Connect with us

Peristiwa

Polres Kediri Kota Salurkan Bantuan Pemerintah Kepada Ribuan PKL dan Pedagang Warung

Published

on

Kediriselaludihati.com – Polres Kediri Kota menyalurkan bantuan tunai untuk pedagang kaki lima dan warung Selasa (21/9). Bantuan tersebut akan diberikan kepada sebanyak 3.700 pedagang yang terdampak pandemi Covid-19.

Pemberian bantuan hari ini dilaksanakan secara simbolis yang diberikan Kapolres Kediri Kota AKBP Wahyudi, S.I.K., M.H. Para penerima bantuan yang terdaftar akan dibatasi 50 pedagang setiap harinya untuk diberikan langsung di Mapolres Kediri Kota.

AKBP Wahyudi S.I.K., M.H. mengungkapkan bantuan untuk PKL dan pedagang warung  ini merupakan bantuan dari pemerintah yang disalurkan oleh Polres Kediri Kota. Masing-masing pedagang akan menerima bantuan tunai sebesar Rp 1,2 juta.

Sebelum menyalurkan bantuan tersebut, Polres Kediri Kota melakukan penyeleksian terhadap calon penerima bantuan. Petugas memastikan jika penerima bantuan tersebut tidak menerima program bantuan  lain.

“Sebelumnya kita melakukan screening kepada para penerimanya. Para  penerima yang tidak menerima bantuan dari instansi lainnya seperti Dinas Koperasi UMKM ataupun Dinsos bahkan dari TNI yang saat ini juga melaksanakan penyaluran BTPKLW,” ungkap AKBP Wahyudi, S.I.K., M.H.

Dari target 3.700  bantuan  data yg masuk saat ini sebanyak 1.360 dan yg terverifikasi  1.167 pedagang dan  sisanya 193 tidak  terverifikasi.

AKBP Wahyudi S.I.K., M.H. menambahkan persyaratan bagi penerima hanyalah menunjukan Kartu Tanda Pendudukan (KTP) yang berdomisili di wilayah Hukum Polres Kediri Kota dan melalui screnning, Selain itu para calon penerima bantuan juga belum mendapatkan bantuan pemerintah.

Harapannya dengan bantuan ini, semoga para pedagang kaki lima dan warung dapat mempergunakan dengan bantuan dari pemerintah dengan sebaik-baiknya dan bertanggung jawab. Sehingga perekonomian masyarakat bisa kembali pulih.

“Bantuan bisa untuk penambahan modal usaha, sehingga dapat menjaga kualitas perekonomian di negara kita,” pungjas  AKBP Wahyudi (res|aro)

Continue Reading

Peristiwa

Laksanakan Amanat UU 11/2010 Tentang Cagar Budaya, Kapolres Kediri Kota Kunjungi Goa Seloangleng

Published

on

Kediriselaludihati –  Kota Kediri memiliki banyak obyek wisata sejarah , karena Kadhiri atau Kediri sudah ada sejak abad ke 8. Hal inilah yang menjadikan Kediri memiliki nilai sejarah dibandingkan wilayah lain di Indonesia. Tidak hanya memiliki sejarah masa lalu tapi juga sesuatu yang sakral sebagai ‘gugon tuhon” ( cerita tutur yang dipegang)  yang sekarang masih diugemi ( dipegang dari mas masa ke masa) yakni jika kepala negara datang ke Kediri akan turun jabatan.

Sebagai bentuk pelestarian sejarah dan kebudayaan menjadi tanggungjawab bersama sesuai dengan UU 11/2010 tentang cagar budaya. Tak terkecuali Kepolisian Republik Indonesia, yakni perihal pengamanan. Hal inilah yang dilakukan Kapolres Kediri Kota AKBP Bramastyo Priaji, S.H, S.IK, M.Si bersama Kapolsek Mojoroto Kompol Mukhlason,S.H bersama PJU Polres Kediri Kita  yang mengunjungi Goa Seloangleng, sebuah goa batu peninggalan Kerajaan Prabu Airlangga di Panjalu/Pangjalu Khaduru   dengan ibukotanya Dhaha yang kemudian ibukota ini dikenal dengan Jalan Dhoho.

“Saya bersama PJU dan Kapolsek Mojoroto melakukan kunjungan ke tempat-tempat sejarah salah satunya Goa Selomangleng. Selain ingin belajar juga memastikan keamanan peninggalan sejarah yang luar biasa ini yang wajib dilindungi sesuai amanat UU 11/2010 tentang cagar budaya,” kata AKBP Bramastyo Priaji, S.H, S.IK, M.Si, Kapolres Kediri Kota.

Tentang Kerajaan Pangjalu/Panjalu/ Kadhiri Hal ini sesuai dengan Prasasti Pamotan/Pamwatan yang dikeluarkan raja Airlangga tahun 965 Saka atau 1043 Masehi. Menurut L.C Damais tepatnya tanggal 20 November 0142. Isi Prarasasti ini menggunakan Bahasa Jawa Kuno, ditemukan di Desa Pamotan Kecamatan Sambeng  Kabupaten Lamongan Jawa Timur . Prasasti in hilang dicuri  tahun 2003 . Dari Prasasti ini dapat diperkirakan bahwa ibukota Kerajaan Pangjalu/Panjalu/Kadhiri saat itu ialah Dhahanapura yang sekarang kita kenal dengan Jalan Dhoho Kota Kediri.

Goa ini merupakan Goa buatan manusia yang sudah ada sejak masa kerajaan pada saat itu. Selomangleng berasal dari kata Selo dan mangleng yang merupakan istilah dalam bahasa Jawa. Kata Selo mempunyai arti yaitu batu, sedangkan mangleng mempunyai arti yaitu mangklung atau menjorok keluar.

Goa ini adalah peninggalan Dewi Kilisuci Putri Raja Airlangga. Goa ini merupakan tempat bertapanya Sanggramawijaya Tunggadewi yang bergelar Rakryan Mahamantri i Hino Sanggramawijaya Dharmaprasada Uttunggadewi atau lebih dikenal oleh masyarakat Kediri sebagai Dewi Kili Suci

Goa Selomangleng adalah goa batu yang sengaja dibuat oleh manusia, bukan goa yang terbentuk dari proses alam.  Kawasan  ini  memiliki  kompleksitas  daya  tarik  wisata  yang  tidak  dimiliki oleh  objek  wisata  lain  di  kota  Kediri,  yaitu  potensi  alam  kawasan  wisata  yang  terletak  pada  lereng  Gunung  Klotok  (472  m)  dan  dihadapkan  pada  Gunung  Maskumambang (300 m) serta adanya situs arkeologis sejarah Kota Kediri.

Salah satu daya tarik dari Goa Selomangleng adalah beberapa peninggalan arca dan relief yang ada disekitar goa. Dari relief dan artefak yang terdapat di Goa Selomangleng tersebut akan di data dan dianalisis untuk mendapatkan pola dasar. 

Pola dasar dari hasil analisis tersebut akan ditransformasikan menjadi bentuk massa bangunan dari perancangan taman wisata di kawasan Goa Selomangleng. Perancangan taman wisata ini untuk menunjang pelestarian kawasan dan sebagai wadah yang selain berfungsi sebagai tempat wisata juga sebagai tempat edukasi akan budaya sejarah bagi masyarakat kota Kediri dan sekitar.

Di dalam Goa Selomangleng Kediri banyak terdapat pahatan-pahatan relief, seperti relief garudeya, relief medalion, relief kapala kala, relief kehidupan, relief pasetran, relief motif awan atau megamendung, dan lain sebagainya.

Relief Garudeya yang ada di Goa Selomangleng Kediri berceritakan tentang pembebasan. Dalam ceritanya pembebasan ini dilakukan oleh Garuda dalam membebaskan ibunya, yaitu Dewi Winata dari belenggu perbudakan Dewi Kadru dan para ular naga. Cara yang dilakukan Garuda dalam membebaskan ibunya adalah berkelana mencari tirta amerta, karena air tersebut merupakan syarat yang diberikan para ular naga kepada Garuda untuk menebus ibunya.

Garuda merupakan hewan yang terkenal sebagai kendaraan atau wahana dari Dewa Wisnu. Selain itu, di Indonesia sendiri garuda dijadikan sebagai lambang negara yang disebut sebagai Garuda Pancasila. Dalam proses pemilihan lambang negara Indonesia tidak dapat terjadi begitu saja, akan tetapi harus melewati berbagi perubahan. Cerita Garudeya sendiri merupakan salah satu dasar yang menjadikan Garuda digunakan sebagai lambang negara Indonesia. (***)

Penulis : Imam Mubarok, Ketua Dewan Kesenian dan Kebudayaan Kabupaten Kediri 

Continue Reading

Peristiwa

Perangkat BTS Telkomsel 2 Lokasi di Kota Kediri Dicuri, Polsek Mojoroto Lakukan Penyelidikan

Published

on

Kediriselaludihati.com – Piket Reskrim Polsek Mojoroto menerima laporan pencurian 4 modul UBBPd6 dan 12 SFP SM 10G milik Telkomsel di BTS Telkomsel KED317_LAWU2-TBG Kelurahan Pojok, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri dan di BTS Telkomsel KED151_SUPARJAN-PAB Jl. Mangunwijaya 33 Kelurahan Mojoroto, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri.

Kegiatan dilaporkan pada Hari Kamis 18 April 2024, sekira pukul 01.15 WIB. Sementara waktu kejadian, pada Selasa 16 April 2024 sekitar pukul 12.30 WIB.

Kapolsek Mojoroto Kompol Mukhlason, S.H mengatakan, awal Mula Kejadian Pada hari Selasa 16 April 2024 diketahui sekitar pukul 12.30 WIB telah terjadi pencurian 4 modul UBBPd6 dan 12 (dua belas) SFP SM 10G milik Telkomsel di di BTS dan di BTS Telkomsel KED151_SUPARJAN-PAB.

Kemudian pihak korban mengecek aplikasi INEOM dan terdapat 2 notifikasi alarm bahwa Board not in position yang menandakan modul UBBPd6 yang terdapat di BTS di Jalan Lawu Kel.Pojok Kec.Mojoroto Kota Kediri dan modul UBBPd6 di BTS Jalan Suparjan Mangunwijaya Kel.Mojoroto Kec.Mojoroto Kota Kediri telah dicabut.

“Setelah mengetahui modul UBBPd6 di BTS Telkomsel KED317_LAWU2-TBG dan modul UBBPd6 di BTS Telkomsel KED151_SUPARJAN-PAB dicabut pelapor langsung menginformasikan ke pihak telkomsel lalu pelapor bersama saksi langsung ke BTS Telkomsel PG Mrican Kel. Mrican Kec. Mojoroto Kota Kediri untuk stanby menjaga / menunggu pencuri tersebut beraksi di BTS PG Mrican,” terang Kompol Mukhlason.

Namun setelah menunggu 30 menit, petugas langsung mengecek ke BTS Telkomsel KED151_SUPARJAN-PAB Jl. Mangunwijaya 33 Kel. Mojoroto Kec. Mojoroto Kota Kediri saat tiba di BTS Telkomsel KED151 mendapati rak BTS masih terkunci serta tidak ada yang rusak.

Kemudian pegawai membuka rak BTS pelapor melihat modul UBBPd6 dan SFP SM 10G di rak BTS sudah tidak ada / hilang diambil orang. Lalu, sekira pukul 15.17 wib mengecek ke BTS Telkomsel KED317_LAWU2-TBG Ds. Pojok Kec. Mojoroto Kota Kediri saat tiba di ke BTS Telkomsel KED317_LAWU2-TBG pelapor mendapati rak BTS masih terkunci dan tidak ada yang rusak.

Serta saat saksi membuka rak BTS melihat modul UBBPd6 dan SFP SM 10G di rak BTS sudah tidak ada / hilang diambil orang.

Setelah itu, korban kembali ke mess Jl. Karanglo Ds. Paron Kec. Ngasem Kab. Kediri menunggu surat kuasa untuk melaporkan ke Polsek Mojoroto pada Kamis sekira jam 01.15 WIB untuk proses lebih lanjut.

Atas kejadian tersebut pelapor mengalami kerugian kurang lebih sejumlah Rp.120.000.000.

“Kami sudah menerima laporan informasi. Mendatangi TKP. Pulbaket dan Melakukan Penyelidikan. Lalu memeriksa pelapor dan saksi, serta melapor ke pimpinan,” beber Kapolsek Mojoroto Kompol Mukhlason, S.H.

Pelapor hanya membawa foto tempat modul UBBPd6 dan SFP SM 10G yang hilang di BTS (Base Transiefer Station) Telkomsel KED317_LAWU2-TBG Jalan Lawu Kel. Pojok Kec. Mojoroto Kota Kediri dan di BTS (Base Transiefer Station) Telkomsel KED151_SUPARJAN-PAB Jl. Suparjan Mangunwijaya 33 Kel. Mojoroto Kec. Mojoroto Kota Kediri. Pelapor dan saksi bekerja di P.T. Radhita Pratangga Jagadita. (res/an).

Continue Reading

Peristiwa

Dikmas Lantas kepada Pelajar SMKN 1, Satlantas Polres Kediri Kota datang ke GOR Jayabaya

Published

on

Kediriselaludihati.com – Satlantas Polres Kediri Kota melaksanakan Dikmas Lantas. Kegiatan berlangsung, pada Hari Kamis 18 April 2024 pukul 09.00 WIB s.d. selesai.

Tempat kegiatan di GOR Jayabaya Kota Kediri. Tim Kamsel Satlantas Polres Kediri Kota melaksanakan kegiatan himbauan kepada siswa SMKN 1 Kota Kediri.

Kegiatan bertujuan supaya siswa lebih mengutamakan menjaga keselamatan saat berkendara.

“Dalam kegiatan himbauan berlangsung aman, tertib dan lancar,” ujar Kasat Lantas Polres Kediri Kota AKP Andhini Puspa Nugraha, S.T.K., S.I.K. (res/an).

Continue Reading

Trending

Copyright © 2019 kediriselaludihati.com