Kediriselaludihati.com -Suasana haru menyelimuti lingkungan Jengglik, Kelurahan Tamanan, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri, saat prosesi pemakaman H. Imam Safi’i Sulaiman digelar, pada Kamis (17/4/2025) pagi.

Almarhum dikenal luas sebagai tokoh spiritual sekaligus pendiri Yayasan/Padepokan Blumbang Segoro yang berpusat di Srengat, Kabupaten Blitar. Sosok beliau dikenal kharismatik, dermawan, dan banyak memberikan tuntunan spiritual kepada masyarakat luas lintas wilayah.

Prosesi pemakaman yang dilaksanakan di Tempat Pemakaman Umum Kelurahan Tamanan ini dihadiri ratusan pelayat, termasuk sejumlah tokoh penting. Terlihat hadir Wakil Wali Kota Kediri, KH. Qowim Mudzakkir Thoha, bersama staf, serta H. Abdullah Abu Bakr, anggota DPRD Provinsi Jawa Timur. Kepala Kelurahan Tamanan dan warga sekitar juga turut memberi penghormatan terakhir.

Untuk memastikan prosesi berjalan tertib dan aman, Bhabinkamtibmas Kelurahan Tamanan, Bripka Sigit Sutanto, melaksanakan pengamanan langsung di lokasi rumah duka hingga ke tempat pemakaman. “Almarhum adalah sosok yang sangat dihormati, maka menjadi tanggung jawab kami untuk memberikan rasa aman bagi para pelayat dan warga sekitar,” ungkap Bripka Sigit.

Kapolsek Mojoroto, Kompol Rudi Purwanto, S.H., menyampaikan turut berduka cita atas wafatnya almarhum. “Semoga beliau husnul khatimah dan seluruh keluarga diberikan ketabahan. Beliau adalah tokoh yang memberi warna spiritual dan keteladanan dalam kehidupan bermasyarakat,” ujarnya.

Pemakaman berjalan dengan khidmat dan tertib, menjadi momen penuh refleksi akan keteladanan dan jasa-jasa almarhum dalam membimbing umat. (res/an)

Kediriselaludihati.com – Suasana sore di sekitar rel kereta api Kelurahan Manisrenggo, Kecamatan Kota Kediri, mendadak mencekam setelah warga menemukan sesosok pria tak bernyawa, Rabu (16/4/2025). Identitasnya kemudian diketahui sebagai Anang Riadi (29), warga Kelurahan Ringinanom Kecamatan/Kota Kediri.

Kejadian ini pertama kali dilaporkan oleh masinis Kereta Api Kahuripan 273 yang melaju dari Blitar menuju Kiaracondong. Masinis, Mohamad Chamdan, memberi tahu petugas Stasiun Kediri sekitar pukul 18.02 WIB bahwa keretanya kemungkinan menabrak seseorang di Kilometer 183+6/7 petak Jalan Ngadiluwih–Kediri. Laporan ini langsung ditindaklanjuti oleh Polsuska dan petugas palang pintu, yang kemudian menemukan korban dalam kondisi sudah meninggal dunia.

Tak butuh waktu lama, Unit Identifikasi Satreskrim Polres Kediri Kota dan Polsek Kediri Kota datang ke lokasi untuk melakukan olah tempat kejadian perkara. Dari hasil pemeriksaan awal, korban mengalami luka cukup parah di bagian kepala, kaki, dan tangan, yang diduga kuat akibat benturan dengan kereta.

Kapolsek Kediri Kota, Kompol Ridwan Sahara, menyampaikan bahwa korban ditemukan berjarak sekitar 10 meter dari titik benturan. Tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan selain akibat benturan, yang memperkuat dugaan bahwa korban menabrakkan diri ke kereta.

“Tempat kejadian cukup jauh dari perlintasan, dan dari hasil penyelidikan, kami tidak menemukan adanya indikasi kekerasan lain,” ungkap Kompol Ridwan.

Tragedi ini menyisakan duka mendalam, terlebih setelah diketahui dari keterangan pihak keluarga bahwa korban sempat menunjukkan tanda-tanda tekanan mental. Bhabinkamtibmas Kelurahan Ringinanom menyampaikan bahwa Anang sempat merasa tertekan akibat tagihan dari pinjaman online (pinjol) yang menyebar ke orang-orang terdekatnya.

“Pihak keluarga sudah mengikhlaskan dan menerima peristiwa ini sebagai musibah,” tambah Kapolsek.

Sebelum kejadian, beberapa warga juga sempat melihat korban mondar-mandir di sekitar lokasi. Diduga, Anang tengah diliputi kecemasan dan bingung sebelum akhirnya mengambil langkah tragis tersebut.

Jenazah korban kemudian dibawa ke RS Bhayangkara Kediri untuk dilakukan visum. Pemeriksaan sementara mengonfirmasi bahwa korban mengalami patah tulang dan luka berat akibat benturan.

Kepala Kelurahan Manisrenggo, Bambang Supriyanto, turut membenarkan kejadian ini dan mengungkap bahwa korban terlihat berjalan kaki di sekitar lokasi.

“Warga sempat mendengar klakson panjang dari kereta sebelum akhirnya berhenti. Tak lama kemudian ditemukan korban,” ujarnya. (res/an)

Kediriselaludihati.com – Puluhan warga Dusun Ngesong, Desa Tiron, Kecamatan Banyakan, Kabupaten Kediri menerima kompensasi atas dampak pembuangan tanah kupasan proyek jalan tol oleh PT Hastari dan Tambang Cv Selo Gajah. Penyerahan kompensasi digelar dalam forum musyawarah dusun di aula balai desa, Rabu (16/4/2025), dan berlangsung aman serta tertib.

Kegiatan dimulai pukul 09.35 WIB, dipimpin langsung oleh Kepala Desa Tiron, Ina Rahayu, dan dihadiri sekitar 50 orang yang terdiri dari warga terdampak, perwakilan perusahaan, serta unsur Forkopimcam.

Waka Polsek Banyakan, Iptu Karlan, hadir mewakili Kapolsek AKP Umar Said untuk melakukan pengamanan bersama Babinsa Sertu Gunawan dan Bhabinkamtibmas Aiptu Winarso.

Dari pihak perusahaan hadir Humas PT Hastari, Bima, dan perwakilan Tambang Cv Selo Gajah, Sirul. Keduanya menyampaikan permohonan maaf atas dampak yang dirasakan warga dan menyatakan komitmen menyelesaikan permasalahan melalui musyawarah.

Sekitar pukul 10.00 WIB, kompensasi diserahkan secara simbolis kepada warga terdampak aktivitas pembuangan tanah kupasan dari proyek galian C.

Kapolsek Banyakan, AKP Umar Said, menegaskan bahwa kehadiran Polsek Banyakan bertujuan memastikan musyawarah berjalan tertib dan aman.

“Kami hadir untuk menjaga situasi tetap kondusif dan memastikan semua pihak dapat menyampaikan aspirasinya secara damai,” ujarnya.

Warga menyambut baik hasil musyawarah dan menyampaikan apresiasi atas peran aktif pihak kepolisian dan pemerintah desa yang memfasilitasi proses penyelesaian secara kekeluargaan.

Polsek Banyakan berkomitmen terus mengawal dinamika sosial di masyarakat, terutama yang berkaitan dengan proyek strategis nasional, agar tetap berjalan aman dan menjunjung tinggi nilai-nilai musyawarah mufakat. (res/an)