Connect with us

Peristiwa

Kota Kediri Tindlanjuti Surat Edaran Gubernur Jatim Mengenai PKM

Published

on

Kediriselaludihati.com – Pemerintah Kota Kediri melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) lakukan pemantauan dan pencegahan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada semua Pasar Hewan di Kota Kediri.

Upaya ini menindaklanjuti Surat Edaran Gubernur Jawa Timur mengenai laporan kejadian penyakit akut pada ternak yakni Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang terjadi di Jawa Timur, Hasilnya, sesuai laporan dari petugas teknis, belum ditemukan gejala PMK di Kota Kediri.

PMK merupakan penyakit hewan menular akut yang menyerang ternak Sapi, Kambing, Domba, Babi, dan Kerbau dengan tingkat penularan mencapai 91% hingga 100% dengan kerugian ekonomi yang sangat tinggi.

Tanda klinis PMK, antara lain: demam tinggi antara 39-41°C, keluar lendir berlebihan dari mulut, luka seperti sariawan pada mulut dan lidah, hilang nafsu makan, pincang, luka pada kaki hingga lepas kuku, serta produksi susu menurun drastis.

Kegiatan pemantauan tersebut dilangsungkan guna mengidentifikasi dan mensosialisasikan kemunculan penyakit yang mencuat kembali sejak 5 Mei lalu.

“Penyakit ini bukan hal yang baru, dulu pernah ada penyakit ini. Indonesia dinyatakan bebas PMK sejak tahun 1986 dan sekarang muncul kembali,” jelas Ridwan, Kepala DKPP Kota Kediri, Kamis (12/5).

Mengantisipasi meluasnya penyakit tersebut, DKPP Kota Kediri telah membuat edaran untuk masyarakat melalui surat resmi yang dikirimkan kepada tiap-tiap kelurahan. Pihaknya juga telah menjadwalkan pemantauan di pasar hewan se-Kota Kediri dan di wilayah kantong-kantong ternak Kota Kediri, seperti di Kecamatan Pesantren.

“Hari ini jadwal pemantauan di pasar hewan Muning. Berdasarkan hasil sidak yang kami lakukan, sampai saat ini Kota Kediri bebas PMK. Namun kita tidak boleh lengah dan harus dipantau terus jangan sampai PMK ini membawa dampak buruk bagi masyarakat,” kata Ridwan.

Ridwan mengimbau kepada masyarakat agar tidak panik, pasalnya penyakit ini tidak menular ke manusia, tetapi ke sesama hewan. “Imbauan Saya jangan panik, kalau ada gejala-gejala yang timbul segera laporkan ke DKPP Kota Kediri,” jelasnya.

Ridwan mengemukakan pemicu munculnya kembali PMK ini masih diteliti oleh tenaga medik veteriner. Namun, pihaknya menganalisis bahwa penyakit ini kali pertama ditemukan setelah dinyatakan bersih sejak 36 tahun silam pada seekor kambing. “Gejala klinis PMK pada kambing ini tidak kelihatan tapi sebenarnya dia membawa virus. Lain halnya pada sapi, jadi pada kambing akan lebih sulit dideteksi,” ujarnya.

Ia berpesan kepada masyarakat agar mewaspadai PMK. Menurutnya, sapi merupakan komoditas ternak hewani yang memiliki potensi ekonomi sangat tinggi. Sehingga apabila terinfeksi PMK dapat berefek terhadap harga daging, sektor ekonomi hotel dan restoran, serta penurunan produksi susu hingga 70%. (res|aro)

Continue Reading

Peristiwa

Polsek Banyakan Ikut Serta Pengecekan Batas Tanah Dilakukan untuk Meredam Klaim dan Menjaga Kondusivitas

Published

on

Kediriselaludihati.com – Polsek Banyakan, Polres Kediri Kota bersama jajaran terkait melakukan pendampingan pengukuran ulang batas bidang tanah di Desa Tiron, Kecamatan Banyakan, Kabupaten Kediri, pada Jumat (28/11/2025).

Pengukuran dilakukan oleh ATR/BPN Kabupaten Kediri dan tim pengadaan tanah PT Hastari setelah muncul klaim perbedaan batas bidang pada lahan yang telah dibebaskan untuk pembangunan Jalan Tol Kediri–Tulungagung.

Kegiatan berlangsung di sekitar rumah Udin, warga Dusun Sambirejo, Desa Tiron. Bhabinkamtibmas Desa Tiron, Aiptu A. Winarso, turut mendampingi proses pengecekan dari titik NIS 90 hingga NIS 96, termasuk batas-batas konstruksi yang menjadi titik keberatan warga.

Sejumlah pejabat dan pemangku kepentingan hadir dalam kegiatan tersebut, di antaranya Koordinator TPT Pengadaan Tanah wilayah Kabupaten Kediri, perangkat Kecamatan Banyakan, perwakilan Pemerintah Desa Tiron, Kapolsek Banyakan Iptu Joko Purwantono, Danposramil Banyakan, perwakilan PT Hastari, serta pemilik bidang tanah yang telah dibebaskan.

Tim ATR/BPN memberikan penjelasan teknis kepada warga yang mengajukan keberatan, termasuk menegaskan kembali batas tanah berdasarkan dokumen resmi pembebasan lahan. Dialog dilakukan secara terbuka untuk menghindari kesalahpahaman yang dapat menghambat proses pembangunan.

Kapolsek Banyakan, Iptu Joko Purwantono, menyampaikan bahwa pendampingan dilakukan untuk memastikan seluruh proses berjalan tertib dan mengedepankan musyawarah.

“Kami berada di lokasi untuk memastikan kegiatan berlangsung lancar dan semua pihak mendapatkan penjelasan secara transparan. Tujuannya menjaga kondusivitas dan kelancaran pembangunan strategis di wilayah Kabupaten Kediri,” ujarnya.

Pengukuran ulang selesai sekitar pukul 11.30 WIB. Seluruh rangkaian kegiatan berjalan aman dan terkendali. (res/an)

Continue Reading

Peristiwa

Warga Jagalan Kota Kediri Diimbau Tertib Berlalu Lintas di Tengah Operasi Zebra Semeru 2025

Published

on

Kediriselaludihati.com – Polsek Kediri Kota melalui Bhabinkamtibmas Kelurahan Jagalan, Aiptu Soni Andiyan Effendi, menghadiri musyawarah kelurahan (muskel) terkait rencana pengalihan dana kelurahan untuk pembangunan kawasan Jagalan Gunung Sari (Jagusa), pada Jumat (28/11/2025). Program tersebut dirancang menjadi sentra UMKM kreatif dan ikon baru Kelurahan Jagalan.

Kegiatan berlangsung di gedung serbaguna dengan melibatkan unsur tiga pilar, ketua LPMK beserta anggota, ketua RT/RW, serta perwakilan karang taruna. Diskusi difokuskan pada perencanaan pembangunan fasilitas yang dapat mendukung kegiatan ekonomi warga serta penguatan kreativitas pelaku UMKM lokal.

Di sela kegiatan, Bhabinkamtibmas memberikan imbauan kamtibmas dan penekanan pentingnya menjaga keamanan lingkungan selama proses pembangunan berjalan. Aiptu Soni juga menyampaikan edukasi keselamatan berlalu lintas sebagai bagian dari kampanye Operasi Zebra Semeru 2025 yang sedang berlangsung.

“Kami mengingatkan warga agar tetap tertib saat berkendara. Banyak pelanggaran terjadi karena faktor kelalaian, seperti tidak memakai helm SNI, melawan arus, dan penggunaan ponsel saat mengemudi. Keselamatan pribadi dan orang lain harus menjadi perhatian utama,” ujarnya.

Operasi Zebra Semeru 2025 fokus pada delapan pelanggaran prioritas yang berpotensi menimbulkan kecelakaan lalu lintas. Imbauan tersebut, kata Soni, penting mengingat aktivitas warga meningkat seiring rencana pembangunan sentra UMKM Jagusa.

Kapolsek Kediri Kota, Kompol Ridwan Sahara, S.H., menyatakan bahwa kehadiran polisi dalam setiap musyawarah masyarakat bukan hanya sebatas pemantauan, tetapi juga bentuk dukungan terhadap pembangunan lokal yang aman dan kondusif. (res/an)

Continue Reading

Peristiwa

Polsek Mojoroto Kota Kediri Amankan Brawijaya Futsal Championship di GOR Joyoboyo

Published

on

Kediriselaludihati.com – Polsek Mojoroto, Polres Kediri Kota mengerahkan personel untuk melakukan pengamanan dan pemantauan gelaran Brawijaya Futsal Championship 2025 yang berlangsung di GOR Joyoboyo, Kelurahan Bandar Kidul, pada Jumat (28/11/2025) siang. Kegiatan melibatkan 24 tim peserta dari jenjang SMA sederajat hingga mahasiswa se-Eks Karesidenan Kediri.

Bhabinkamtibmas Kelurahan Bandar Kidul, Aiptu Sugiono, bersama personel Polsek Mojoroto yang tersprint, memastikan jalannya pertandingan berlangsung tertib dan aman, mulai dari kedatangan peserta hingga kepulangan suporter.

Di sela kegiatan, petugas turut memberikan imbauan keselamatan berlalu lintas kepada para pemain dan suporter. Himbauan ini sejalan dengan pelaksanaan Operasi Zebra Semeru 2025 yang masih berlangsung hingga 30 November.

Aiptu Sugiono menekankan pentingnya kepatuhan terhadap aturan lalu lintas, khususnya bagi pelajar dan mahasiswa yang baru mengenal budaya berkendara.

“Usai kegiatan, kami mengingatkan para peserta agar pulang dengan tertib, tidak ugal-ugalan, dan mengutamakan keselamatan. Banyak pelanggaran yang berpotensi menyebabkan kecelakaan, terutama tidak memakai helm SNI, berkendara melebihi batas kecepatan, serta penggunaan ponsel saat mengemudi,” ujarnya.

Operasi Zebra Semeru 2025 mengedepankan delapan pelanggaran prioritas yang menjadi pemicu utama kecelakaan lalu lintas, mulai pengendara di bawah umur, berboncengan lebih dari satu orang, melawan arus, hingga pengendara kendaraan roda empat yang tidak menggunakan sabuk keselamatan.

Kapolsek Mojoroto, Kompol H. Rudi Purwanto, S.H., menyampaikan bahwa kehadiran polisi tidak hanya mengamankan kegiatan, tetapi juga mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya keselamatan di jalan.

“Kami memadukan pengamanan event dengan edukasi keselamatan berkendara. Tujuannya agar anak-anak muda yang hadir memahami bahwa keselamatan adalah prioritas,” kata Rudi Purwanto.

Hingga kegiatan selesai, situasi di area GOR Joyoboyo terpantau kondusif. Peserta dan suporter meninggalkan lokasi secara tertib tanpa insiden berarti. (res/an)

Continue Reading

Trending

Copyright © 2019 kediriselaludihati.com

You cannot copy content of this page