Connect with us

Peristiwa

Polisi Lumpuhkan Pelaku Pembunuhan di Hotel Lotus Garden Kediri

Published

on

Kediriselaludihati.com –   Satreskrim Polres Kediri Kota terpaksa melumpuhkan Refi Purnomo (24) dengan timah panas pelaku pembunuhan sadis terhadap M (17) gadis asal Bandung, Jawa Barat yang jenazahnya ditemukan di Kamar 421 Hotel Lotus Garden, Kediri, Minggu (28/2).

Pria asal Leran Kulon, Kecamatan Palang Tuban nekat membunuh karena uangnya tak cukup membayar layanan kencan.

Kapolres Kediri Kota AKBP Eko Prasetyo mengaku, pelaku diamankan dari kamar kosnya di Desa Kwadungan, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Kediri pada Kamis sore (4/3) . Tetapi karena berusaha kabur, akhirnya lumpuhkan dengan timah panas.

“Saat kami giring untuk menunjukkan barang bukti, pelaku berusaha kabur. Akhirnya kami lakukan tindakan tegas terukur,” kata AKBP Eko Prasetyo dalam press rilis di Markas Polres Kediri Kota, pada Jumat (5/3) siang.

Dijelaskan Kapolres, kasus pembunuhan terhadap M (17) bermula dari praktek prostitusi online  korban bersama pacarnya D . Pelaku memesan layanan seksual korban melalui aplikasi MiChat.

“Harga yang disepakati Rp 700 ribu. Tetapi pelaku tidak membayar dengan nilai itu. Akhirnya terjadi percek cokan antara pelaku dan korban ,” terang AKBP Eko.

Pelaku yang sudah membawa pisau dari rumah yang disimpan di dalam tasnya, kemudian menghabisi nyawa korban. Ada tujuh kali tusukan dan dua sayatan bersarang pada tubuh wanita yang baru saja dikencani itu. Dan yang paling mematikan adalah tusukan di leher korban.

Sementara itu, usai menghabisi nyawa korban, pelaku langsung kabur dengan mengunci pintu kamar 421 dari luar. Hingga akhirnya korban ditemukan pacarnya dalam keadaan tak bernyawa pada Minggu (28/2) pukul 16.15.

“Atas perbuatannya tersangka dijerat dengan pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana. Atas perbuatannya tersangka dijerat dengan ancaman hukuman mati dan pidana penjara paling ringan 20 tahun,” terang Kapolres Kediri Kota i AKBP Eko Prasetyo.

Seperti diketahui terungkapnya kasus pembunuhan sadis yang berlatar belakang prostitusi online ini, setelah polisi melaukan oleh TKP di kamar 421 Hotel Lotus Garden di Jl Jaksa Agung Suprapto Mojoroto Kota Kediri.

Sat Reskrim Polres Kediri Kota berhasil mengidentifikasi ciri-ciri pelaku pembunuhan terhadap M . Keberhasilannya tersebut berkat dari penelitian terhadap hasil rekaman kamera CCTV. Pihaknya, mencurigai seorang pria yang masuk dan keluar kamar korban dengan memakai helm dan masker.

Terduga pelaku memiliki ciri-ciri tinggi badan diatas 165 centimeter (cm). Pelaku masuk ke kamar korban sesaat setelah pacarnya D yang juga ditetapkan sebagai tersangka keluar kamar, sekitar pukul 16.00 WIB.

Diduga, usai menghabisi nyawa korban, pelaku langsung keluar kamar. Selain mengunci pintu dari luar, pelaku juga membawa kabur kunci pintu tersebut.

Hingga akhirnya pada Kamis sore (4/3) dilakukan penangkapan terhadap tersangka di tempat kosnya di Desa Kwadungan Kecamatan Ngasem Kabupaten Kediri .

Saat penangkapan terjadi ada dua orang yang digelandang polisi. Selain Refi Purnomo, juga istrinya.

“Istri Refi Purnomo hanya berstatus sebagai seorang saksi,” ungkap Kasatreskrim Polres  Kediri Kota  AKP Verawati Taib saat rilis kasus di Mapolres Kediri Kota , Jumat (5/3) .

Menurut Kasatreskrim Polres Kediri Kota  hasil interogasi mengungkap, istri Refi Purnomo hanya sebatas mencuci baju suaminya, usai melakukan pembunuhan.

Selain Refi, polisi juga mengamankan dua orang yang terlibat dalam kasus prostitusi online ini. Kedua mucikari yang diamankan yakni D pacar korban M  dan R warga Keduanya warga Bandung Jawa Barat . Keterlibatan keduannya  yang bertindak sebagai mucikari terancam hukuman 15 tahun penjara.

“Pelaku kita kenakan undang-undang mengenai perlindungan anak dengan ancaman hukuman mencapai 15 tahun penjara,” pungkas  AKBP Eko Prasetyo. (res|aro)

Continue Reading

Peristiwa

Istighosah Damai Negeriku, Polsek Pesantren Ingatkan Generasi Muda Patuhi Jam Malam dan Isi Kegiatan Positif

Published

on

Kediriselaludihati – Kapolsek Pesantren Polres Kediri Kota, Kompol Siswandi, menghadiri kegiatan doa bersama bertajuk “Damai Negeriku” di SMAN 3 Kota Kediri, Kamis (4/9/2025). Acara ini diikuti 1.270 siswa bersama jajaran guru, staf, serta perwakilan TNI, Polsek Pesantren, dan perangkat sekolah.

Dalam sambutannya, Kapolsek menekankan pentingnya peran generasi muda dalam menjaga keamanan, khususnya pasca aksi unjuk rasa yang sempat berujung ricuh beberapa waktu lalu. Ia mengingatkan para siswa untuk lebih bijak menggunakan media sosial.
“Banyak ajakan beredar lewat link di medsos. Mari kita saring, apakah kegiatan itu baik atau justru merugikan. Jangan sampai generasi muda terprovokasi hal-hal negatif,” ujarnya.

Kapolsek juga berpesan agar para pelajar menjaga akhlak dan iman sejak dini.
“Semua orang mengalami proses untuk dewasa. Pondasi akhlak dan iman harus dijaga sejak bangku sekolah. Belajar dengan sungguh-sungguh, isi kegiatan dengan hal-hal positif,” tuturnya.

Selain itu, ia mengingatkan terkait kebijakan pemerintah mengenai jam malam bagi pelajar.
“Pemerintah sudah memberikan himbauan jam malam pukul 21.00 WIB. Anak sekolah tidak diperbolehkan keluar malam, mari kita patuhi bersama,” tegasnya.

Tak hanya soal disiplin, Kapolsek juga mengapresiasi perhatian pemerintah terhadap generasi muda melalui program Makan Bergizi Gratis (MBG).
“Pemerintah sudah memberikan perhatian dengan program makan bergizi gratis. Kewajiban adik-adik hanya belajar dengan baik,” tambahnya.

Kegiatan istighosah ini berlangsung khidmat di Gedung Serbaguna SMAN 3 Kota Kediri, dihadiri Kepala Sekolah Tri Erlinawati, jajaran guru, Danramil Pesantren yang diwakili Peltu Edy Sugianto, serta Bhabinkamtibmas Kelurahan Bangsal.

Acara ditutup dengan doa bersama lintas elemen, dengan harapan Kota Kediri tetap aman, damai, dan kondusif. (res)

Continue Reading

Peristiwa

Irjen Pol Nanang Avianto: Kegiatan Masyarakat Harus Tetap Berjalan, TNI-Polri Wajib Hadir Mengamankan

Published

on

Polreskedirikota – Kediriselaludihati – Kapolda Jawa Timur, Irjen Pol Nanang Avianto, melakukan kunjungan kerja ke wilayah hukum Polres Kediri Kota pada Kamis (3/9/2025). Kunjungan ini dilakukan untuk meninjau langsung kondisi pasca kerusuhan yang melanda Kota Kediri pada akhir Agustus lalu, yang mengakibatkan kerusakan di sejumlah fasilitas kepolisian, termasuk Polsek Kediri Kota dan Satlantas Polres Kediri Kota.

Kapolda tiba sekitar pukul 10.58 WIB di Polsek Kediri Kota. Kehadirannya disambut langsung oleh Kapolres Kediri Kota, AKBP Anggi Saputra Ibrahim, bersama jajaran pejabat utama Polres Kediri Kota. Turut hadir Walikota Kediri, Forkopimda, jajaran pejabat dari Polres Kediri, perwakilan TNI, tokoh masyarakat, hingga perangkat kelurahan.

Dalam arahannya, Kapolda Jatim menegaskan bahwa stabilitas Kota Kediri harus segera dipulihkan. Ia meminta agar seluruh unsur, baik pemerintah, aparat, maupun masyarakat, tidak lengah dan tetap menjaga persatuan.

“Apapun yang terjadi, kegiatan masyarakat—pendidikan, ekonomi, maupun keagamaan—harus tetap berjalan. Tugas kita adalah memastikan kegiatan itu aman. Semua pihak punya tanggung jawab, tidak hanya kepolisian,” tegasnya.

Kapolda juga menekankan pentingnya PAM Swakarsa sebagai upaya memperkuat keamanan di tingkat bawah.

“Kita gunakan potensi masyarakat, libatkan tokoh agama, tokoh pemuda, tokoh adat. Sampaikan pesan-pesan sejuk. Jangan biarkan masyarakat mudah terprovokasi, apalagi oleh informasi menyesatkan di media sosial,” ujarnya.

Irjen Pol Nanang mengingatkan agar masyarakat lebih bijak dalam menggunakan media sosial, sebab kerusuhan yang lalu juga dipicu oleh propaganda dan ajakan yang beredar di grup pesan singkat.

“Medsos bisa jadi positif, tapi bisa juga negatif. Maka dari itu gunakan dengan bijak. Kalau masyarakat bawah kompak dari Sabang sampai Merauke, maka situasi pasti bisa kita kendalikan,” tambahnya.

Kapolda menegaskan bahwa kejadian serupa tidak boleh terulang. Ia meminta aparat untuk rutin menggelar patroli skala besar bersama TNI dan instansi terkait.

“Tidak boleh ada lagi kecemasan di masyarakat. Laksanakan patroli gabungan secara rutin, tunjukkan bahwa negara hadir. Kita harus lebih baik lagi dalam menjaga kekompakan dan memberikan pelayanan kepada masyarakat,” ucapnya.

Dalam kesempatan tersebut, Kapolda juga memberikan tali asih kepada sejumlah anggota Polres Kediri Kota yang menjadi korban lemparan batu saat bertugas mengamankan aksi unjuk rasa. Gestur ini sebagai bentuk apresiasi atas dedikasi dan keberanian personel di lapangan.

Sementara itu, Kapolres Kediri Kota, AKBP Anggi Saputra Ibrahim, menyampaikan terima kasih atas dukungan penuh dari Kapolda Jawa Timur. Ia menegaskan jajaran Polres bersama TNI, Pemkot, dan masyarakat akan terus memperkuat sinergi.

“Pesan Bapak Kapolda akan menjadi pedoman bagi kami. Kami pastikan pelayanan publik tetap berjalan dan kami siap menjaga kondusifitas Kota Kediri, agar masyarakat merasa aman dan nyaman dalam beraktivitas,” ujar Anggi.

Kunjungan Kapolda Jatim kemudian dilanjutkan dengan peninjauan ke Mapolres Kediri Kota, sesi foto bersama Forkopimda, serta dialog dengan anggota dan masyarakat. Kapolda memastikan bahwa Kota Kediri kini dalam kondisi terkendali, meski status siaga tetap diberlakukan untuk mengantisipasi potensi unjuk rasa susulan. (res)

Continue Reading

kriminal

Kapolres Kediri Kota: Anak di Bawah Umur di Luar Rumah Setelah Pukul 21.00 Akan Diamankan

Published

on

Kediriselaludihati – Polres Kediri Kota mengeluarkan himbauan resmi terkait jam malam bagi anak-anak sekolah di bawah umur. Aturan ini berlaku mulai pukul 21.00 WIB, sebagai langkah preventif pasca kerusuhan dan aksi anarkis yang terjadi di Kota Kediri pada Sabtu (30/8/2025).

Kapolres Kediri Kota, AKBP Anggi Saputra Ibrahim, S.H., S.I.K., M.H., menegaskan, setiap anak yang masih berkeliaran tanpa alasan jelas dan tanpa pendampingan orang tua setelah pukul 21.00 WIB akan diamankan dan dilakukan pembinaan di Polres Kediri Kota.

“Ini adalah langkah antisipasi. Kami tidak ingin anak-anak kita menjadi korban provokasi ataupun terseret dalam tindakan melanggar hukum. Maka, bila ada yang ditemukan di luar rumah tanpa alasan jelas, akan kami amankan untuk pembinaan,” kata Anggi, Rabu (3/9/2025).

Selain itu, patroli kepolisian juga akan menindak kerumunan lebih dari 10 orang, baik dewasa maupun anak-anak, apabila tidak memiliki alasan yang jelas. “Kerumunan tanpa tujuan jelas berpotensi memicu keributan. Maka akan kami bubarkan dan lakukan pembinaan,” tambahnya.

Kapolres menekankan bahwa kebijakan ini bukan bentuk pembatasan kebebasan masyarakat, melainkan upaya menjaga keamanan bersama. Ia juga meminta dukungan penuh orang tua agar lebih mengawasi anak-anak mereka.

“Kami butuh peran serta orang tua. Mari bersama menjaga Kota Kediri tetap aman dan kondusif,” pungkasnya.

Dengan adanya aturan ini, Polres Kediri Kota berharap situasi pasca-demo anarkis segera pulih, dan keamanan serta kenyamanan masyarakat dapat kembali terjaga. (res)

Continue Reading

Trending

Copyright © 2019 kediriselaludihati.com

You cannot copy content of this page