Connect with us

Peristiwa

Kapolsek Mojoroto Jelasnya Bahaya Perundungan atau Bullying pada Santri Ponpes Kedunglo Al Munadhdhoroh

Published

on

Kediriselaludihati.com – Polsek Mojoroto, Polres Kediri Kota melaksanakan Sosialiasi Anti Perundungan Serta Stop Bullying Kepada Anak yang dilaksanakan di Ponpes Kedunglo Al Munadhdhoroh Kelurahan Bandar Lor – Kota Kediri

Kegiatan pada hari Minggu tanggal 24 Maret 2024 mulai Pukul 09.00 wib – 11.48 wib bertempat di Gedung Sekolahan Ponpes Kedunglo Al Munadhdhoroh dan Masjid Ponpes Kedunglo Al Munadhdhoroh Kel Bandar Lor – Kota Kediri.

Kapolsek Mojoroto Kompol Mukhlason,S.H. bersama Panit Polsek Mojoroto serta dan personil Polsek Mojoroto melaksanakan Sosialiasi Anti Perundungan Serta Stop Bullying Kepada Anak yang dilaksanakan di Ponpes Kedunglo Al Munadhdhoroh Kel Bandar Lor – Kota Kediri kepada Santri dan pengurus Ponpes

adir dalam kegiatan ini antara lain :

  1. Kapolsek Mojoroto Kompol Mukhlason, S.H.
  2. Panit 1 Binmas Aiptu Agus Priyono
  3. Panit 2 Binmas Aiptu Siti Astuti
  4. Bripka Ida Ayu A, S.H.
  5. Brigadir Mella Atvontia, S.H., M.H.
  6. Kepala Ponpes bapak Afif Afandi
  7. Pengurus dan panitia Asrama 1445 H Ramadhan Wahidiyah Kedunglo Al Munadhdhoroh
  8. Pembina Ponpes Kedunglo
  9. Santri ponpes Kedunglo Al Munadhdhoroh

Rangkaian kegiatan. Kapolsek bersama Panit Binmas,  serta Personil Polsek Mojoroto hadir di Ponpes Kedunglo Al Munadhdhoroh. Persiapan Kegiatan.

Materi disampaikan langsung oleh Kapolsek Mojoroto Kompol Mukhlason, S.H. didua tempat terpisah kepada santri di Masjid Ponpes Kedunglo Al Munadhdhoroh dan kepada pengurus, pihak keamanan, pembina ,guru dari Ponpes Kedunglo Al Munadhdhoroh yaitu  di Gedung Sekolahan Ponpes Kedunglo Al Munadhdhoroh :

Diawali dengan sambutan dari memperkenalkan diri Kapolsek Mojoroto kepada santi dan pengurus, pihak keamanan, pembina, guru dari Ponpes;

“Assalamualaikum wr Wb, Terimakasih waktu dan kesempatan di berikan waktu dan tempat untuk sosialisasi kepada santri dan para pembina, pengurus,guru Ponpes Kedunglo Al Munadhdhoroh. Saya Kapolsek Mojoroto Kompol Mukhlason,S.H. akan membawakan materi Anti Perundungan Serta Stop Bullying Kepada Anak,” jelasnya.

“Maksud dari sosialisasi berkaitan tentang Anti Perundungan Serta Stop Bullying kepada santri agar nantinya santri setelah saya membawakan materi bisa menyimak, mendengar, memahami apa yang dimaksud bullying, apa bahaya, apa akibat agar tidak terjadi kepada sesama santri , antara santri senior dan santri junior dan saya harapkan bagi yang kurang paham bisa bertanya kepada saya di akhir paparan materi. Saya juga mensosialisasikan juga kepada pihak keamanan,juga kepada pengurus,pembina serta guru pondok pesantren agar tahu langkah pencegahan, agar bisa menangani atau bisa mencegah, serta bisa memahami tugas dan bila ada hal tersebut bisa langsung mengambil tindakan dengan baik dan benar, kepada para pengurus , pembina ,guru ,pihak keamanan apa yang saya sampaikan ini bisa di paparkan atau dijelaskan kepada santri lain yang mungkin berhalanngan tidak berada disini, agar santri yang lain bisa tahu berkaitan dengan bullying dan perundungan dan para santri yang lain juga tidak melakukan aksi bullying dan bisa mencegah bila ada temannya yang melakukan aksi bullying ataupun bisa melaporkan kepada Sdra Sdra sebagai pihak keamanan,guru, pembina ataupun pengurus Ponpes,” tambahnya.

“Baik yang pertama adalah pengertian tentang bullying itu sendiri, saya akan menjelaskan berkaitan dengan bullying, yang mana definisi bullying yaitu perbuatan agresif yang disengaja dan bertujuan untuk menyakiti, merendahkan, mendominasi orang lain secara verbal atau fisik, dengan tindakan fisik seperti mendorong, memukul, menghina , mengejek dan lain lain. Yang mana pelaku biasanya berprilaku agresif namun cenderung untuk sesuatu yang negatif,” terangnya.

Kemudian jenis bullying yaitu :bullying fisik  berkaitan tentang penganiayaan seperti menendang, memukul, menjambak dan lain sebagainya, bullying verbal mencakup tentang kekurangan fisik seseorang, dengan menghina, menghujat, menjauhi, mengucilkan, mengejek.

Bullying relasional ( mengucilkan), cyber bullying, Prejudicial bullying biasanya terkait perbedaan suku , ras, agama yang merupakan perbedaan mendasar, merupakan sifat bangga dan menganggap berlebihan  dengan suku, ras, agama sendiri

Faktor penyebab bullying diantaranya, faktor Keluarga ( dari keluarga yang broken home, bisa terjadi hingga menyebabkan anak bisa menjadi pelaku bullying). Faktor lingkungan (lingkungan yang tidak sehat ,dari pergaulan bisa menimbulkan perilaku bullying).

Faktor Media Massa, (melalui medsos biasanya orang mengetahui suatu berita yang nantinya berita tersebut mempengaruhi orang untuk mencemooh dari berita yang berada di medsos, akhirnya ikut membuly), Tradisi senioritas
( karena merasa senior merasa berkuasa akhirnya menindas adik kelas atau yuniornya).

Pernah menjadi korban ( pelaku pernah menjadi korban, akhirnya cenderung mempunyai keinginan untuk bullying), Perbedaan kelas (perbedaan atau kesenjangan kelas akhir nya membuat yang baik untuk membuly kelas lain )

Ciri ciri Korban rentan bullying:

  1. Terlihat berbeda dari yang lain
  2. terlihat lemah
  3. Terlihat depresi
  4. terlibat memiliki sedikit teman
  5. hambatan sosialisasi dengan baik
  6. menderita gangguan fisik atau mental
  7. orientasi seksual tertentu
  8. trauma dan masalah keluarga
  9. kurang pengetahuan tentang bullying

Ciri ciri pelaku bullying

  1. memiliki sikap dan perilaku berbeda
  2. cenderung mempunyai keinginan berkuasa dan dominasi
  3. bersikap Egois
  4. mudah marah dan agresif
  5. tidak merasa bersalah
  6. tidak memiliki empati
  7. mempunyai perasaan itu dengki, atau dendam dengan orang lain

Contoh tempat yang digunakan untuk bullying. Kantor, sekolahan, rumah , lingkungan masyarakat, jaringan internet ( media sosial/ dunia Maya), dan di tempat lainnya
Yang mana dimana saja bisa terjadi.

Dampak yang timbul tentang bullying

  1. Korban akan depresi, stres , kecemasan
    Hal ini bisa mengakibatkan korban berbuat nekat atau hal hal yang tidak diinginkan, bila mengetahui hal ini harus paham dan segarra di dekati, di tolong
  2. Pelaku menjadi kebiasaan untuk menjadi tindakan kriminalitas
  3. Bagi yang menyaksikan bisa menjadi pelaku

Cara mengatasi bullying :

  1. Peran serta orang tua dan guru
    (harus melalui pendekatan dan komunikasi khusus agar dampak atau bila ada permasalahan untuk dikomunikasikan atau diselesaikan, dengan membangun komunikasi terbuka, pendidikan anti bullying, memberikan contoh perilaku positif, mengajarkan keterampilan sosial, melibatkan komunitas dan sekolah dalam membina serta mencegah bullying)
  2. pengetahuan tentang bullying
    (saya harapkan dari sosialisasi ini adik adik dan para pengurus,pembina Ponpesbisa menambah pengetahuan,bisa memahami,bisa menangani, bisa mencegah terjadinya bullying)
  3. Tanamkan nilai tentang keagamaan
    ( Dengan menanamkan Nilai agama pemahaman tentang ajaran agama agar tidak terjadi perilaku bully)
  4. Dasar hukum / ketentuan pidana bagi pelaku bullying :
    akibat dari dari kasus bullying pelaku akan mengarah ke arah tindak pidana diantaranya :
  • 310 ,315 KUHP ( penghinaan)
  • 351 KUHP ( penganiayaan)
  • 362 KUHP( pencurian )
  • 368 (1) KUHP  ( pemerasan dan pengancaman) mengarah ke premanisme
  • 338 KUHP (menghilangkan nyawa seseorang)
  • 359, 360 ( tentang kealpaan kepada seseorang)

“Harapan saya dari sosialisasi ini seperti tadi yang sudah saya utarakan yaitu tidak ada perundungan tidak ada bullying di lingkungan ponpes, ataupun di tempat lain dari santri ,dari pihak keamanan, pihak pembina ,pihak pengurus, pihak guru karena saya sudah menjelaskan bahaya, ciri ciri, faktor hingga akibat yang ditimbulkan serta ancaman pidana dari kasus bullying dimananpun,” ungkapnya.

“Bila ada permasalahan saya harap bisa tanggap, harus mengetahui tentang permasalahan yang ada diantara santri, kepada para pengurus, pembina ataupun guru tidak boleh menganak emaskan santri, agar tidak kesenjangan dan muncul tindakan bullying, saya rasa ini juga merupakan salah satu faktor, kepada santri yang nakal agar di dalami, dipanggil, dtanya kenapa sehingga punya perilaku seperti itu, jangan sampai santri tersebut ada permasalahan makan dari itu kita harus tahu lebih dahulu akar permasalahannya apa sehingga seseorang atau santri sampai melakukan bullying atau perundungan,” tambahnya.

“Saya sangat menghimbau untuk pembina ,pengurus, guru tidak melakukan penganiayaan atau tindakan fisik, ini bukan cara yang baik karena dari ini bisa timbul bahaya kepada mental anak, yang mana itu juga masuk tindak pidana penganiayaan dan bisa dipidana, Santri harus dibina ,bila ada kendala bisa menghubungi kami pihak Kepolisian, semua permasalahan tidak harus di hukum , bisa diselesaikan secara restorasi justice.nanti saya akan memberikan no telp untuk bisa dihubungi bila menemui kendala,” tutupnya.

Sesi Tanya Jawab

santri : Jika ada anak terkena bullying disekolah, dan dari pihak sekolah tidak mengetahui, apakah bisa dilaporkan ke Kepolisian atau kepada pengurus Ponpes ?

Jawab : seperti yang saya sampaikan, agar selalu berkomunikasi kepada pihak pembina atau pengurus Ponpes, nanti bila masalah tersebut masih sebatas verbal mungkin pondok akan menyelesaikan intern ke dalam, dan pihak Ponpes bisa menghubungi Kepolisian untuk dibantu dalam penyelesaian Masalahnya.

Persyaratan masuk Polisi ?

Jawaban : Masuk Polri tidak dipungut biaya, atau gratis. Dalam Kepolisian ada tingkat tamtama, Bintara, Perwira, Usia mencukupi sesuai syarat, Sehat jasmani rohani.

Melalui kriteria Lulus sekolah baik SMA, SMK,D3, S1, S 2 , S3 dan lain lain sesuai dengan persyaratan yang sudah ditentukan

Cara mengatasi bila mempunyai trauma?

Jawaban: Hilangkan semua ketakutan dan kekhwatiran , berikutnya agar dikomunikasikan dengan apa yang menjadi dasar ketakutan itu.

Pertanyaa : Apakah syarat menjadi Polisi harus bisa berenang ?

Jawaban < Persyaratan Polisi wajib untuk bisa renang, namun bisa disiasati dengan berlatih sebelum tes , untuk gaya apa saja tidak menjadi Masalah yang penting bisa renang

Kapolsek Mojoroto memberikan nomor telepon kepada para santri dan pengurus,pembuni dan guru Ponpes, untuk bisa sharing atau melaporkan kejadian bullying atau perundungan.

Pemberian cindera mata kepada santri. Dokumentasi. Selesai. Selama kegiatan berlangsung situasi aman dan kondusif. (res/an).

Continue Reading

Peristiwa

Situasi Kondusif, Patroli Diperkuat di Bank, SPBU, dan Kawasan Perdagangan

Published

on

Kediriselaludihati.com – Polsek Kediri Kota terus mengintensifkan patroli Harkamtibmas untuk menciptakan rasa aman dan nyaman di tengah masyarakat. Pada Kamis (17/4/2025), patroli yang dipimpin langsung oleh Kapolsek Kediri Kota Kompol Ridwan Sahara, S.H. dilaksanakan di sejumlah titik strategis di wilayah hukumnya.

Kegiatan dimulai pukul 09.00 WIB dengan menyasar beberapa objek vital seperti Bank Jatim, SPBU, Stasiun Kereta Api, area pertokoan, hingga pusat keramaian seperti Toko Mas Sriwijaya dan area parkir di Jalan Sriwijaya.

Patroli ini melibatkan personel lengkap dari unsur pimpinan hingga pelaksana lapangan, termasuk Wakapolsek AKP Ismanto, Pawas AKP Chem Sunarko, serta Padal IPTU Murdijono. Dalam kegiatan tersebut, para petugas tidak hanya melakukan pemantauan situasi, tetapi juga menyampaikan imbauan Kamtibmas kepada warga, pedagang, serta petugas keamanan setempat agar tetap waspada terhadap potensi kejahatan, khususnya 3C (Curat, Curas, dan Curanmor).

“Patroli ini bagian dari upaya Polsek Kediri Kota dalam menjaga stabilitas keamanan serta meningkatkan kehadiran polisi di tengah masyarakat,” ujar Kompol Ridwan Sahara.

Dari hasil pemantauan, situasi di seluruh lokasi yang disambangi terpantau aman, tertib, dan kondusif. Polsek Kediri Kota juga berkoordinasi dengan satuan kewilayahan dan instansi terkait untuk memperkuat sinergi pengamanan di lapangan.

Kegiatan ini menjadi bagian dari program Kerja Keras – Cerdas – Tuntas – Ikhlas (KCTI) yang terus digelorakan oleh Polres Kediri Kota dalam rangka pelayanan prima kepada masyarakat. (res/an)

Continue Reading

Lalu Lintas

Unit Kamsel Edukasi Keselamatan di Tengah Nuansa Budaya

Published

on

Kediriselaludihati.com – Suasana teduh dan ramah di Omah Joglo Kota Kediri menjadi latar kegiatan humanis yang digelar Unit Kamsel Satlantas Polres Kediri Kota, Kamis (17/4/2025). Di tengah para pengunjung yang datang untuk bersantai atau menikmati suasana budaya, petugas kepolisian hadir menyapa dan mengedukasi pentingnya tertib berlalu lintas.

Kegiatan berlangsung mulai pukul 09.00 hingga 10.30 WIB. Kanit Kamsel bersama anggota Satlantas menyampaikan pesan-pesan keselamatan lalu lintas secara langsung dan komunikatif kepada pengunjung. Mulai dari pentingnya mematuhi rambu, tidak menggunakan ponsel saat berkendara, hingga ajakan untuk menjadi pelopor keselamatan di jalan raya.

“Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya preemtif kami untuk terus mendekatkan pesan keselamatan dengan masyarakat melalui ruang-ruang publik yang familiar dan nyaman,” ujar AKP Afandy Dwi Takdir, S.T.K., S.I.K., Kasat Lantas Polres Kediri Kota.

Tidak hanya imbauan, petugas juga membuka ruang tanya jawab dan berdiskusi ringan bersama pengunjung seputar pengalaman mereka di jalan raya. Masyarakat menyambut hangat pendekatan edukatif ini.

Dengan kegiatan seperti ini, Satlantas Polres Kediri Kota berharap tercipta budaya tertib lalu lintas yang tumbuh dari kesadaran, bukan semata karena pengawasan. Suasana selama kegiatan berlangsung aman, tertib, dan penuh keakraban.

“Selalu ingat, keselamatan bukan sekadar aturan, tapi bentuk tanggung jawab kita kepada diri sendiri dan orang lain,” tutup AKP Afandy. (res/an)

Continue Reading

Peristiwa

Pembinaan Mental dan Rohani Personel Dilaksanakan Rutin untuk Penguatan Nilai Spiritual

Published

on

Kediriselaludihati.com -Polres Kediri Kota kembali melaksanakan kegiatan pembinaan rohani dan mental (Binrohtal) bertajuk “KAROMAH” (Kamis Rohani dan Mental Sampai di Hati) pada Kamis (17/4/2025) pagi. Kegiatan ini berlangsung di Masjid Baiturrohim Mapolres Kediri Kota sejak pukul 08.15 hingga 09.00 WIB dan diikuti oleh seluruh personel Polres dan Polsek jajaran.

Kegiatan ini menjadi agenda rutin setiap Kamis dan dihadiri oleh pejabat utama Polres Kediri Kota, para Kapolsek jajaran atau perwakilannya, perwira, ASN, dan anggota lainnya. Hadir pula penceramah KH. Moh. Faruq yang menyampaikan tausiyah dengan tema “Halal Bihalal dan Silaturahmi”.

Dalam sambutannya, Kasubbag Watpers Bag SDM Polres Kediri Kota Iptu Jurianto menyampaikan pentingnya kegiatan rohani dalam menunjang pelaksanaan tugas. Ia berharap kegiatan Karomah menjadi jalan mendapatkan keberkahan dan ridho Allah SWT dalam menjalankan tugas-tugas kepolisian.

“Dengan berkumpul dalam kegiatan Karomah ini, kita berupaya memperkuat nilai-nilai keimanan dan menjadikan personel Polri yang lebih tangguh, berintegritas, dan berakhlak,” ujarnya.

Kegiatan ditutup dengan doa bersama agar seluruh anggota diberikan keselamatan, kekuatan, dan kemudahan dalam menjalankan tugas, terutama di tengah tantangan dinamika masyarakat saat ini.

Kasi Humas Polres Kediri Kota, Ipda Nanang H., S.H., menegaskan bahwa program Karomah merupakan sarana pembinaan spiritual yang sangat penting agar anggota terhindar dari perilaku yang merugikan pribadi, institusi, maupun masyarakat.

“Karomah bukan hanya rutinitas seremonial, tetapi media pembinaan karakter agar Polri tetap hadir sebagai pelindung dan pengayom masyarakat dengan landasan moral yang kuat,” ungkapnya. (res/an)

Continue Reading

Trending

Copyright © 2019 kediriselaludihati.com

You cannot copy content of this page