Connect with us

Khas

Ternyata Ada Empat Buaya Di Sungai Brantas Kediri

Published

on

Seekor buaya muara yang selama ini menggegerkan publik Kediri akibat kemunculannya beberapa hari lalu berhasil ditangkap.

Buaya dengan ukuran panjang kurang lebih 1 meter dengan bobot 4 kilogram ini berhasil ditangkap hari Sabtu (15/2) dengan kondisi hidup.

Seperti yang diutarakan oleh Adi Sutrisno selaku Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kota Kediri mengaku, jika jerih payah selama ini akhirnya membuahkan hasil.

“Ya, pada pagi tadi (sabtu) sekira pukul 09.30 WIB, kami bersama Perkumpulan Pecinta reptile, Plresta Kediri berhasil menangkap satu buaya yang sebelumnya memang menampakkan diri di aliran sungai brantas tepatnya di belakang Mall Ramayana, Kelurahan Ringinanom, Kota Kediri,” kata Adi Sutrisno

Masih kata Adi, jika buaya yang berhasil tertangkap tersebut akan langsung diserahterimakan kepada Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA).

“Langsung kita serahkan kepada BKSDA nantinya,” ujar Adi.Lebih lanjut, Adi menyampaikan,  dalam penangkapan seekor buaya tersebut, Adi melihat jika masih ada tiga ekor buaya lagi yang masih berkeliaran disana.

“Iya masih ada tiga ekor lagi tadi. Saat melakukan penangkapan satu ekor buaya yang masuk perangkap jebakan yang kita buat sebelumnya, nah dari situ kami melihat ada tiga ekor buaya yang ada disana. Dan kami masih berupaya untuk melakukan penangkapan lagi,” terangnya.

“Sembari memantau perkembangan, kami juga mengimbau kepada warga agar lebih hati-hati apabila memasuki wilayah rawan ini,” imbuhnya.

Disinggung soal adanya keberadaan buaya di sungai Brantas Kediri, Adi mengaku masih belum bisa memberikan jawabannya secara pasti.

“Ada beberapa kemungkinan soal buaya ini, apakah memang dari hasil lepasan yang sengaja dibuang di sepanjang aliran sungai Brantas ini atau justru migrasi dari tempat lain,” paparnya.

Continue Reading

Khas

Inilah Sasaran Patroli Bersama Forkopimda Kota Kediri Jelang Lebaran Idul Fitri

Published

on

Kediriselaludihati- Kegiatan Patroli bersama Forkopimda Kota Kediri pada Malam Takbir Hari Raya Idul Fitri 1444 H / 2023 M dilaksanakan pada Jumat malam (21/4).

Hadir dalam kegiatan Kapolres Kediri Kota ( AKBP Teddy Chandra, S.I.K, M.Si .Dandim 0809 Kediri ( Letkol Inf Aristiawan, S.H., M.H. Walikota Kediri diwakili Sekda ( Bagus Alit, S.E., M.M. ). Ketua DPRD Kota Kediri ( H. Gus Sunoto Imam Mahmudi )

Rangkaian kegiatan pukul 20.50 wib, Rombongan Forkopimda Kota Kediri berangkat dari Mako Polres Kediri Kota Jl. KDP Slamet No. 02 Kediri.Pukul 21.05 wib, Rombongan Forkopimda Kota Kediri tiba di Pos Pam Kediri Mall selanjutnya menyerahkan bingkisan kepada petugas Pos Pam. Pukul 21.10 wib, Rombongan Forkopimda Kota Kediri menuju Pos Pam Jl. Doho.

Pukul 21.13 wib, Rombongan Forkopimda Kota Kediri tiba di Pos Pam Jl. Doho selanjutnya menyerahkan bingkisan kepada petugas Pos Pam.Pukul 21.16 wib, Rombongan Forkopimda Kota Kediri menuju Pos Yan Alun – alun.Pukul 21.21 wib, Rombongan Forkopimda Kota Kediri tiba di Pos Yan Alun – alun selanjutnya melaksanakan pengecekan CCTV pemantau Arus Lalin dan memberikan bingkisan kepada petugas Pos Yan.Pukul 21.30 wib, Rombongan Forkopimda Kota Kediri meninggalkan Pos Yan Alun – alun.

“Selama giat berlangsung situasi tertib, aman dan kondusif,” kata Ipda Nanang S, S.H, Kasi Humas Polres Kediri Kota. ( res|aro)

Continue Reading

Khas

Inilah Cara Satlantas Polres Kediri Kota Mensosialisasikan Operasi Patuh Semeru 2021 Kepada Masyarakat

Published

on

Kediriselaludihati.com – Kegiatan sosialisasi  dalam rangka  Operasi Patuh Semeru 2021 dilaksanakan di Radio Joyoboyo, Jln Kartini Kota Kediri,  Sabtu 25 September 2021 pukul  09.00 WIB – selesai

Bertindak sebagai nara sumber kegiatan  Kanit Kamsel Satlantas Polres Kediri Kota dan anggota Kamsel Polres Kediri Kota

“Kegiatan yang dilakukan melaksanakan On Air di Radio Joyoboyo memberikan sosialisasi terkait Ops Patuh Semeru 2021 kepada  pendengar Radio Joyoboyo,” kata AKP Pandri Pratama Putra Simbolon, S.IK, M.A, Kasatlantas Polres Kediri Kota.

Masih dalam rangka Operasi Patuh Semeru 2021 Satlantas Polres Kediri Kota juga melakukan  monitoring ke posko PPKM Mikro Kelurahan Pojok Kota Kediri . Monitoring penurunan angka Covid di Kelurahan Pojok Kota Kediri

Kegiatan dihadiri  Kasat Lantas Polres Kediri Kota AKP Pandri Pratama Putra Simbolon, S.IK, M.A, Kanit Kamsel, anggota Kamsel, Bhabinkamtibmas, Babinsa dan anggota Linmas  serta nggota PPKM Mikro. (res|aro)

Continue Reading

Fashion

Ini Penampakan SD Pelangi Bangsa Setelah Digusur Proyek bandara

Published

on

Sekolah Dasar Pelangi Bangsa yang ada di Dusun Tanjung menarik perhatianku. Sekolah ini terlihat lengang dan tanpa aktivitas. Bukan saja ditinggal oleh murid-muridnya, seluruh perabot dan perlengkapan belajar juga melompong.

Halaman sekolah ini tak terlalu luas, namun asri karena banyak pepohonan. Tepat di tengah halaman berdiri kokoh sebuah patung adat Dayak, layaknya laskar yang menjadi penghuni terakhir sekolah ini.

Saya memutuskan menelusuri ruang demi ruang yang ada. Dinding kelasnya berwarna putih, dengan beberapa “artefak” yang ditinggalkan penghuninya. Seperti daftar piket kelas serta potongan majalah bergambar menara Eiffel. Sementara di bagian lain terdapat beberapa ruangan tak beratap.

Melihat sisa bangunannya, saya bayangkan sekolah ini dulunya pasti keren dan menjadi favorit orang tua untuk menyekolahkan anaknya disini. Padahal letaknya tidak terlalu strategis, karena jauh dari keramaian kota.

Dalam perjalanan pulang, saya mampir di sebuah warung kelontong untuk membeli minuman dingin. Siang yang terik membuat kerongkonganku kering.

Sembari mengangsurkan uang untuk membayar, saya bertanya ke bapak pemilik warung, “Pak tahu SD Pelangi Bangsa yang tergusur pembangunan bandara? Sekarang mereka pindah kemana ya?”

Pemilik warung pun menjelaskan kondisi sekolah yang baru. Ternyata SD Pelangi Bangsa hijrah tak terlalu jauh dari lokasi lama, sekitar satu kilometer saja. Saya pun bergegas menuju ke sana sambil menyalakan Google Map yang tersemat di HP.

Alamat yang muncul di mesin pencarian Google adalah “SD Pelangi Bangsa, Sawah, Grogol, Kec. Grogol, Kediri, Jawa Timur 64151”. Menunjukkan jika lokasi yang baru belum teridentifikasi secara resmi.


Setelah menyusuri jalan desa, saya menemukan sekolah itu. Gedung sekolah ini tampak menonjol di tengah hamparan lahan pertanian sekitarnya. Seluruh bangunan dicat warna biru hingga terlihat megah laiknya sekolah di kota besar.

Terdapat empat bangunan utama di sekolah ini, dengan lokasi belajar taman kanak kanak dan sekolah dasar di bangunan utama berlantai dua. Sedang dua gedung di kanan kirinya berfungsi sebagai kantin, ruang kegiatan sekolah, dan ruang guru.

Sebuah masjid yang cukup besar juga dibangun di area itu. Lantunan ayat suci Al Quran terdengar melalui pengeras suara, menunggu waktu Shalat Jumat tiba.

Siang itu masih banyak anak-anak yang belum pulang. Mereka kompak mengenakan busana muslim. Beberapa anak terlihat makan siang di kantin. Sedangkan yang lain riuh berlarian di halaman dan koridor sekolah.

Tanah lapang yang menjadi halaman sekolah masih terlihat kosong dan gersang. Belum banyak pohon dan bunga yang ditanam. Beberapa pekerja bangunan juga masih beraktivitas di halaman. Tampaknya mereka sedang menyelesaikan pembangunan taman.


“Khusus hari Jumat, siswa perempuan boleh pulang jam sebelas. Sedangkan yang laki-laki wajib mengikuti Shalat Jumat,” terang Samsul, salah satu guru SD Pelangi Bangsa yang menemani saya melihat ruang sekolah.

Ia menjelaskan sekolah ini resmi diserahterimakan pada 13 Januari 2020. Namun aktivitas pindahan sudah dilakukan sejak Desember 2019. Dan terhitung tanggal 6 Januari 2020 seluruh kegiatan belajar mengajar di SD Pelangi Bangsa telah beroperasi.

Samsul menuturkan bahwa SD Pelangi Bangsa termasuk obyek yang mengalami penggusuran di awal pembangunan bandara. Sementara warga Dusun Tanjung sendiri telah pindah dari dusun lamanya dan membangun rumah baru di Dusun Bedrek Selatan, di lahan baru yang dinamai Tanjung Baru. Nama ini dipilih sebagai pengingat anak cucu mereka dari mana nenek moyang mereka berasal.     

Lokasi SD Pelangi Bangsa dibangun tak jauh dari kompleks pemukiman baru itu, sehingga memudahkan anak-anak bersekolah.

“Apakah ini berarti pertukaran itu menguntungkan?” tanyaku. Samsul tertawa lebar dan meminta saya membandingkan kondisi SD Pelangi Bangsa yang baru dengan yang lama.

Tak saya pungkiri memang ganti untung itu nyata. Kalau saya bandingkan, luas bangunan SD Pelangi Bangsa yang lama hanya seperempat dari bangunan baru. Lebih dari cukup untuk menampung 300 pelajar yang terdiri dari 125 siswa taman kanak kanak dan 175 siswa sekolah dasar.

Luasnya areal sekolah ini sempat memunculkan ide membangun asrama untuk full day school. Tapi ide itu belum mendapat persetujuan.

Setelah beberapa lama ngobrol, saya meminta ijin untuk berkeliling mengamati denyut sekolah baru ini. Beberapa anak perempuan berlarian di antara pilar-pilar koridor sekolah. Mereka terlihat ceria dan tak canggung menyapa saya, menunjukkan pendidikan karakter yang baik di sekolah ini.

“Senang Dik, sekolah di sini?” tanyaku. Mereka serempak mengangguk dengan muka berbinar.

Saya lalu melongok ke dalam kelas melalui jendela. Pandangan saya tertuju pada bangku dan meja usang yang kurang padan dengan ruang kelas. “Kok meja kursinya tidak sekalian baru, Pak?” tanyaku ke Samsul saat menuju masjid.

“Kan yang ditukar guling cuma bangunannya,” jawabnya tertawa.

Sumeber  JATIMPLUS

Continue Reading

Trending

Copyright © 2019 kediriselaludihati.com