Kediriselaludihati – Setelah melakukan penyelidikan intensif, Satlantas Polres Kediri Kota menetapkan Parno alias Mbah Gondrong sebagai tersangka dalam kasus tabrak lari yang menewaskan seorang santri Ponpes Al Falah Ploso Mojo Kediri di Simpang Empat Kranding, Mojo, Kamis (20/2).

Dalam gelar perkara yang digelar sore ini, polisi juga resmi menahan tersangka untuk menjalani proses hukum lebih lanjut.

Kasat Lantas Polres Kediri Kota, AKP Afandy Dwi Takdir, S.T.K., S.I.K., menyatakan bahwa bukti-bukti yang dikumpulkan dari keterangan saksi dan rekaman CCTV mengarah langsung pada keterlibatan tersangka.

“Setelah melalui pemeriksaan mendalam dan gelar perkara, kami menetapkan saudara Parno alias Mbah Gondrong sebagai tersangka. Sore ini, yang bersangkutan juga langsung kami tahan,” ujar AKP Afandy.

Kecelakaan tragis ini terjadi pada Selasa (18/2) sekitar pukul 16.45 WIB di Jalan Raya Mojo, Desa Kranding.

Korban, AF (23), seorang santri asal Lampung, meninggal dunia akibat luka serius akibat benturan keras, sementara rekannya, J (29), mengalami luka-luka.

Dalam gelar perkara, polisi menegaskan bahwa tersangka akan dijerat dengan Pasal 312 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, yang mengatur sanksi bagi pengendara yang melarikan diri setelah terlibat kecelakaan.

“Melarikan diri setelah kecelakaan adalah pelanggaran serius. Kami harap ini menjadi pembelajaran bagi masyarakat agar bertanggung jawab jika terjadi kecelakaan,” tegas AKP Afandy.

Polisi juga mengimbau masyarakat agar lebih berhati-hati dalam berkendara dan selalu menaati aturan lalu lintas demi keselamatan bersama.

“Kami akan terus menindak tegas para pelanggar lalu lintas yang membahayakan pengguna jalan lainnya. Keselamatan harus menjadi prioritas utama,” pungkas AKP Afandy.

Dengan ditetapkannya tersangka dalam kasus ini, diharapkan kesadaran masyarakat semakin meningkat bahwa mengabaikan tanggung jawab di jalan raya dapat berujung pada konsekuensi hukum yang berat. (res/aro)

Kediriselaludihati.com – Bea Cukai Kediri bersama Bhabinkamtibmas Kelurahan Pojok dan Babinsa melakukan pemusnahan barang bukti rokok ilegal sebanyak dua truk di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Pojok, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri, pada Kamis (20/2/2025).

Kegiatan ini dilakukan sebagai bagian dari upaya pemberantasan peredaran rokok ilegal di wilayah Kediri yang tidak memenuhi ketentuan cukai resmi. Pemusnahan dilakukan dengan pengawasan ketat dari aparat keamanan untuk mencegah adanya penjarahan oleh pemulung di sekitar lokasi.

Kepala Bea Cukai Kediri menyampaikan bahwa operasi pemusnahan ini merupakan langkah tegas dalam menjaga ketertiban dan menekan peredaran rokok tanpa cukai yang merugikan negara.

“Kami mengimbau masyarakat untuk tidak terlibat dalam peredaran rokok ilegal. Selain merugikan pendapatan negara, produk ini juga tidak memiliki standar kualitas yang jelas dan dapat membahayakan kesehatan,” ujarnya.

Selain melakukan pengamanan di lokasi, Bhabinkamtibmas Kelurahan Pojok Aiptu M. S. Ibnu dan Babinsa juga menyampaikan imbauan Kamtibmas kepada masyarakat sekitar.

Mereka mengingatkan warga untuk tidak membeli atau menjual rokok ilegal, karena selain merugikan negara, hal ini juga dapat menimbulkan konsekuensi hukum.

“Kami mengajak masyarakat untuk segera melaporkan jika menemukan peredaran rokok ilegal di wilayahnya. Dengan kerja sama antara aparat dan warga, kita bisa memberantas peredaran barang ilegal yang merugikan,” ujar Aiptu M. S. Ibnu.

Hadir dalam kegiatan ini, selain pihak Bea Cukai Kediri, juga Kepala UPT TPA Pojok serta pegawai TPA yang turut membantu proses pemusnahan.

Kapolsek Mojoroto, Kompol Rudi Purwanto, S.H., menegaskan bahwa pihaknya akan terus berkoordinasi dengan Bea Cukai dan instansi terkait untuk mencegah peredaran barang ilegal di Kota Kediri.

“Kami akan terus mendukung penegakan hukum terhadap peredaran rokok ilegal. Langkah ini penting untuk menjaga ketertiban ekonomi dan keamanan masyarakat,” tegasnya.

Dengan pemusnahan ini, diharapkan kesadaran masyarakat semakin meningkat untuk tidak terlibat dalam perdagangan rokok ilegal serta lebih peduli terhadap hukum dan aturan cukai yang berlaku. (res/aro)

Kediriselaludihati.com – Polsek Pesantren melalui Bhabinkamtibmas Kelurahan Jamsaren, Aiptu Moh. Rofiq, S.H., bersama Lurah, Babinsa, dan Bidan Kelurahan mengadakan penyuluhan bagi ibu hamil di RT 20 RW 04, Kelurahan Jamsaren, Kecamatan Pesantren, Kota Kediri, pada Kamis (20/2/2025).

Kegiatan ini bertujuan untuk mencegah kasus stunting dan memastikan bayi lahir dalam kondisi sehat. Dalam penyuluhan tersebut, para ibu hamil diberikan pemahaman tentang pentingnya gizi seimbang, pola hidup sehat, serta pemeriksaan kehamilan secara rutin di fasilitas kesehatan terdekat.

“Kami ingin memastikan bahwa ibu hamil mendapatkan edukasi yang cukup mengenai kesehatan kehamilan agar bayi yang lahir bisa tumbuh dengan optimal dan bebas dari risiko stunting,” ujar Aiptu Moh. Rofiq.

Selain itu, Bhabinkamtibmas juga menekankan pentingnya peran keluarga dalam mendukung kesehatan ibu hamil, mulai dari pemenuhan nutrisi, istirahat yang cukup, hingga menghindari faktor risiko yang dapat memengaruhi pertumbuhan janin.

Penyuluhan ini merupakan bagian dari upaya sinergi lintas instansi dalam mendukung program kesehatan ibu dan anak di Kota Kediri. Lurah Jamsaren bersama Babinsa dan tenaga kesehatan turut memberikan pemahaman kepada masyarakat mengenai pentingnya peran aktif keluarga dalam mencegah stunting.

Dalam kesempatan ini, Bidan Kelurahan menjelaskan bahwa ibu hamil dianjurkan untuk rutin memeriksakan kondisi kehamilan di Posyandu atau Puskesmas guna mendapatkan pemantauan kesehatan yang optimal.

“Stunting bisa dicegah dengan memastikan asupan gizi yang cukup selama kehamilan dan setelah bayi lahir. Oleh karena itu, kami mengimbau ibu-ibu hamil agar tidak ragu untuk datang ke layanan kesehatan guna pemeriksaan rutin,” jelasnya.

Kapolsek Pesantren, Kompol Siswandi, S.H., menyampaikan bahwa peran Bhabinkamtibmas dalam kegiatan sosial seperti ini sangat penting untuk mendukung kesejahteraan masyarakat.

“Kami mendukung penuh kegiatan ini sebagai bentuk kepedulian terhadap kesehatan ibu dan anak. Semoga dengan penyuluhan ini, ibu hamil lebih sadar akan pentingnya kesehatan selama kehamilan dan mampu melahirkan generasi yang sehat dan berkualitas,” tutupnya.

Selama kegiatan berlangsung, situasi tetap aman, tertib, dan kondusif. Masyarakat setempat juga menyambut baik kegiatan ini dan berharap program serupa terus dilakukan secara berkala demi menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan sejahtera. (res/aro)