Connect with us

Uncategorized

Yus Mangun : Ali Kalora CS, Menyerahlah

Published

on

Palu, Menyerahkan diri. Itu opsi terbaik. Tertembaknya dua buruan Daftar Pencarian Orang (DPO) teroris Poso Ahad subuh pukul 03.30 wita (11/7) kemarin, kian menyempitkan peluang Ali Kalora CS untuk lolos dari pengejaran. Tapi disatu sisi, makin terbuka kesempatan Ali dkk untuk menyerahkan diri.

Jauh sebelum dua “anak buah” Ali Kalora tewas tertembak, anggota DPRD Sulteng Dapil Poso dari Partai Golkar, Yus Mangun, SE telah menyampaikan imbauannya. Dan kali ini Yus Mangun kembali mengajak, Ali Kalora pentolan Mujahidin Indonesia Timur (MIT) agar “turun gunung” menyerahkan diri.

Minggu, subuh kemarin, dua pengikut Ali Kalora, diduga A dan R tertembak dalam penyergapan oleh tim kejar Tri Cakti 3 pimpinan Letnan Satu Infantri David Manurung di pegunungan Batu Tiga.

Momen dini hari saat penduduk Dusun Enam Tokasa, Desa Tanalanto Kecamatan Torue Kabupaten Parigi Moutong (Parimo), Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) masih terlelap dalam mimpi, tim melaksanakan eksekusi tegas terukur. Melihat kawannya tertembak, tiga DPO lainnya, kabur meloloskan diri. Kini mereka dalam pengejaran Tim Satgas Madago Raya.

Yus Mangun kembali mengatakan, dirinya salah satu yang merasakan keinginan agar Poso bisa seperti sediakala, kondusif, adem, tenang dan penuh kedamaian, tanpa gangguan dari kelompok teroris dan semacamnya.

Apa yang dirasakan Yus, sebagai sebuah representasi keingianan agar Poso tak lagi dikacaukan gerombolan Ali Kalora CS ataupun kelompok kriminal lainnya. Sama seperti keinginan masyarakat Sulteng, khususnya yang ada di Kabupaten Poso. “Makanya, saya mengimbau kepada Ali Kalora dan kelompoknya agar menyerah dan itu lebih baik,” kata Yus Mangun kepada media, Senin, (12/7) pagi.

Menyerahkan diri secara sukarela kata Yus Mangun, menunjukkan bahwa Ali Kalora seorang yang kesatria, besar jiwa, faham kondisi dan situasi yang sudah terdesak. “Ayo saudaraku Ali Kalora menyerahlah, sebelum semuanya terlambat. Jika kamu Ali Kalora CS menyerahkan diri, menunjukkan Ali adalah seorang yang cinta damai,” begitu pendapat Yus Mangun sembari berharap, jaminan keamanan penuh buat Ali Kalora dkk nantinya.

Kerja keras Satgas Madago raya yang tak kenal lelah ditambah dorongan semangat langsung dari Kapolda Sulteng Irjen Pol Abdul Rakhman Baso yang turut dalam operasi adalah penyemangat moral tim. Terbukti Satgas bekerja baik dan membuahkan hasil manis. Dua teroris Poso DPO yang juga anggota MIT, tertembak.

Kini perburuan Ali Kalora masih berlanjut. Tapi tetap terbuka lebar kesempatan buat Ali Kalora CS untuk menyerahkan diri.

Kasatgas Humas Ops Madago Raya Kombes Pol. Didik Supranoto S.IK di Palu Minggu (11/7) mengatakan bahwa benar Tim Kejar Satgas Madago Raya berhasil melakukan penyergapan terhadap DPO teroris Poso di camp pegunungan Batu Tiga, Desa Tanalanto Kecamatan Torue, Parigi Moutong.

“Upaya pengejaran selama tiga hari tersebut berhasil. Tim Tri Cakti 3 Satgas Madago Raya tersebut, dikomandoi Letnan Satu Infantri David Manurung. Manurung dan tim, memperoleh informasi dari Satgas Intelijen, yang kemudian dikembangkan dilapangan. Dan itulah hasilnya,” Jelas Didik Supranoto.

Disebutkan, dari tempat kejadian perkara, Tim Satgas Madago Raya juga mengamankan barang bukti berupa amunisi, bom lontong, kompas dan bendera.
Saat berita ini tayang Senin, (12/7), Tim Kejar Satgas Madago Raya dikabarkan masih melanjutkan pengejaran, memburu dan terus mencari para teroris yang berhasil melarikan diri.

Sementara, evakuasi dua DPO teroris yang meninggal, kemarin dikabarkan terkendala medan berat dan cuaca berkabut. Sehingga menyulitkan penjemputan dengan helikopter untuk dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Palu guna dilakukan autopsi dan identifikasi.

“Hari ini cuaca agak mendukung dan telah diupayakan evakuasi dua jenazah teroris Poso dan up date terbaru akan disampaikan kembali,” pungkas Kasatgas Humas Ops Madago Raya Didik Supranoto, yang juga Kabidhumas Polda Sulteng.

Continue Reading

Peristiwa

Bhabinkamtibmas Cerme Kediri Ajak Warga Cerme Wujudkan Keamanan Lewat PAM Swakarsa

Published

on

Kediriselaludihati.com – Upaya menjaga stabilitas kamtibmas pasca aksi anarkis terus dilakukan jajaran Polres Kediri Kota. Selasa (2/9/2025), Bhabinkamtibmas Desa Cerme Polsek Grogol, Aipda Agus Sbw, aktif melaksanakan kegiatan sambang dan pendampingan di dua lokasi berbeda.

Pukul 10.30 WIB, Aipda Agus mendampingi Kanit Binmas Polres Kediri Kota, Ipda Ridoi, dalam pertemuan di Kantor Desa Cerme. Dalam kesempatan itu, ia menyampaikan pesan agar perangkat desa bersama tokoh agama, tokoh masyarakat, serta warga bergotong royong melaksanakan PAM Swakarsa di lingkungannya masing-masing.

Selain itu, warga juga dihimbau untuk segera mengembalikan barang hasil penjarahan saat demo Sabtu (30/8/2025) lalu. “Batas waktu pengembalian hingga Rabu, 3 September 2025. Setelah itu akan ada penindakan tegas,” tegas Aipda Agus.

Tak berhenti di situ, pukul 11.45 WIB, ia kembali menyapa warga di Warkop Rian, Dusun Santren Lor. Dalam dialog santai dengan pengunjung, ia mengingatkan agar bila ada keluarga atau teman yang masih menyimpan barang jarahan segera melapor dan menyerahkan ke Polres Kediri Kota.

Ia juga menekankan pentingnya peran warga menjaga keamanan lingkungan. “Mari kita bersama-sama ciptakan suasana aman dan nyaman, khususnya di Desa Cerme dan Kecamatan Grogol secara umum,” ujarnya.

Kegiatan sambang dan sosialisasi ini berjalan aman, tertib, dan mendapat apresiasi dari masyarakat. Polsek Grogol berharap langkah persuasif ini mampu meningkatkan kesadaran warga serta memperkuat sinergi dalam menjaga kondusifitas wilayah. (res/an)

Continue Reading

Peristiwa

Bhabinkamtibmas Mojoroto Kediri Himbau Warga Kembalikan Secara Sukarela

Published

on

Kediriselaludihati.com – Jajaran Polsek Mojoroto, Polres Kediri Kota terus bergerak melakukan upaya preventif pasca aksi unjuk rasa berujung anarkis di Kota Kediri pada Sabtu (30/8/2025) lalu. Selasa (2/9/2025), Bhabinkamtibmas Kelurahan Mrican, Aipda Ach. Sodik, melaksanakan giat sambang di warung kopi area besmen Pabrik Gula Mrican, Jalan Merbabu.

Dalam kegiatan tersebut, Aipda Sodik menyampaikan pesan kamtibmas kepada warga sekaligus menegaskan imbauan terkait pengembalian barang hasil penjarahan. Ia menekankan agar masyarakat yang masih menyimpan barang jarahan segera mengembalikannya ke Polres Kediri Kota sebelum batas waktu yang ditentukan, yakni Rabu (3/9/2025).

“Kalau sampai batas waktu itu barang tidak dikembalikan, maka akan dilakukan penjemputan oleh petugas,” tegasnya.

Selain itu, ia juga mengingatkan warga untuk lebih waspada terhadap provokasi yang dapat memicu gangguan keamanan serta mengajak masyarakat menjaga situasi agar tetap kondusif.

Kegiatan berlangsung lancar, aman, dan mendapat respons positif dari warga. Polsek Mojoroto berharap langkah persuasif ini dapat mendorong kesadaran masyarakat untuk bertanggung jawab sekaligus memperkuat rasa kebersamaan menjaga keamanan Kota Kediri. (res/an)

Continue Reading

Peristiwa

Polisi Pastikan Tidak Ada Tanda Kekerasan, Diduga Akibat Epilepsi

Published

on

Kediriselaludihati.com – Seorang perempuan bernama Tarmiati (62) ditemukan meninggal dunia di dalam sumur rumah kos di kawasan Jl. Dandangan II, Kelurahan Dandangan, Kecamatan Kota Kediri, Selasa (2/9/2025) dini hari.

Peristiwa ini pertama kali diketahui oleh anak kandung korban, Wahyu Tri Jatmiko (39), sekitar pukul 03.00 WIB saat datang mengirim makanan. Sesampainya di kos, Wahyu tidak mendapati ibunya di kamar.

Setelah mengecek ke sumur, alangkah terkejutnya ia melihat timba berada di bawah dan mendapati tubuh korban mengapung dengan posisi kepala di dalam air.

Wahyu kemudian melaporkan kejadian itu kepada pemilik kos, Dyah Ayu Rosalia Kusumasari (37), yang selanjutnya menghubungi pihak kepolisian. Petugas Polsek Kediri Kota bersama Unit Identifikasi Polres Kediri Kota segera datang ke lokasi untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

Hasil pemeriksaan awal menyebutkan bahwa korban memiliki riwayat penyakit epilepsi sejak remaja dan rutin berobat di Puskesmas Balowerti. Diduga kuat, saat hendak menimba air, penyakit korban kambuh hingga terjatuh ke sumur.

“Dari hasil olah TKP, tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan atau bekas penganiayaan. Korban meninggal murni karena tercebur sumur. Terdapat keluarnya air dari mulut, hidung, dan telinga, serta kondisi jasad sudah mengapung lebih dari lima jam,” jelas petugas Inafis Polres Kediri Kota.

Polisi memastikan tidak ada barang hilang ataupun kerusakan di dalam kamar korban. Satu sandal korban masih melekat di kakinya.

Pihak keluarga menerima kejadian tersebut sebagai musibah dan menolak dilakukan autopsi. Anak kandung korban juga sudah menandatangani surat pernyataan resmi bahwa tidak akan menuntut secara hukum.

Dengan hasil tersebut, kasus ini ditutup sebagai peristiwa meninggal wajar. Jenazah diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan. (res/an)

Continue Reading

Trending

Copyright © 2019 kediriselaludihati.com

You cannot copy content of this page