Connect with us

Peristiwa

Kebersamaan dalam Doa: Polri Gelar Doa Bersama Lintas Agama Sambut Hari Bhayangkara ke-79

Published

on

Jakarta — Dalam semangat menjaga persatuan dan merawat kebhinekaan bangsa, Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) menggelar kegiatan Doa Bersama Lintas Agama dalam rangka menyambut Hari Bhayangkara ke-79. Kegiatan ini berlangsung di Auditorium Mutiara STIK Lemdiklat Polri, pada Senin, (30/2025), pukul 14.00 WIB.

Kegiatan doa bersama yang diinisiasi oleh SSDM Polri ini dihadiri oleh sedikitnya 1.200 peserta lintas agama, yang terdiri dari anggota TNI-Polri, tokoh agama, tokoh masyarakat, perwakilan mahasiswa, organisasi kepemudaan, dan unsur masyarakat umum. Tak hanya itu, panitia juga menghadirkan 200 anak yatim piatu dari berbagai agama, sebagai simbol kepedulian sosial dan kebersamaan lintas iman.

Dalam sambutannya, Karo Dalpers SSDM Polri Brigjen Pol. Erthel Stephan, S.H., S.I.K., M.Si. selaku Ketua Penyelenggara menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan refleksi nyata dari tema besar Hari Bhayangkara tahun ini, yakni “Polri untuk Masyarakat”.

“Pelaksanaan Doa Bersama Lintas Agama ini menunjukkan bahwa keberadaan Polri adalah bersama dan untuk masyarakat. Warna Polri akan selalu mencerminkan keberagaman masyarakat Indonesia,” tutur Brigjen Pol. Erthel.

Ia juga menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian peringatan Hari Bhayangkara ke-79, yang turut diisi dengan anjangsana, lomba-lomba edukatif, pertandingan olahraga, bazar UMKM, dan puncaknya adalah upacara peringatan yang akan digelar secara terpusat pada 1 Juli 2025 di Lapangan Monas, Jakarta.

Sebagai bagian dari kegiatan spiritual, para tokoh agama hadir memimpin doa bersama sesuai keyakinan masing-masing, antara lain dari unsur Islam, Kristen Protestan, Katolik, Hindu, Buddha, dan Konghucu.

Sementara itu, dalam ceramah kebangsaan yang disampaikan oleh Wakil Ketua I Majelis Tabligh Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Ustadz Adi Hidayat, Lc., M.A., Ph.D., disampaikan apresiasi atas inisiatif mulia Polri dalam merawat persatuan bangsa melalui ruang doa lintas agama.

“Kami merasa bahagia dan bangga atas terselenggaranya kegiatan ini. Doa lintas agama ini adalah wujud nyata komitmen untuk menjaga kebersamaan, melayani masyarakat, dan memperkuat persatuan bangsa,” ungkap Ustadz Adi Hidayat.

Ia juga berharap seluruh rangkaian Hari Bhayangkara ke-79 diberikan kelancaran dan keberkahan, serta menjadi momentum Polri untuk terus meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.

Kegiatan doa bersama ini menjadi simbol kuat kolaborasi dan semangat kebangsaan lintas sektoral dalam menjaga harmoni, sekaligus mempertegas bahwa Polri hadir bukan sekadar sebagai penjaga keamanan, tetapi juga perekat kebhinekaan Indonesia.

Continue Reading

Peristiwa

Pak Bhabinkamtibmas Peduli Terhadap ODGJ, Warga Berikan Apresiasi

Published

on

Pak Bhabinkamtibmas peduli terhadap Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) di wilayah binaan, Bhabinkamtibmas Kelurahan  Rejomulyo Polsek Kediri Kota Aipda Bustanul Arifin, , bersama Babinsa dan Petugas Puskesmas  Sambang Bintibmas bersama Kader Kesehatan Jiwa  mendatangi warga yang ODGJ di Rumah salah satu warga di  Rt.01 Rw.05 Kelurahan Rejomulyo sekaligus pengecekan kesehatan dan pemberian obat obataan.

“Kami Bhabinkamtibmas bersama Babinsa dan Kader Kesehatan  terus jalin komunikasi dan koordinasi dengan pihak keluarga, untuk pelaksanaan penanganan sehari hari di rumah dan pemberian obat secara berkelanjutan begitu pula dengan menjaga kebersihan lingkungan dan harus rajin memandikan pasien”, ungkap Aipda Bustanul Arifin

Sementara itu Kepala Kelurahan Rejomulyo Yudi Prasetiyo, S.Sos menjelaskan bahwa peran Bhabinkamtibmas (Bintara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat) di Kelurahan Rejomulyo  memiliki peran penting dalam memberikan bantuan kepada Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ), termasuk pemberian obat-obatan. Selain obat-obatan, Bhabinkamtibmas juga memberikan perhatian dan kasih sayang, serta membina hubungan baik dengan keluarga ODGJ untuk memastikan perawatan yang berkelanjutan. 

Bhabinkamtibmas rutin memberikan obat-obatan kepada ODGJ, serta menjalin komunikasi dan koordinasi dengan pihak keluarga untuk memastikan pemberian obat berjalan lancar. Selain obat-obatan, ODGJ juga membutuhkan cinta, kasih sayang, dan perhatian. Bhabinkamtibmas berperan dalam memastikan kebutuhan-kebutuhan ini terpenuhi, menciptakan lingkungan yang suportif bagi ODGJ., Pungkas Yudi Prasetiyo, S.Sos 

Continue Reading

Peristiwa

Kolaborasi Polda Jatim dan BBWS Brantas di Hari Bhayangkara ke -79: Bangun Sumur Bor Dukung Efisiensi Air dan Ketahanan Pangan

Published

on

SURABAYA – Kepolisian Daerah Jawa Timur (Polda Jatim) menggandeng Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas untuk membangun sumur dalam (bor) di lingkungan Polda Jatim dan sejumlah wilayah di Jawa Timur.

Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya mendukung efisiensi pengelolaan air sekaligus menyukseskan program prioritas pemerintah dalam Asta Cita.

Dalam sambutannya, Kapolda Jatim Irjen Pol Drs. Nanang Avianto, M.Si., menyampaikan bahwa pembangunan sumur bor ini memiliki dua tujuan utama.

Pertama, sebagai bentuk inovasi dan efisiensi internal dalam memenuhi kebutuhan air bersih secara mandiri dan berkelanjutan.

Kedua, sebagai wujud dukungan Polri terhadap penguatan ketahanan pangan dan pengairan di daerah.

“Beban pengeluaran atas konsumsi air setiap tahunnya cukup signifikan,” ujar Irjen Nanang Avianto,di Gedung Patuh Polda Jatim, Senin (30/6).

Oleh sebab itu lanjut Kapolda Jatim, pembangunan sumur bor ini menjadi langkah strategis untuk efisiensi anggaran sekaligus menjaga ketersediaan air bersih.

Kegiatan kolaboratif ini disambut baik oleh BBWS Brantas yang menilai kerja sama lintas instansi seperti ini penting dalam mempercepat pembangunan berkelanjutan, khususnya di sektor sumber daya air.

Polda Jatim juga mengapresiasi BBWS Brantas atas sinergi yang telah terjalin dengan baik.

Kapolda Jatim berharap kerja sama ini bisa menjadi awal dari kolaborasi strategis lainnya di masa depan.

“Semangat kita hari ini adalah inovasi dan kolaborasi. Dua kunci yang harus dipegang oleh setiap institusi untuk menjawab tantangan zaman,” pungkas Irjen Nanang.

Melalui pembangunan sumur bor ini, diharapkan tidak hanya memberikan manfaat langsung bagi internal Polda Jatim, tetapi juga berdampak positif bagi masyarakat sekitar dalam hal ketahanan air, pangan, dan lingkungan.

Sementara itu Kepala Biro Logistik (Karolog) Polda Jatim, Kombes Pol Dirmanto mengungkapkan kegiatan ini juga menjadi bagian dari rangkaian peringatan Hari Bhayangkara ke-79.

“Pembangunan sarana pengeboran air bersih ini merupakan bagian dari kegiatan Hari Bhayangkara ke -79,” kata Kombes Dirmanto.

Karolog Polda Jatim juga merupakan wujud nyata kontribusi Polri dalam hal ini Polda Jawa Timur dalam mendukung kesejahteraan masyarakat.

“Dengan semangat Polri Presisi,Polda Jatim mendukung transformasi ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan menuju Indonesia Emas 2045,” ujar Kombes Dirmanto. (*)

Continue Reading

Peristiwa

Netizen Penasaran ‘Untuk Apa Robot Polisi’, Ini Jawabannya

Published

on

Masyarakat Indonesia dibuat gempar dengan kehadiran robot-robot dalam gladi kotor acara Hari Bhayangkara ke-79 di Monas, Jakarta Pusat (Jakpus) pekan lalu. Robot-robot yang dimaksud adalah robot humanoid, robot dog, robot tank, ropi, hingga robot agriculture.

Tujuan penggunaan robot, ketakjuban pada kecanggihan hingga sumber anggaran pengadaan robot-robot tersebut menjadi pembahasan. Lalu sebenarnya apa maksud dari kehadiran robot-robot tersebut?

Kadiv Humas Polri Irjen Sandi Nugroho mengatakan kehadiran robot menjadi gambaran modernisasi Polri. Sandi menuturkan kepolisian di negara-negara maju sudah mulai menggunakan robot, bahkan beberapa negara di kawasan ASEAN juga telah bersiap untuk menggunakan robot dalam rangka memaksimalkan kinerja.

“Antusias masyarakat terhadap demo robot saat gladi Hari Bhayangkara ke-79 di Monas benar-benar luar ekspektasi kami. Kami sangat berterima kasih khususnya kepada para orang tua yang telah mengajak anak-anak mereka untuk menyaksikan secara langsung robot humanoid, robodog, dan ropi. Dari hari ke hari Monas ramai dengan masyarakat yang mau melihat robot tersebut. Tapi kami tentu pahami betul masyarakat bertanya-tanya untuk apa robot-robot ini?” kata Sandi kepada wartawan, Senin (30/6/2025).

Sandi menuturkan Polri berupaya adaptif dengan perkembangan teknologi dengan mengedepankan kemitraan serta kolaborasi bersama seluruh komponen anak bangsa. Di sisi yang lain pengembangan robot juga disebut sejalan dengan penguatan SDM, sains, dan teknologi yang termaktub dalam Asta Cita Presiden.

“Tahun 2030 ‘wajah’ kepolisian di sejumlah negara akan diwarnai kehadiran robot-robot yang dinilai efektif untuk tugas kepolisian. Thailand sudah memperkenalkan robot humanoidnya, Dubai sudah men-declare juga soal pemanfaatan robot untuk membantu tugas-tugas kepolisian. Bahkan Cina sudah uji coba robot polisi untuk patroli. Singapura mengembangkan kecoak cyborg untuk kegiatan SAR (search and rescue),” papar Sandi memberi contoh negara-negara yang memiliki proyeksi penggunaan robot.

“Memang di kita masih awam, Hari Bhayangkara menjadi momen pertama Polri memperkenalkan robot-robot ini,” imbuh Sandi.

Sandi menjelaskan dalam rencana strategis Polri tahun 2025 hingga 2045, kehadiran robot-robot tersebut telah dibahas. Bahkan untuk anggaran tahun 2026, Polri telah memasukan pengadaan robodog.

“Renstra Polri 2025 sd 2045 tentang penggunaan robot dalam membantu tugas-tugas Polri sudah ada. Tahun 2026 sudah dianggarkan untuk robodog, kegunaan sama dengan K9, untuk mendeteksi bahan-bahan dan benda-benda berbahaya, namun lebih efektif karena tidak perlu kita beri makan setiap hari, tidak perlu proses latihan dengan tenaga pawang, tahan cuaca ekstrem dan sebagainya,” terang Sandi.

Lebih jauh, Sandi menjelaskan robot humanoid efektif untuk teknologi pemindaian wajah dan pemantauan pelanggaran lalu lintas secara elektronik. Sandi juga menyebutkan bahwa robot tersebut dapat lebih dinamis karena memiliki kemampuan bergerak bebas dan pandangan 360 derajat.

“Untuk robot humanoid hampir sama, untuk melakukan scanning, identifikasi biometrik Polri, pengenalan wajah di tempat-tempat keramaian, dan untuk pemantauan pada jalur-jalur rawan pelanggaran lalu lintas. Seperti saya sampaikan, robot tersebut sudah dipakai oleh Kepolisian China untuk membantu patroli kepolisian, Dubai juga sudah menggunakan robot untuk memberikan pelayanan perpanjangan SIM dan lainnya,” jelas Sandi.

Polri juga berharap robot-robot dapat berfungsi untuk pengawasan dan pemantauan di lokasi berbahaya seperti gedung terbengkalai atau area bencana; penanganan situasi berbahaya termasuk penjinakan bahan peledak dan penyanderaan; pencarian dan penyelamatan korban dalam bencana alam maupun kebakaran.

Yang menjadi harapan juga robot-robot dapat dikembangkan untuk mengoptimalkan tugas-tugas kepolisian dalam rangka harkamtibmas, pelayanan publik maupun penegakkan hukum yang lebih presisi, humanis, transparan dan akuntabel.

Gandeng Anak Bangsa Kembangkan Penggunaan Robot

Sebagai mitra Polri dalam mengembangkan robot, Direktur Utama PT SARI Teknologi Yohanes Kurnia Widjaja menambahkan robot-robot dihadirkan sesuai tantangan tugas Polri. Dia memberi gambaran soal robot K9 dan humanoid

“Kami membangun teknologi ini dengan menyesuaikan kebutuhan unik Polri,” kata Yohanes.

Dia memberi contoh, robot K9 atau i-K9 mampu bertahan selama 8 jam di cuaca ekstrem. Robot tersebut juga terintegrasi dengan AI.

“Contoh robot i- K9 kedepannya mampu bertahan 8 jam dalam cuaca ekstrem dan terintegrasi AI behavior analysis,” ujar Yohanes.

Pun robot humanoid yang masih terus dikembangkan dan diadaptasikan dengan kebutuhan tugas pelayanan dan pemeliharaan keamanan serta ketertiban masyarakat.

“Untuk robot Humanoid masih terus dipelajari dan dikembangkan sesuai kebutuhan kepolisian di masa depan. Kami masih memerlukan ribuan jam uji coba dan penyempurnaan algoritma sebelum mencapai tingkat operasional penuh,” jelasnya.

Sebelumnya Irwasum Polri Komjen Dedi Prasetyo menyatakan robot tersebut akan menunjang kinerja Polri di masa depan. Mereka dirancang untuk mengambil peran di lokasi berbahaya.

“Robot-robot ini dimasa depan akan menjadi mitra strategis personel Polri. Mereka dirancang untuk mengambil peran di lokasi berisiko tinggi guna mengurangi paparan bahaya terhadap manusia, sekaligus meningkatkan akurasi operasi,” ucap Dedi dalam keterangan tertulis, Jumat (27/6).

Dia pun mengakui teknologi robotika ini masih dalam tahap pengembangan awal. “Kami mengakui bahwa teknologi ini masih dalam tahap pengembangan awal dan akan terus belajar dari praktik terbaik negara-negara maju,” sambung Dedi.

Upaya pengembangan robot juga disebut sejalan dengan penguatan SDM, sains, dan teknologi yang termaktub dalam Asta Cita. Pelibatan anak bangsa diyakini sebagai wujud pemberdayaan dan dukungan terhadap generasi muda yang berkecimpung di bidang teknologi robotik dan AI.

“Modernisasi Polri adalah perjalanan panjang yang membutuhkan dukungan seluruh rakyat Indonesia. Kami berkomitmen menjalani proses ini dengan transparansi, termasuk belajar dari mitra internasional dan melaporkan perkembangan riset secara berkala. Teknologi ini hadir untuk memperkuat nilai kemanusiaan dalam pelayanan kepolisian,” pungkas Dedi.

Continue Reading

Trending

Copyright © 2019 kediriselaludihati.com

You cannot copy content of this page