
Inilah Kegiatan Malam Tirakatan Jumat Legi di Gereja Puhsarang