Connect with us

Inspirasi

Dari Ajudan Menteri Hingga Menjadi Kasatlantas Polres Kediri Kota

Published

on

Afandy Dwi Takdir adalah sosok perwira polisi muda yang inspiratif, lahir di Bone, Sulawesi Selatan, pada 28 Desember 1991. Afandy tumbuh dalam lingkungan yang menjunjung tinggi nilai-nilai kehormatan, keberanian dan semangat, yang menjadi dasar kuat dalam kariernya di Kepolisian Republik Indonesia.

Afandy awalnya tidak bercita – cita menjadi polisi, tapi menjadi pedagang sukses seperti orang tuannya yakni Haji Takdir dan ibunya Hajah Harjunah. Warisan jiwa pedagang ini lahir dari dari darah kakeknya Haji Salam, tentara di era kemerdekaan yang juga seorang pedangang dan pejuang.

Lalu mengapa Afandy Dwi Takdir anak kedua dari lima bersaudara ini menjadi polisi dan saat ini apa yang tidak pernah ia bayangkan itu di tahun 2024 membawannya menjadi Kasat Lantas Polres Kediri Kota ?

“Pedagang itu adalah yang turun temurun, dalam keluarga kami pedagang itu bukan pekerjaan. Maka harus mencari pekerjaan yang pasti contoh menjadi polisi. Polisi bisa berdagang tapi pedagang belum tentu bisa menjadi polisi. Saya juga sempat ingin menjadi dokter , karena ibu saya dulu bercita-cita menjadi dokter tapi tidak kesampaian. Eh saya malah mendapat istri dokter,” kata suami dokter Harli Pramitasari Nasution.

Prinsip Hidup dan Keteguhan

Lahir di Bumi Arung Palakka julukan untuk Kota Bone, Afandy Dwi Takdir telah digembleng  banyak hal sedari kecil  . Haji Takdir dan Hajah Harjunah orang tuanya yang memegang semboyan seperti kebanyakan orang Bone, yakni Mali’ siparappe, tallang sipahua yang artinya jika dihanyutkan oleh air, maka akan diselamatkan atau dibantu untuk mencapai tepian , jika tenggelam, maka akan diangkat atau diselamatkan. Menjadikannya seperti sekarang menjadi Pasukan Bhayangkara militan.

Moto ini mencerminkan semangat gotong royong dan solidaritas yang sangat kuat dalam masyarakat Bone. Dalam kehidupan masyarakat Bone, filosofi ini mengajarkan bahwa dalam situasi apapun, terutama dalam kesulitan, masyarakat Bone harus selalu siap membantu dan menyelamatkan sesama yang sedang menghadapi kesulitan. Nilai ini menunjukkan semangat persatuan, kebersamaan, dan rasa tanggung jawab sosial yang tinggi.

Hal ini pula yang membawa Haji Takdir menjadi pedagang sukses yang pantang menyerah sejak ia menikah  1989 hingga saat ini. Jatuh bangun dalam proses tersebut menggembleng pula sifat dan keteguhan Afandy dan keempat saudaranya yang lain.

Selain itu, semangat orang Bone juga erat kaitannya dengan nilai sipakatau, sipakalebbi, sipakainge, yang merupakan falsafah Bugis-Makassar untuk menghormati, menghargai, dan saling mengingatkan satu sama lain. Nilai-nilai ini menjadi dasar perilaku sehari-hari dan hubungan sosial masyarakat Bone.

Semangat perjuangan masyarakat Bone juga terinspirasi dari para raja dan pahlawan Bone yang terkenal, seperti Arung Palakka, yang dikenal sebagai tokoh penting dalam sejarah Sulawesi Selatan. Keberanian, keteguhan hati, dan ketangguhan dalam menghadapi berbagai tantangan menjadikan semangat Bone sebagai warisan yang dihormati dan dijaga turun-temurun.

Perjalanan Pendidikan dan Karier

Perjalanan Afandy dalam dunia pendidikan dimulai dari sekolah dasar di SD Negeri Lalowosula, yang kemudian dilanjutkan di SMP Negeri 1 Lappariaja. Ia melanjutkan pendidikan menengah di SMA Negeri 1 Ulaweng, yang menjadi fondasi akademis dan karakter untuk karier gemilangnya di kepolisian. Afandy  adalah Alumni SMAN 1 Ulaweng yang juga alumni kali pertama yang masuk AKPOL. Hal ini terbukti pada tahun 2015, ia berhasil masuk Akademi Kepolisian (Akpol), salah satu pencapaian besar dalam hidupnya.

“Alhamdulillah saya adalah alumni SMAN 1 Ulaweng yang kali pertama masuk dan lolos AKPOL. Untuk lolos di AKPOL pun penuh perjuangan yang berat. Saya daftar  Akpol 2009,  gagal pantukhir daerah, daftar Bintara 2010, gagal di perankingan. Terus daftar AKPOL  2010, gagal di parade pantukhir. Tidak putus asa saya daftar lagi  Bintara 2011, tapi tidak melanjutkan tes. Dan yang terakhir daftar AKPOL  2011 akhirnya terpilih dan lolos,” kata bapak dua anak ini.

Afandy tak pernah berhenti mengembangkan diri. Ia melanjutkan pendidikan di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) pada tahun 2020, membekali dirinya dengan ilmu dan strategi kepolisian yang lebih mendalam. Berkat disiplin dan ketekunannya, Afandy mendapatkan pangkat Inspektur Polisi Dua (IPDA) pada tahun 2015, yang menjadi awal kariernya sebagai perwira polisi.

Dedikasi dalam Setiap Penugasan

Afandy tidak hanya dikenal sebagai perwira yang cerdas, tetapi juga sebagai sosok yang tangguh dalam menghadapi berbagai penugasan. Selama bertugas di berbagai unit kepolisian, ia menunjukkan ketangguhan dan kemampuan kepemimpinan yang luar biasa. Mulai dari Brimob, Danki Kompi, hingga PAURPROGAR URREN MEN II, Afandy selalu menunjukkan integritas tinggi dan keberanian dalam menjalankan tugas-tugas berat.

Salah satu pencapaian terbesarnya adalah ketika ia diamanahkan menjadi Kasatlantas Polres Kediri Kota pada Agustus 2024. Posisi ini bukan hanya tentang memimpin pengelolaan lalu lintas, tetapi juga berperan dalam memastikan keamanan masyarakat melalui operasi-operasi strategis. Afandy membawa pendekatan humanis dalam menjalankan tugasnya, yang menjadi inspirasi bagi anak-anak muda yang bercita-cita menjadi bagian dari penegak hukum.

Penghargaan dan Tanda Kehormatan

Karier gemilang Afandy diwarnai dengan berbagai penghargaan yang membuktikan betapa besarnya pengabdian yang ia berikan. Pada tahun 2019, ia dianugerahi Satyalancana Operasi Kepolisian, sebuah tanda kehormatan atas dedikasinya dalam berbagai operasi kepolisian yang ia jalani sebelumnya. Penghargaan ini tidak hanya menjadi simbol pencapaian pribadi, tetapi juga pengakuan dari negara atas kontribusinya dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat.

Perjalanan Karier dan Kontribusi:

Sebagai seorang anggota intelijen dan kepolisian, perjalanan Afandy Dwi Takdir tidak hanya berfokus pada penegakan hukum, tetapi juga pada pengembangan kebijakan dan strategi yang mendukung keamanan nasional. Dalam penugasannya sebagai Agen Intelijen Ahli Madya di BIN, Afandy berperan penting dalam merumuskan dan mengimplementasikan strategi intelijen di bidang pertanian, pertanahan, dan kelautan. Penugasannya mencakup analisis mendalam dan penilaian situasi yang berdampak pada kebijakan ekonomi dan keamanan negara.

Di lapangan, Afandy dikenal sebagai sosok yang mampu beradaptasi dengan cepat dalam berbagai situasi dan tantangan. Pengalamannya sebagai ajudan Menteri Pertanian RI menunjukkan kepercayaannya dalam mengelola dan memberikan dukungan strategis di tingkat pemerintahan. Kemampuannya untuk bekerja di lingkungan yang dinamis dan sering kali penuh tekanan adalah cerminan dari dedikasinya dan kemampuannya dalam menjaga stabilitas dan keamanan.

Kontribusi Afandy dalam berbagai pelatihan dan pendidikan, seperti di BRIMOB dan STIK Lemdiklat Polri, memperkuat kemampuannya dalam kepemimpinan dan manajemen operasional. Keterampilannya dalam bahasa Inggris dan Bugis juga memudahkan komunikasi dengan berbagai pihak, baik domestik maupun internasional, dan memperluas jaringan kerjanya.

Kepemimpinan yang Menginspirasi

Afandy adalah sosok yang sangat inspiratif, terutama bagi generasi muda. Sebagai seorang Bugis, ia menjunjung tinggi nilai-nilai budaya yang mengutamakan keberanian, kehormatan, dan kerja keras. Afandy selalu berusaha memberikan yang terbaik dalam setiap tugas yang diembannya, tidak pernah setengah hati, dan selalu siap menghadapi tantangan apa pun yang ada di hadapannya.

Kisah hidup Afandy mengajarkan bahwa dengan tekad dan disiplin, seseorang bisa meraih impian dan memberikan dampak besar bagi masyarakat luas. Afandy bukan hanya seorang polisi, tetapi juga seorang pemimpin yang mampu membawa perubahan positif di lingkungannya. Melalui kisahnya, ia menginspirasi banyak anak muda untuk tidak takut bermimpi besar dan terus berjuang, apa pun tantangan yang dihadapi.

Masa Depan dan Harapan:

Dengan rekam jejak yang mengesankan dan berbagai pencapaian yang telah diraih, masa depan Afandy Dwi Takdir dalam dunia kepolisian dan intelijen tampak sangat cerah. Dedikasinya terhadap tugas dan tanggung jawab, serta kemampuannya untuk berinovasi dan beradaptasi, menjadikannya salah satu aset berharga bagi institusi kepolisian dan BIN.

Kehadirannya dalam posisi-posisi strategis, baik di tingkat lokal maupun nasional, memberikan harapan besar akan kontribusinya terhadap pengembangan kebijakan dan strategi yang mendukung keamanan dan kesejahteraan negara. Melalui komitmennya yang kuat, Afandy terus membuktikan bahwa dedikasi dan keahlian adalah kunci untuk mencapai keberhasilan dan membuat perbedaan dalam pelayanan publik.

Pesan Inspiratif

Afandy sering memberikan pesan kepada rekan-rekan dan generasi muda untuk tidak pernah berhenti belajar dan berkembang. Baginya, pendidikan bukan hanya di bangku sekolah, tetapi juga dari pengalaman hidup dan tantangan yang dihadapi setiap hari. Ia percaya bahwa dengan pendidikan dan integritas, seseorang bisa menghadapi segala rintangan dan mencapai kesuksesan.

“Jangan pernah ragu untuk berbuat baik dan mengabdi untuk negara. Setiap langkah kecil yang kita ambil hari ini bisa menjadi jejak yang akan diingat oleh generasi mendatang,” kata Afandy.

Afandy Dwi Takdir adalah contoh nyata bahwa dengan kerja keras, dedikasi, dan ketulusan, siapa pun bisa menjadi pemimpin yang menginspirasi dan memberikan dampak besar bagi masyarakat.

Sejarah Nenek Moyangnya

La Galigo adalah sebuah karya epik dari budaya Bugis, Sulawesi Selatan, yang dianggap sebagai salah satu epos terpanjang di dunia, bahkan lebih panjang dari “Mahabharata” dan “Iliad.” Kisah ini ditulis dalam bentuk puisi, terdiri dari sekitar 6.000 halaman dan 300.000 baris, serta menceritakan tentang mitos penciptaan dan kehidupan awal di Bumi.

Kisah La Galigo bukan hanya sekedar mitos, tetapi juga mencerminkan nilai-nilai sosial dan spiritual masyarakat Bugis, seperti keberanian, kehormatan, kesetiaan, serta hubungan erat antara manusia dengan alam dan dunia gaib. Epos ini juga mengandung banyak ajaran moral yang masih relevan bagi kehidupan masyarakat Bugis hingga saat ini.

Walaupun sebagian besar cerita La Galigo lebih dikenal secara lisan, teksnya kini telah dijaga dan dipelajari sebagai salah satu warisan budaya dunia. UNESCO mengakui naskah ini sebagai salah satu warisan dokumenter dunia pada 2011, menggarisbawahi pentingnya La Galigo dalam memperkaya khazanah sastra dan sejarah dunia.

Sebelum kehadiran Afandy Dwi Takdir di Kediri , 347 tahun sebelumnya Karaeng Galesong  seorang tokoh legendaris dari Sulawesi Selatan telah hadir di Kota Kediri. Ia merupakan salah satu pemimpin dalam perlawanan rakyat Sulawesi Selatan terhadap penjajah Belanda pada abad ke-17.

Karaeng Galesong dikenal sebagai pejuang tangguh yang terus berjuang mempertahankan kedaulatan bangsanya meski harus meninggalkan tanah kelahirannya setelah kekalahan kerajaan Makassar dalam Perjanjian Bongaya tahun 1667.

Setelah kekalahan Makassar dalam perang melawan Belanda, Karaeng Galesong bersama Sultan Hasanuddin dan para bangsawan lainnya menolak tunduk pada Belanda. Ia meninggalkan Sulawesi dan bergabung dengan para pelaut Bugis dan Makassar yang beroperasi sebagai pelaut dan perompak di Laut Jawa.

Karaeng Galesong dikenal memiliki perlawanan yang gigih, bahkan bergabung dengan pasukan Trunojoyo, pemimpin pemberontakan di Jawa melawan kekuasaan Mataram dan Belanda. Pusat kekuasaan Trunojoyo dan Karaeng Galesong itu ada di Kompleks Masjid Setono Gedong  Jalan Dhoho Kota Kediri atau tepatnya di belakang Mako Satlantas Polres Kediri  Kota . Berkuasanya Trunojoyo dan Karaeng Galesong di Kediri yang memiliki benteng seluas 8,5 kilometer setelah sebelumnya mampu mengalahkan Amangkurat I yang berpihak kepada VOC.

“ Karaeng Galesong berasal dari keturunan bangsawan Gowa, salah satu kerajaan besar di Sulawesi Selatan. Namanya diabadikan sebagai simbol keberanian dan perlawanan melawan penjajahan, khususnya dalam sejarah perjuangan melawan kekuasaan kolonial di wilayah timur Indonesia tepatnya di Kediri. Mungkin ini sudah takdir yang membawa saya kesini (Kediri) seperti yang dilakukan leluhur kami,” kata Afandy Dwi Takdir

Selain keterlibatannya dalam perlawanan, kisah Karaeng Galesong juga menyiratkan hubungan erat antara masyarakat Sulawesi dan Jawa pada masa itu, di mana banyak pejuang Sulawesi turut ambil bagian dalam perjuangan di Jawa.

( Penulis : Imam Mubarok)

Continue Reading

Inspirasi

Implementasi Program Asta Cita: Polres Kediri Kota Bangun Ketahanan Pangan di Kelurahan Ketami

Published

on


Karo SDM Polda Jatim bersama Kapolres Kediri Kota saat melakukan penanaman bibit jagung di Kelurahan Ketami (Foto: Humas)

Kediriselaludihati – Dalam rangka mendukung ketahanan pangan nasional, Polres Kediri Kota menggelar kegiatan penanaman jagung di lahan ketahanan pangan di Kelurahan Ketami, Kecamatan Pesantren, Kota Kediri.

Kegiatan yang merupakan bagian dari Implementasi Asta Cita Presiden RI ini berlangsung pada Rabu, 13 November 2024, dan melibatkan sejumlah pejabat dari Polda Jawa Timur serta berbagai instansi terkait.

Kegiatan tersebut dimulai pukul 08.00 WIB dengan sejumlah pejabat penting yang turut hadir, antara lain Karo SDM Polda Jatim Kombes Pol Ari Wibowo, S.I.K., M.H., Kapolres Kediri Kota AKBP Bramastyo Priaji, S.H., S.I.K., M.Si., Pj Walikota Kediri yang diwakili Asisten 2 Feri Jatmiko, serta perwakilan dari Dinas Pertanian, Kejaksaan Kota Kediri diwakili Kasipidum, dan Dandim  0809 Kediri diwakili Pasiter. Selain itu, hadir pula perwakilan gabungan kelompok tani dan warga sekitar yang antusias mendukung kegiatan ini.

Kegiatan dimulai dengan pembukaan dan pembacaan doa, dilanjutkan dengan sambutan Kepala Kelurahan Ketami yang mengucapkan terima kasih atas dipilihnya wilayah Kelurahan Ketami sebagai lokasi ketahanan pangan.

Kapolres Kediri Kota AKBP Bramastyo Priaji dalam sambutannya menyampaikan bahwa penanaman jagung ini merupakan bagian dari program nasional Asta Cita untuk mendukung Indonesia Maju, terutama dalam sektor ketahanan pangan.

“Penanaman jagung di Kelurahan Ketami adalah salah satu langkah konkret dalam mendukung ketahanan pangan di Kediri. Dengan masa tanam sekitar 3,5 bulan dan dua kali pemupukan, kami berharap hasil yang didapat bisa berkontribusi pada ketersediaan pangan di daerah ini,” ujar AKBP Bramastyo.

Ia juga menambahkan bahwa program ini tidak hanya dilakukan di Kelurahan Ketami, tetapi juga di beberapa wilayah lain seperti Kelurahan Dandangan, Kelurahan Pojok, Kecamatan Banyakan, Kecamatan Grogol, dan beberapa kecamatan lainnya.

Karo SDM Polda Jatim Kombes Pol Ari Wibowo, S.I.K., M.H., menegaskan pentingnya Indonesia sebagai lumbung pangan dunia, terutama di tengah krisis pangan global. Ia juga menyebutkan rencana untuk membentuk satuan tugas guna mengatasi kelangkaan pupuk dan permasalahan pangan lainnya.

 “Kami akan membentuk satuan tugas khusus untuk memastikan ketersediaan pupuk dan membantu kebutuhan pangan agar Indonesia tetap produktif di sektor pertanian. Pada bulan Mei hingga Juni nanti, akan ada lomba peningkatan hasil pertanian di setiap kota oleh Menteri Pertanian,” jelas Kombes Pol Ari.

Penyerahan Bantuan Sosial dan Penanaman Jagung

Kegiatan dilanjutkan dengan penyerahan bantuan sosial kepada para petani oleh Karo SDM Polda Jatim dan penyerahan benih jagung kepada kelompok tani setempat, yang diwakili oleh  Imam dari Kelompok Tani Sumber Rejeki.

Setelah itu, Karo SDM bersama Forkopimda melakukan penanaman benih jagung secara simbolis, menandai dimulainya masa tanam jagung di area ketahanan pangan seluas 700 m².

Lahan ini dipersiapkan untuk ditanami benih jagung merk ADV Jago, produksi PT BISI Plosoklaten Kediri, dan rencananya akan dipanen pada Maret 2025. Pupuk yang digunakan dalam proses penanaman ini adalah jenis UREA dan NPK, sesuai dengan rekomendasi dari Dinas Pertanian.

Kegiatan diakhiri dengan foto bersama dan kunjungan rombongan Karo SDM beserta Forkopimda ke destinasi wisata Sumber Banteng di wilayah tersebut, menggunakan kendaraan roda dua.

Kapolres Kediri Kota, AKBP Bramastyo Priaji, menekankan bahwa program ini bukan hanya untuk memperkuat ketahanan pangan lokal, tetapi juga sebagai wujud nyata kontribusi Polri dalam mendukung kebijakan nasional di bidang pangan.

Dengan adanya program ini, diharapkan lahan yang sebelumnya tidak termanfaatkan bisa menjadi produktif dan memberikan hasil nyata bagi kebutuhan pangan lokal.

Program ini sekaligus mempertegas komitmen pemerintah dan Polri dalam menghadapi tantangan ketahanan pangan di masa mendatang. (res/aro)

Continue Reading

Inspirasi

Brigadir Aderay Putra Perdana Diberangkatkan ke Afrika Tengah untuk Misi Perdamaian PBB

Published

on


Kediriselaludihati – Brigadir Aderay Putra Perdana, anggota Satlantas Polres Kediri Kota, telah resmi diberangkatkan untuk bergabung dalam Satgas Garbha FPU 6 MINUSCA (Misi Stabilisasi Terpadu Multidimensi Perserikatan Bangsa-Bangsa) di Republik Afrika Tengah.

Pada Kamis, 10 Oktober 2024, Aderay bersama 140 personel lainnya diberangkatkan dari Pusdik Missi Internasional Polri di Serpong, Tangerang, dengan pesawat charter Garuda Indonesia. Perjalanan menuju Bangui, Afrika Tengah ini dilakukan dengan transit di Jeddah, dan memakan waktu sekitar 15 jam.

Penugasan ini merupakan salah satu bagian penting dari misi penjaga perdamaian yang diinisiasi oleh PBB untuk menstabilkan situasi di wilayah konflik. Aderay akan bertugas selama satu tahun sebagai bagian dari Peleton Alpha, dengan tanggung jawab khusus mengawal pejabat VVIP dan menjaga keamanan di wilayah yang rawan konflik tersebut.

Misi ini tidak hanya menguji keberanian dan kemampuan teknisnya, tetapi juga menjadi bukti nyata dedikasi Aderay dalam berkontribusi bagi perdamaian dunia.

Perjalanan Karier Aderay: Dari Kediri ke Panggung Internasional

Lahir di Kabupaten Kediri pada 13 Oktober 1996, Aderay Putra Perdana tumbuh dalam keluarga yang sederhana, anak dari pasangan AKP Golok Kuntoyo dan Ira Susanti. Minatnya terhadap hukum dan ketertiban muncul sejak usia muda, yang kemudian membawanya untuk mengejar karier di kepolisian.

Aderay menempuh pendidikan dasar di SDN Balasklumpriki Wiyung, Surabaya, melanjutkan ke SMPN 6 Kediri, dan menamatkan sekolah menengah di SMA Negeri 4 Kota Kediri.

Setelah lulus, Aderay melanjutkan pendidikannya di Universitas Kadiri dan meraih gelar Sarjana Hukum (S.H.). Selain itu, saat ini Aderay sedang menempuh pendidikan S2 di bidang Hukum di Universitas Dr. Soetomo, Surabaya.

Dengan tekad kuat untuk terus mengembangkan diri, ia menjadikan pendidikan tinggi sebagai bagian integral dari perjalanan kariernya sebagai seorang polisi.

Pada tahun 2016, ia resmi menjadi anggota Kepolisian Republik Indonesia setelah menyelesaikan pendidikan di Sekolah Polisi Negara (SPN) dan meraih pangkat Brigadir Polisi (Brigpol).

Kariernya dimulai di Polres Kediri Kota, di mana ia menjalankan berbagai tugas di SDM dan Humas sebelum akhirnya bergabung dengan Satuan Lalu Lintas (Satlantas) pada Maret 2023.

Pengembangan Kompetensi: Bahasa dan Pelatihan Khusus

Aderay tak hanya fokus pada tugas sehari-hari, namun juga rajin mengembangkan dirinya. Dia mengikuti berbagai pelatihan pengembangan, termasuk Dikbangspes Bintara Bahasa Inggris pada tahun 2018, yang khusus ditujukan untuk Tourism Police, serta pelatihan desain grafis dan jurnalistik foto.

Kompetensinya dalam Bahasa Inggris dan kemampuan teknis ini menjadikannya lebih siap dalam menjalankan tugas, terutama dalam situasi internasional seperti misi penjaga perdamaian PBB.

Berkat dedikasinya, Aderay telah menerima berbagai penghargaan dan tanda kehormatan atas kontribusinya dalam menjaga ketertiban dan melayani masyarakat. Penghargaan ini menjadi bukti nyata dari kerja kerasnya selama bertahun-tahun.

Penugasan Internasional: Misi Perdamaian di Afrika Tengah

Tahun 2024 menjadi tonggak sejarah baru dalam karier Aderay, di mana ia terpilih untuk menjalankan misi besar dalam Misi Stabilitasi Terpadu Multidimensi PBB di Republik Afrika Tengah. Wilayah ini dikenal sebagai salah satu zona konflik paling berbahaya di dunia, di mana krisis kemanusiaan, politik, dan hak asasi manusia berlangsung. Namun, Aderay merasa bangga dengan penugasan ini dan siap menghadapi tantangan yang ada.

Sebagai bagian dari Peleton Alpha, Aderay akan bertugas mengawal pejabat penting dan menjaga keamanan di wilayah yang penuh risiko tersebut. Misi ini akan berlangsung hingga Oktober 2025. Dari Jawa Timur, ada 6 personel yang berangkat, termasuk dari Kediri Kota, Malang Kota, Jombang, Tuban, Lumajang, dan Sat Brimob.

Inspirasi dan Dukungan Keluarga

Aderay adalah bukti nyata bahwa dengan kerja keras dan dedikasi, seseorang dapat mencapai prestasi luar biasa. Kariernya di dunia kepolisian menjadi inspirasi bagi banyak generasi muda yang ingin berkontribusi bagi negara. Pesannya kepada generasi muda sederhana: “Jangan takut bermimpi dan berusaha. Selalu optimalkan kemampuan diri untuk berkembang lebih maju.”

Dukungan penuh dari keluarga juga menjadi sumber kekuatan Aderay. Saat pelepasan di Serpong, keluarga besarnya, termasuk orang tuanya, hadir untuk memberikan semangat. “Selalu jaga diri dalam penugasan dan jaga nama baik negara dan satuan,” pesan keluarganya saat ia akan bertugas di Afrika Tengah.

Pesan ini menjadi dorongan moral yang penting bagi Aderay untuk menjalankan tugasnya dengan penuh tanggung jawab.

Indonesia dan Misi Perdamaian Dunia

Sebagai salah satu negara kontributor utama dalam misi perdamaian PBB, Indonesia terus berperan aktif dalam menjaga stabilitas dunia. Ribuan polisi dan tentara Indonesia telah dikirim ke berbagai negara untuk membantu memelihara perdamaian, termasuk di Afrika Tengah. Dengan hadirnya Aderay dalam misi ini, Indonesia kembali menunjukkan komitmennya dalam menjaga perdamaian dunia.

Kontribusi Indonesia melalui figur seperti Aderay menjadikan negara ini salah satu aktor penting dalam penyelesaian konflik global. Bersama negara-negara lain seperti Rwanda, Senegal, dan Bangladesh, Aderay membawa nama Indonesia dalam upaya perdamaian internasional.

Pelepasan Resmi oleh Polres Kediri Kota

Pelepasan Brigadir Aderay Putra Perdana dilakukan secara resmi oleh Kapolres Kediri Kota, AKBP Bramastyo Priaji, S.H., S.I.K., M.Si., di halaman Mako Polres Kediri Kota pada Minggu, 8 September 2024. Acara ini dihadiri oleh sejumlah pejabat utama Polres Kediri Kota, termasuk Kasatlantas AKP Afandy Dwi Takdir, S.T.K., S.I.K.

Kapolres memberikan pesan khusus kepada Aderay untuk menjalankan tugas dengan sepenuh hati dan selalu menjaga nama baik kesatuan. “Saya bangga, saya memberi restu dan memotivasi agar menjalankan tugas dengan sepenuh hati, menjaga nama baik kesatuan, dan yang paling utama jangan lupa selalu berdoa serta menjalankan ibadah di tempat bertugas,” ungkap AKBP Bramastyo Priaji.

Dedikasi untuk Perdamaian Dunia

Brigadir Aderay Putra Perdana adalah contoh nyata dari dedikasi, keberanian, dan pengabdian kepada bangsa dan dunia. Misinya di Afrika Tengah tidak hanya membawa nama dirinya, tetapi juga bendera Indonesia dalam upaya menjaga perdamaian global. Kisah hidupnya menjadi inspirasi bagi banyak orang, terutama generasi muda yang bercita-cita untuk mengabdi kepada masyarakat dan negara.

Dengan keberanian yang luar biasa, Aderay Putra Perdana melangkah menuju panggung internasional, membawa kebanggaan bagi keluarganya, kesatuannya, dan bangsa Indonesia. (res/aro)

Continue Reading

Inspirasi

Brigadir Aderay Putra Perdana Diberangkatkan ke Afrika Tengah untuk Misi Perdamaian PBB

Published

on


Kediriselaludihati – Brigadir Aderay Putra Perdana, anggota Satlantas Polres Kediri Kota, telah resmi diberangkatkan untuk bergabung dalam Satgas Garbha FPU 6 MINUSCA (Misi Stabilisasi Terpadu Multidimensi Perserikatan Bangsa-Bangsa) di Republik Afrika Tengah.

Pada Kamis, 10 Oktober 2024, Aderay bersama 140 personel lainnya diberangkatkan dari Pusdik Missi Internasional Polri di Serpong, Tangerang, dengan pesawat charter Garuda Indonesia. Perjalanan menuju Bangui, Afrika Tengah ini dilakukan dengan transit di Jeddah, dan memakan waktu sekitar 15 jam.

Penugasan ini merupakan salah satu bagian penting dari misi penjaga perdamaian yang diinisiasi oleh PBB untuk menstabilkan situasi di wilayah konflik. Aderay akan bertugas selama satu tahun sebagai bagian dari Peleton Alpha, dengan tanggung jawab khusus mengawal pejabat VVIP dan menjaga keamanan di wilayah yang rawan konflik tersebut.

Misi ini tidak hanya menguji keberanian dan kemampuan teknisnya, tetapi juga menjadi bukti nyata dedikasi Aderay dalam berkontribusi bagi perdamaian dunia.

Perjalanan Karier Aderay: Dari Kediri ke Panggung Internasional

Lahir di Kabupaten Kediri pada 13 Oktober 1996, Aderay Putra Perdana tumbuh dalam keluarga yang sederhana, anak dari pasangan AKP Golok Kuntoyo dan Ira Susanti. Minatnya terhadap hukum dan ketertiban muncul sejak usia muda, yang kemudian membawanya untuk mengejar karier di kepolisian.

Aderay menempuh pendidikan dasar di SDN Balasklumpriki Wiyung, Surabaya, melanjutkan ke SMPN 6 Kediri, dan menamatkan sekolah menengah di SMA Negeri 4 Kota Kediri.

Setelah lulus, Aderay melanjutkan pendidikannya di Universitas Kadiri dan meraih gelar Sarjana Hukum (S.H.). Selain itu, saat ini Aderay sedang menempuh pendidikan S2 di bidang Hukum di Universitas Dr. Soetomo, Surabaya.

Dengan tekad kuat untuk terus mengembangkan diri, ia menjadikan pendidikan tinggi sebagai bagian integral dari perjalanan kariernya sebagai seorang polisi.

Pada tahun 2016, ia resmi menjadi anggota Kepolisian Republik Indonesia setelah menyelesaikan pendidikan di Sekolah Polisi Negara (SPN) dan meraih pangkat Brigadir Polisi (Brigpol).

Kariernya dimulai di Polres Kediri Kota, di mana ia menjalankan berbagai tugas di SDM dan Humas sebelum akhirnya bergabung dengan Satuan Lalu Lintas (Satlantas) pada Maret 2023.

Pengembangan Kompetensi: Bahasa dan Pelatihan Khusus

Aderay tak hanya fokus pada tugas sehari-hari, namun juga rajin mengembangkan dirinya. Dia mengikuti berbagai pelatihan pengembangan, termasuk Dikbangspes Bintara Bahasa Inggris pada tahun 2018, yang khusus ditujukan untuk Tourism Police, serta pelatihan desain grafis dan jurnalistik foto.

Kompetensinya dalam Bahasa Inggris dan kemampuan teknis ini menjadikannya lebih siap dalam menjalankan tugas, terutama dalam situasi internasional seperti misi penjaga perdamaian PBB.

Berkat dedikasinya, Aderay telah menerima berbagai penghargaan dan tanda kehormatan atas kontribusinya dalam menjaga ketertiban dan melayani masyarakat. Penghargaan ini menjadi bukti nyata dari kerja kerasnya selama bertahun-tahun.

Penugasan Internasional: Misi Perdamaian di Afrika Tengah

Tahun 2024 menjadi tonggak sejarah baru dalam karier Aderay, di mana ia terpilih untuk menjalankan misi besar dalam Misi Stabilitasi Terpadu Multidimensi PBB di Republik Afrika Tengah. Wilayah ini dikenal sebagai salah satu zona konflik paling berbahaya di dunia, di mana krisis kemanusiaan, politik, dan hak asasi manusia berlangsung. Namun, Aderay merasa bangga dengan penugasan ini dan siap menghadapi tantangan yang ada.

Sebagai bagian dari Peleton Alpha, Aderay akan bertugas mengawal pejabat penting dan menjaga keamanan di wilayah yang penuh risiko tersebut. Misi ini akan berlangsung hingga Oktober 2025. Dari Jawa Timur, ada 6 personel yang berangkat, termasuk dari Kediri Kota, Malang Kota, Jombang, Tuban, Lumajang, dan Sat Brimob.

Inspirasi dan Dukungan Keluarga

Aderay adalah bukti nyata bahwa dengan kerja keras dan dedikasi, seseorang dapat mencapai prestasi luar biasa. Kariernya di dunia kepolisian menjadi inspirasi bagi banyak generasi muda yang ingin berkontribusi bagi negara. Pesannya kepada generasi muda sederhana: “Jangan takut bermimpi dan berusaha. Selalu optimalkan kemampuan diri untuk berkembang lebih maju.”

Dukungan penuh dari keluarga juga menjadi sumber kekuatan Aderay. Saat pelepasan di Serpong, keluarga besarnya, termasuk orang tuanya, hadir untuk memberikan semangat. “Selalu jaga diri dalam penugasan dan jaga nama baik negara dan satuan,” pesan keluarganya saat ia akan bertugas di Afrika Tengah.

Pesan ini menjadi dorongan moral yang penting bagi Aderay untuk menjalankan tugasnya dengan penuh tanggung jawab.

Indonesia dan Misi Perdamaian Dunia

Sebagai salah satu negara kontributor utama dalam misi perdamaian PBB, Indonesia terus berperan aktif dalam menjaga stabilitas dunia. Ribuan polisi dan tentara Indonesia telah dikirim ke berbagai negara untuk membantu memelihara perdamaian, termasuk di Afrika Tengah. Dengan hadirnya Aderay dalam misi ini, Indonesia kembali menunjukkan komitmennya dalam menjaga perdamaian dunia.

Kontribusi Indonesia melalui figur seperti Aderay menjadikan negara ini salah satu aktor penting dalam penyelesaian konflik global. Bersama negara-negara lain seperti Rwanda, Senegal, dan Bangladesh, Aderay membawa nama Indonesia dalam upaya perdamaian internasional.

Pelepasan Resmi oleh Polres Kediri Kota

Pelepasan Brigadir Aderay Putra Perdana dilakukan secara resmi oleh Kapolres Kediri Kota, AKBP Bramastyo Priaji, S.H., S.I.K., M.Si., di halaman Mako Polres Kediri Kota pada Minggu, 8 September 2024. Acara ini dihadiri oleh sejumlah pejabat utama Polres Kediri Kota, termasuk Kasatlantas AKP Afandy Dwi Takdir, S.T.K., S.I.K.

Kapolres memberikan pesan khusus kepada Aderay untuk menjalankan tugas dengan sepenuh hati dan selalu menjaga nama baik kesatuan. “Saya bangga, saya memberi restu dan memotivasi agar menjalankan tugas dengan sepenuh hati, menjaga nama baik kesatuan, dan yang paling utama jangan lupa selalu berdoa serta menjalankan ibadah di tempat bertugas,” ungkap AKBP Bramastyo Priaji.

Dedikasi untuk Perdamaian Dunia

Brigadir Aderay Putra Perdana adalah contoh nyata dari dedikasi, keberanian, dan pengabdian kepada bangsa dan dunia. Misinya di Afrika Tengah tidak hanya membawa nama dirinya, tetapi juga bendera Indonesia dalam upaya menjaga perdamaian global. Kisah hidupnya menjadi inspirasi bagi banyak orang, terutama generasi muda yang bercita-cita untuk mengabdi kepada masyarakat dan negara.

Dengan keberanian yang luar biasa, Aderay Putra Perdana melangkah menuju panggung internasional, membawa kebanggaan bagi keluarganya, kesatuannya, dan bangsa Indonesia. (res/aro)

Continue Reading

Trending

Copyright © 2019 kediriselaludihati.com