Connect with us

Inspirasi

Gudang Garam Enduro Team Sapu Bersih Kejuaraan IERC 2020

Published

on

Kediriselaludihati.com – Gudang Garam Enduro Team (GGET) merajai kompetisi nasional Duracore Indonesia Enduro Rally Championship (IERC) 2020. Hal ini semakin memantapkan posisi GGET sebagai jawara kompetisi offroad nasional.

Tim Gudang Garam tampil dominan sejak hari pertama Duracore Indonesia Enduro Rally Championship digelar 20 – 22 November 2020. Dalam kompetisi ini, GGET menurunkan 4 tim yang terdiri dari 12 pebalap.

IERC 2020 memberi tantangan luar biasa kepada para rider (pebalap) yang berasal dari dalam dan luar negeri. Mengambil start dari Gunung Kelud menuju Bromo-Arjuno Malang, kompetisi ini benar-benar menguji ketahanan para rider selama tiga hari berturut-turut.

Keganasan trek yang menyusuri kawasan hutan dan gunung menjadi tantangan para rider di balik kemudi. Selain guyuran hujan yang membuat lintasan licin dan berat, tak ada rute khusus yang disediakan panitia di kompetisi ini. Para rider harus membaca GPS yang terpasang di setang kemudi agar tak keluar jalur.

Beratnya medan yang harus diselesaikan tak pelak mengandaskan 50 persen pebalap sejak hari pertama. Separuh pebalap terpaksa keluar trek dan tersesat karena tak mampu menyelesaikan lintasan buta.

Untuk kesekian kalinya tim Gudang Garam menunjukkan kelasnya. Tiga posisi puncak didominasi pebalap Gudang Garam dan mengantarkannya menjadi Juara Umum Duracore Indonesia Enduro Rally Championship 2020.

Selain itu, pebalap Adies dari tim Gudang Garam berhasil memecahkan rekor Hole in Track dengan waktu 2 jam 52 menit. Atas prestasi ini, Adies berhak membawa pulang motor special engine dari Duracore.

Owner GGET Slamet Budiono atau yang akrab disapa Mbah Mett mengapresiasi kerja keras timnya yang menyelesaikan etape berat ini. Meski baru pertama kali mengikuti IERC, GGET mampu menyapu bersih podium juara di kompetisi nasional ini.

“Saya mengapresiasi kerja keras dan dedikasi tim GGET. Ini kompetisi yang berat dan panjang. Hujan deras dan etape panjang selama tiga hari mampu diselesaikan dengan hasil terbaik,” kata Mbah Mett.

Ketua Pelaksana IERC 2020 Edi Kampang angkat topi atas kemampuan pebalap Gudang Garam. Menurutnya, tingkat kesulitan yang dihadapi pebalap di kompetisi ini jauh lebih besar dari event sebelumnya. “Tahun ini jalur IERC jauh lebih menantang dibanding tahun lalu. Sekitar tiga kali lipat dibanding tahun lalu,” katanya.

Selain medan yang mencekam, para pebalap tak mengetahui rute yang akan ditempuh di tengah hutan. Satu-satunya petunjuk yang diberikan kepada mereka adalah GPS (global positioning system). Sehingga selain keahlian menguasai kemudi, kemampuan membaca GPS turut menentukan kompetisi ini. Peserta yang keluar jalur atau trek dipastikan tereliminasi dan tak bisa melanjutkan balapan.

Karena itu Edi Kampang mengapresiasi hasil yang diraih tim Gudang Garam yang menyabet gelar TEAM CLAS & OVERALL CLASS dan menjadi The Best Team di gelaran IERC 2020. Serta menyingkirkan 50 tim dan 50 pebalap perorangan dari dalam dan luar negeri. (res|aro)

Berikut Daftar Juara IERC 2020

Juara I             Tim C Gudang Garam Enduro Team       Pebalap (Adies, Ridho, Taqim)

Juara II            Tim B Gudang Garam Enduro Team      Pebalap (Asep Lukman, Fahmi, Wira

Kusuma)   

Juara III           Tim A Gudang Garam Enduro Team       Pebalap (Kadek Ramayadi, Geryy,

Fendi Erbe)

Juara Kelas Individu IERC 2020

Juara I       Francois Touraille (Bali)              

Juara II            Ahmad Rizky (Kalsel)

Juara III           Budzlancar Impro (Jateng)

Juara Kelas Overall IERC 2020

Juara I       Adies (Gudang Garam Enduro Team)

Juara II            Ridho (Gudang Garam Enduro Team)

Juara III           Taqim (Gudang Garam Enduro Team)

The Best Team IERC 2020

Tim C Gudang Garam Enduro Team (Adies, Ridho, Taqim)

Continue Reading

Inspirasi

Setahun Jalani Tugas Perdamaian di Afrika Tengah, Anggota Polres Kediri Kota Bawa Pulang Pengalaman Berharga

Published

on

Kediriselaludihati – – Setelah satu tahun menjalankan tugas negara dalam misi perdamaian PBB di Afrika Tengah, Brigpol Aderay Putra Perdana akhirnya kembali ke Tanah Air dan melapor kembali bertugas di Polres Kediri Kota. Kedatangannya disambut dengan penuh kebanggaan oleh Kapolres Kediri Kota AKBP Anggi Saputra Ibrahim, S.H., S.I.K., M.H., pada Selasa (18/11/2025).

Brigpol Putra merupakan bagian dari Satgas Garuda Bhayangkara FPU 6 MINUSCA (Multidimensional Integrated Stabilization Mission in the Central African Republic), kontingen Polri yang diterjunkan untuk menjaga stabilitas keamanan di Republik Afrika Tengah—negara yang hingga kini masih dilanda konflik.

Keputusan mengikuti misi internasional ini membuatnya harus rela berpisah dari orang tua dan istrinya selama satu tahun. Meski demikian, tekadnya sudah bulat karena misi perdamaian merupakan impian yang lama ia genggam sejak awal menjadi anggota Polri.

Setibanya di Afrika Tengah, Putra mengaku sempat terkejut dengan kondisi lingkungan yang sangat berbeda dari Indonesia.

“Di sana cuacanya jauh berbeda dengan Indonesia. Afrika jauh lebih panas,” ujarnya.

Selain cuaca, ia harus beradaptasi dengan makanan, kultur masyarakat, hingga bahasa Prancis yang menjadi bahasa utama di wilayah tersebut. Walaupun telah mempelajari dasar-dasarnya sebelum diberangkatkan, ia tetap harus memperdalam kemampuan komunikasi selama bertugas.

Selama satu tahun, Putra menjalani berbagai tugas operasional mulai dari patroli rutin, quick response force (QRF), pengamanan objek vital, hingga menjadi mediator dalam beberapa situasi kemasyarakatan. Ia mencatat banyak suka dan duka, termasuk saat masyarakat setempat tidak mudah didekati.

“Masyarakat di sana tidak semuanya mau diajak ngobrol. Kita tetap melakukan pendekatan persuasif dan memberikan imbauan,” ungkapnya.

Kerinduan pada keluarga menjadi tantangan tersendiri. Keterbatasan akses komunikasi membuatnya hanya bisa menghubungi keluarga beberapa kali dalam seminggu, itu pun dalam waktu singkat.

“Komunikasi seminggu bisa empat kali, itu pun sebentar karena sinyalnya sulit,” kenangnya.

Meski berada di wilayah rawan konflik, Putra menegaskan bahwa kesiapan mental, dukungan tim, serta doa dari keluarga menjadi sumber kekuatannya selama bertugas.

Kini, ia kembali ke Kediri dan melanjutkan tugasnya sebagai anggota Satlantas Polres Kediri Kota. Momen kembali berkumpul dengan keluarga dan rekan kerja menjadi kebahagiaan tersendiri.

“Saya sangat senang bisa kumpul kembali bersama keluarga, termasuk bertemu teman-teman di Polres Kediri Kota,” tuturnya.

Kapolres Kediri Kota AKBP Anggi Saputra Ibrahim menyampaikan apresiasi atas dedikasi Brigpol Putra selama menjalani misi internasional tersebut.

“Kami bangga atas pengabdian Brigpol Putra yang telah membawa nama baik Polri, khususnya Polres Kediri Kota, di kancah internasional. Penugasan misi PBB bukan hal ringan. Ia telah menunjukkan profesionalisme dan loyalitas yang tinggi. Selamat kembali ke rumah dan selamat bertugas kembali,” ujar Kapolres.

Kapolres berharap pengalaman Putra selama bertugas di Afrika Tengah dapat memberikan perspektif baru dan menjadi inspirasi bagi anggota lainnya—baik dalam menjalankan tugas operasional maupun dalam memperkuat citra Polri yang humanis dan profesional. (res/aro)

Continue Reading

Inspirasi

Setahun Bertugas di Wilayah Konflik, Brigpol Putra Ungkap Kisah Perjuangan, Kerinduan, dan Pembelajaran Hidup

Published

on

Kediriselaludihati – – Menjalankan tugas negara di luar negeri bukan hanya persoalan keberanian, tetapi juga keteguhan hati. Hal inilah yang dijalani Brigpol Aderay Putra Perdana, anggota Polres Kediri Kota yang baru kembali dari penugasan sebagai bagian dari Satgas Garuda Bhayangkara FPU 6 MINUSCA dalam misi perdamaian PBB di Afrika Tengah.

Selama satu tahun penuh, Putra harus meninggalkan istri dan kedua orang tuanya di Kediri demi menjalankan tugas negara di wilayah konflik. Keputusan itu bukan hal mudah, namun menjadi cita-cita sejak awal menjadi seorang polisi.

“Di sana cuacanya jauh berbeda. Panasnya lebih ekstrem dibanding Indonesia,” ungkap polisi 29 tahun itu mengenang hari-hari pertamanya di Afrika Tengah.

Selain cuaca, Putra harus beradaptasi dengan makanan, kebiasaan masyarakat, hingga bahasa yang digunakan sehari-hari. Bahasa Prancis yang menjadi bahasa utama masyarakat setempat membuat komunikasinya tidak selancar di Indonesia.

“Yang sulit itu komunikasinya. Walaupun sebelumnya sudah belajar, di sana harus belajar lagi,” ucapnya.

Selama menjalankan misi, Putra bertugas melakukan patroli, quick response force (QRF), pengawalan, hingga menjaga objek vital. Ia juga menjalankan peran sebagai penengah konflik di sejumlah wilayah yang tingkat keamanannya fluktuatif.

Meski penuh tantangan, banyak hal berharga yang ia dapatkan. Menurutnya, pengalaman bekerja dalam struktur kepolisian internasional membuatnya belajar banyak hal, terutama soal penyelesaian masalah di tengah masyarakat yang beragam karakter.

“Masyarakat di sana tidak semuanya mau diajak ngobrol dan ada yang enggan didekati. Tapi kami tetap lakukan pendekatan persuasif,” tuturnya.

Di sisi lain, rindu pada keluarga menjadi beban emosional paling besar. Keterbatasan jaringan membuatnya hanya bisa berkomunikasi singkat beberapa kali seminggu.

“Satu minggu bisa empat kali telepon, tapi sebentar saja karena sinyal susah,” ceritanya.

Putra menyadari setiap penugasan membawa risiko. Namun ia sudah menyiapkan mental sejak jauh hari dan menekankan bahwa doa dari orang tua serta istri adalah sumber kekuatannya selama berada di wilayah konflik.

Kini, setelah menuntaskan misi perdamaian, Brigpol Putra kembali ke Kediri dan kembali bertugas di Satlantas Polres Kediri Kota.

“Saya sangat senang bisa kumpul lagi dengan keluarga, dan kembali bertugas bersama rekan-rekan di Polres Kediri Kota,” tutupnya dengan wajah lega. (res/aro)

Continue Reading

Inspirasi

Kapolres Kediri Kota : Dai Santri Adalah Mitra Strategis dalam Menjaga Kamtibmas

Published

on

Kediriselaludihati – Dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional Tahun 2025, Polres Kediri Kota menggelar Lomba Dai Kamtibmas tingkat pondok pesantren se-Kota Kediri, Kamis (30/10/2025) bertempat di Mapolres Kediri Kota.

Kegiatan ini diikuti oleh puluhan dai muda dari berbagai jenjang pendidikan, mulai dari tingkat SD, SMP hingga SMA yang berasal dari sejumlah pesantren di wilayah hukum Polres Kediri Kota.

Acara dibuka secara resmi oleh Kapolres Kediri Kota, AKBP Anggi Saputra Ibrahim, S.H., S.I.K., M.H., yang turut dihadiri oleh Kabaglog Kompol Kus Sumardi, Kasat Binmas Iptu Cahyo Widodo, S.H., Kepala Kemenag Kota Kediri A. Zamroni, S.Ag., M.Pd., serta Ketua PCNU Kota Kediri KH. Abu Bakar Abduljalil (Gus Ab).

Dalam sambutannya, Kapolres Kediri Kota AKBP Anggi Saputra Ibrahim menegaskan bahwa kegiatan ini bukan sekadar perlombaan, tetapi juga menjadi ajang mempererat kolaborasi antara kepolisian dan para dai santri dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas).

“Dai Kamtibmas adalah mitra strategis Polri. Mereka memiliki peran penting dalam menyampaikan pesan-pesan moral dan ketertiban di tengah masyarakat. Melalui dakwah yang menyejukkan, para santri dapat menjadi pelopor keamanan, kedamaian, dan persatuan di lingkungan masing-masing,” ungkap Kapolres.

Ia juga mengapresiasi semangat para peserta yang menunjukkan kemampuan berdakwah dengan tema-tema kebangsaan dan keagamaan yang membangun nilai-nilai toleransi dan harmoni sosial.

Sementara itu, Ketua PCNU Kota Kediri KH. Abu Bakar Abduljalil dalam sambutannya turut menyampaikan bahwa kegiatan seperti ini sangat relevan dengan semangat Hari Santri, karena mendorong para santri untuk aktif berdakwah dengan cara-cara yang bijak dan penuh hikmah.

“Lomba ini bukan sekadar ajang kompetisi, tetapi juga momentum untuk mengukur kemampuan para dai muda agar semakin semangat menimba ilmu dan berdakwah demi kemaslahatan umat,” ujar KH. Abu Bakar.

Adapun dewan juri dalam lomba ini berasal dari unsur NU, MUI, dan Kemenag, di antaranya Dr. Taufik Alamin, M.Si., Dr. H. Mu’min Firmansyah, M.H.I., H. Masroni Nasir, Dr. Siti Aminah, S.Ag., M.Pd.I., Ustadz Faruq, dan Zainal Arifin.

Pelaksanaan lomba dibagi menjadi dua lokasi, yakni Masjid Baiturrahim untuk kategori SD dan SMP, serta Bale Sekartaji Polres Kediri Kota untuk kategori SMA. Setelah melalui penilaian ketat, para pemenang mendapatkan trofi dan penghargaan langsung dari Kapolres Kediri Kota.

Selama kegiatan berlangsung, situasi berjalan aman, tertib, dan penuh antusiasme dari para peserta dan pendamping. (res/aro)

Adapun Pemenang Lomba Da’i Kamtibmas Polres Kediri Kota tahun 2025 sebagai berikut :

Juara 1,2 dan 3 lomba Dai Kamtibmas katagori SD :

1. Fikri Al Hadzir (Ponpes Al Mahrusyah)
2. M. Abbyan Ziyyan Dzihny (Ponpes Hidayatul Mubtadiin)
3. Latifa Greiselda Mina (Ponpes Kedunglo)

Juara 1,2 dan 3 Lomba Dai Kamtibmas kategori SMP :

1. Qurrota A’yunina (Ponpes PPTQ Lirboyo)
2. Muhyi Uzlah (Ponpes Al Mahrusyah)
3. Haykal Azyumardi Ashraff (Ponpes H.M. Antara)

Juara 1,2 dan 3 Lomba Dai Kamtibmas katagori SMA :
Juara
1. Arraina Dina Nabila (Ponpes PPTQ Lirboyo)
2. Nafiza Hanunazahra Perwira (Ponpes Al Husna)
3. Rafa Putra Arya Pratama (Ponpes Queen Al Falah)

Juara Harapan 1,2 dan 3 Lomba Dai Kamtibmas katagori SMA
1. Muhammad Hafiz (Ponpes Al Islahiyah)
2. M. Ridwan Rengga Al Rifa’i (Ponpes Al Ishlahiyah)
3. Safana Adinia (Ponpes Queen Al Falah)

Continue Reading

Trending

Copyright © 2019 kediriselaludihati.com

You cannot copy content of this page