Connect with us

Inspirasi

Pembangunan Bandara Internasional Kediri Dimulai

Published

on

Kediriselaludihati.com – Persiapan pembangunan Bandar Udara Internasional di Kabupaten Kediri resmi dimulai. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi  Luhut Binsar Pandjaitan memimpin prosesi pencanangan pembangunan bandara, Rabu 15 April 2020.

Dalam situasi pandemi Covid-19, proses pencanangan pembangunan Bandara Internasional Kediri dilakukan melalui pertemuan virtual ‘Video-Conference’ Online, dimana pencanangan dan prosesi tetap berjalan sesuai rencana, dan juga mengikuti prosedur kesehatan yang baik. Meski dilakukan secara virtual, peserta ‘meeting online’ bisa mengikuti seluruh prosesi acara, termasuk melihat secara langsung kondisi pembangunan proyek melalui kamera udara (drone).

Pencanangan ditandai dengan penekanan tombol sirene jarak jauh oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.

Dalam sambutannya, Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan rencana pembangunan bandara Internasional di Kediri ini sudah dilakukan sejak dua tahun lalu bersama Gubernur Jawa Timur dan sejumlah kepala daerah. Rencana itu mulai mengerucut setelah Direksi PT Gudang Garam Tbk. menyampaikan keinginan membuat lapangan terbang di Kediri. “Ini adalah kerjasama berserajah karena baru pertama kali disponsori swasta,” kata Luhut.

Luhut Binsar Pandjaitan menjelaskan pelaksanaan proyek bandara di Kediri merupakan proses yang panjang. Beruntung dukungan yang diberikan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono dalam merancang infrastruktur sangat besar. Demikian pula Menteri Agraria dan Tata Ruang Sofyan Djalil yang menyelesaikan pembebasan lahan dengan baik, dengan dukungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan Kabupaten Kediri.

Luhut Binsar Pandjaitan menambahkan, pemerintahan Republik Indonesia periode 2014 – 2019 telah menyelesaikan pembangunan jalan sepanjang 3.432 km, jalan tol 947 km, jembatan 40 km, jembatan gantung 134 unit, dan bandara baru sebanyak 10 unit termasuk bandara Internasional Kediri.

Skema pembangunan bandara ini, menurut Luhut, dilakukan dengan skema Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) Unsolicited. Hal ini sesuai dengan Perpres Nomor 38 Tahun 2015 dan Permenhub Nomor 58 Tahun 2018, dimana PT Surya Dhoho Investama (anak perusahaan PT Gudang Garam Tbk.) akan melakukan kerjasama operasional dengan PT Angkasa Pura I sebagai pemegang BUBU (badan usaha bandar udara).

Luhut berharap pembangunan bandara ini akan membantu konektivitas wilayah Jawa Timur bagian selatan. Dengan jumlah penduduk di propinsi ini mencapai 40 juta orang, keberadaan bandara akan sangat membantu menumbuhkan perekonomian, pariwisata, dan keberangkatan haji.  

Direktur Utama Angkasa Pura 1 Faik Fahmi mengatakan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara PT Angkasa Pura I (Persero) dengan PT Gudang Garam Tbk. untuk proyek bandara telah dilakukan pada Selasa, 10 Maret 2020 lalu. Bentuknya adalah Build Operate Transfer (Bangun Guna Serah) dalam kurun waktu sesuai perjanjian konsesi. “Angkasa Pura 1 berkomitmen untuk bersama-sama Gudang Garam melaksanakan operasional Bandara Kediri secara profesional, guna memenuhi semua persyaratan kelayakan layanan sebuah bandara,” kata Faik Fahmi yang didampingi Direktur Pengembangan Usaha Dendi T Danianto.

Sekretaris Kabinet Pramono Anung menyampaikan kegembiraan atas terlaksananya pembangunan bandara di Kediri. Ini adalah proyek pertama yang dibangun oleh swasta di Indonesia, dan akan membuka isolasi daerah Jawa Timur bagian selatan. Politisi kelahiran Kediri ini juga meminta Menteri PUPR Basuki Hadimoeljono untuk membangun jalan tol Kertosono – Tulungagung.  “Saya lahir di Kediri dan sudah sejak lama memimpikan pembangunan bandara di sini. Saya juga minta kepada Pak Basuki untuk membangun jalan tol Kertosono – Tulungagung,” katanya.

Menteri PUPR Basuki Hadimoeljono langsung menyanggupi permintaan untuk membangun jalan tol tersebut. Basuki memaparkan pembukaan jalan tol nanti tak hanya melayani wilayah Kediri, tetapi juga kawasan Nganjuk, Wilangan, hingga Tulungagung bagian selatan.

Sambil menunggu pembangunan tol tersebut, Kementerian PUPR juga memprogramkan pembebasan jalan dari Kertosono ke Kediri. Diharapkan semester pertama tahun 2021 mendatang proses ini sudah selesai untuk dilanjutkan penentuan lokasi. “Semester pertama 2021 bisa kita mulai pembangunan, selesai tahun 2023. Saya patuh pada perintah Pak Pramono Anung,” katanya.

Menteri ATR/BPN Sofyan Djalil yang ikut dalam pencangan tersebut juga mengungkapkan kegembiraan. Dia juga berkomitmen untuk menyelesaikan urusan pembebasan lahan hingga selesai. “Apa saja kesulitan soal tanah akan saya tangani,” katanya singkat.

Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Novie Riyanto Rahardjo mengatakan tahun ini terdapat 6 bandara yang beroperasi di Jawa Timur, dan melayani penerbangan nasional serta internasional. Keberadaan bandara ini akan mendukung pertumbuhan ekonomi di Kota Kediri dan Kabupaten Kediri sebagai sentra pertanian. “Kami berterima kasih Gudang Garam telah memprakarsai pembangunan bandara untuk memaksimalkan potesni tersebut,” kata Novie.

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa berharap pembanguan bandara ini bisa mewujudkan kesetaraan perlakuan dan pensetaraan kemajuan bagi masyarakat di Jawa Timur bagian selatan.  Bandara ini akan membuka akses transportasi dan konektivitas titik-titik di sektor agro dan maritim. “Proses ini akan seiring dengan proyek strategi nasional di selingkar Wilis dan jalur lintas selatan,” kata Khofifah.

Sementara itu Direktur PT Gudang Garam Tbk. Istata Taswin Siddharta mengatakan tujuan dari pembangunan bandara ini adalah meningkatkan konektivitas dan memperbaiki disparitas pembangunan khususnya di Provinsi Jawa Timur bagian Selatan. Tidak hanya konektivitas saja, daerah sekitar bandara juga akan tumbuh menjadi pusat keekonomian baru dimana ada industri, kuliner, dan pariwisata.

Bandara Kediri ini juga disiapkan melayani penerbangan internasional untuk keperluan ibadah haji dan umroh, hingga memudahkan keberangkatan jamaah haji dari beberapa daerah di wilayah Mataraman. Selain itu juga memudahkan tenaga kerja migran di luar negeri yang berasal dari daerah sekitar untuk melakukan perjalanan.

Secara teknis, bandara ini akan dilengkapi landas pacu sepanjang 3.300 meter yang dapat melayani pesawat badan lebar kelas 4E untuk rute penerbangan domestik dan internasional. “Kami berharap pembangunan Bandara Internasional Kediri ini bisa terlaksana dengan baik dan membawa manfaat bagi kita semua di Negara Kesatuan Republik Indonesia,” kata Istata.

PT Gudang Garam Tbk. juga menyampaikan terima kasih kepada Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa beserta para kepala daerah di wilayah Mataraman yang telah menginisiasi pembangunan bandara ini.

Selain persiapan membangun bandara, PT Gudang Garam Tbk. juga sedang dalam persiapan mendukung produksi masker kesehatan sebagai partisipasi menjaga kesehatan masyarakat.

Selain jajaran kabinet dan Gubernur Jawa Timur, pencanangan pembangunan Bandara Internasional Kediri ini diikuti oleh Bupati Kediri Haryanti Sutrisno, Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar, Ketua DPRD Kabupaten Kediri Dodi Purwanto, Ketua DPRD Kota Kediri Gus Sunoto, Dandim 0809 Kediri Letkol Kav Dwi Agung Sutrisno, Kapolres Kediri AKBP Lukman Cahyono, Kapolres Kediri Kota AKBP Miko Indrayana, Kajari Kabupaten Kediri Rohmadi, dan Ketua Pengadilan Negeri Kabupaten Kediri Putut Tri Sunarko. (res|aro)

Continue Reading

Inspirasi

Ikuti Arahan Presiden, Kapolres Kediri Kota Nyatakan Terkesan dengan IKN

Published

on

Kedirselaludihati – Polreskedirikota– Kamis, 12 September 2024 menjadi hari bersejarah bagi AKBP Bramastyo Priaji, S.H., S.I.K., M.Si., Kapolres Kediri Kota, turut hadir bersama ratusan Kapolres dan Dandim dari seluruh Indonesia di Istana Negara, Ibu Kota Nusantara (IKN). 

Mereka mengikuti pengarahan langsung dari Presiden Joko Widodo kepada pejabat TNI dan Polri, yang memberikan pandangan penting tentang masa depan bangsa dan peran vital aparat keamanan.

Dalam momen tersebut, Presiden Jokowi memberikan apresiasi tinggi kepada TNI dan Polri atas dedikasi luar biasa mereka dalam menjaga keamanan dan ketertiban di Indonesia. 

“Terima kasih kepada TNI dan Polri atas pelaksanaan tugas yang luar biasa dalam menjaga pertahanan dan keamanan negara. Jadilah aparat negara yang dicintai masyarakat dan dapat mengharumkan nama institusi,” tegas Presiden dalam pidatonya yang penuh semangat.

Namun, ada momen yang tak terduga—Jokowi dengan rendah hati meminta maaf atas segala kekurangan selama masa 10 tahun kepemimpinannya. Sebuah pengakuan yang langka dan menunjukkan sisi humanis seorang pemimpin. 

Kapolres Kediri Kota Terkesan dengan Arahan Presiden

Tak hanya hadir, Kapolres Kediri Kota, AKBP Bramastyo Priaji, memberikan tanggapannya tentang arahan Presiden yang dianggapnya sebagai motivasi besar bagi semua aparat di seluruh Indonesia. 

“Saya sangat menghargai arahan Bapak Presiden. Ini menjadi dorongan positif bagi kami untuk terus meningkatkan profesionalisme, menjaga integritas, dan semakin dekat dengan masyarakat. Integritas adalah kunci, dan pelayanan terbaik harus selalu menjadi prioritas,” ucap AKBP Bramastyo.

Selain itu, Bramastyo juga berbicara tentang pengalamannya berada di Ibu Kota Nusantara yang memukau. “IKN Nusantara bukan hanya sekadar ibu kota baru, tetapi simbol perubahan besar bagi Indonesia. Potensinya luar biasa, dan ini memberikan semangat baru bagi kita semua untuk bekerja lebih giat demi mewujudkan visi besar negara ini,” tambahnya.

IKN Nusantara: Simbol Perubahan Besar

Dalam arahannya, Presiden Jokowi menekankan bahwa kepindahan ibu kota bukan hanya tentang memindahkan lokasi administratif, tetapi tentang mengubah mindset dan budaya kerja yang lebih efisien. 

“Perubahan besar ini bukan sekadar soal gedung atau lokasi baru, tetapi tentang mengubah pola pikir dan cara kerja kita. Negara yang cepat akan mengalahkan negara yang lambat,” ujar Jokowi, mengingatkan bahwa perubahan di IKN membawa harapan baru bagi bangsa Indonesia.

Momen pengarahan di IKN Nusantara ini mencerminkan langkah besar menuju masa depan yang lebih baik, dengan aparat keamanan seperti AKBP Bramastyo Priaji siap menjalankan visi Presiden demi Indonesia yang lebih maju dan berintegritas. (res/aro)

Continue Reading

Inspirasi

Dari Ajudan Menteri Hingga Menjadi Kasatlantas Polres Kediri Kota

Published

on

Afandy Dwi Takdir adalah sosok perwira polisi muda yang inspiratif, lahir di Bone, Sulawesi Selatan, pada 28 Desember 1991. Afandy tumbuh dalam lingkungan yang menjunjung tinggi nilai-nilai kehormatan, keberanian dan semangat, yang menjadi dasar kuat dalam kariernya di Kepolisian Republik Indonesia.

Afandy awalnya tidak bercita – cita menjadi polisi, tapi menjadi pedagang sukses seperti orang tuannya yakni Haji Takdir dan ibunya Hajah Harjunah. Warisan jiwa pedagang ini lahir dari dari darah kakeknya Haji Salam, tentara di era kemerdekaan yang juga seorang pedangang dan pejuang.

Lalu mengapa Afandy Dwi Takdir anak kedua dari lima bersaudara ini menjadi polisi dan saat ini apa yang tidak pernah ia bayangkan itu di tahun 2024 membawannya menjadi Kasat Lantas Polres Kediri Kota ?

“Pedagang itu adalah yang turun temurun, dalam keluarga kami pedagang itu bukan pekerjaan. Maka harus mencari pekerjaan yang pasti contoh menjadi polisi. Polisi bisa berdagang tapi pedagang belum tentu bisa menjadi polisi. Saya juga sempat ingin menjadi dokter , karena ibu saya dulu bercita-cita menjadi dokter tapi tidak kesampaian. Eh saya malah mendapat istri dokter,” kata suami dokter Harli Pramitasari Nasution.

Prinsip Hidup dan Keteguhan

Lahir di Bumi Arung Palakka julukan untuk Kota Bone, Afandy Dwi Takdir telah digembleng  banyak hal sedari kecil  . Haji Takdir dan Hajah Harjunah orang tuanya yang memegang semboyan seperti kebanyakan orang Bone, yakni Mali’ siparappe, tallang sipahua yang artinya jika dihanyutkan oleh air, maka akan diselamatkan atau dibantu untuk mencapai tepian , jika tenggelam, maka akan diangkat atau diselamatkan. Menjadikannya seperti sekarang menjadi Pasukan Bhayangkara militan.

Moto ini mencerminkan semangat gotong royong dan solidaritas yang sangat kuat dalam masyarakat Bone. Dalam kehidupan masyarakat Bone, filosofi ini mengajarkan bahwa dalam situasi apapun, terutama dalam kesulitan, masyarakat Bone harus selalu siap membantu dan menyelamatkan sesama yang sedang menghadapi kesulitan. Nilai ini menunjukkan semangat persatuan, kebersamaan, dan rasa tanggung jawab sosial yang tinggi.

Hal ini pula yang membawa Haji Takdir menjadi pedagang sukses yang pantang menyerah sejak ia menikah  1989 hingga saat ini. Jatuh bangun dalam proses tersebut menggembleng pula sifat dan keteguhan Afandy dan keempat saudaranya yang lain.

Selain itu, semangat orang Bone juga erat kaitannya dengan nilai sipakatau, sipakalebbi, sipakainge, yang merupakan falsafah Bugis-Makassar untuk menghormati, menghargai, dan saling mengingatkan satu sama lain. Nilai-nilai ini menjadi dasar perilaku sehari-hari dan hubungan sosial masyarakat Bone.

Semangat perjuangan masyarakat Bone juga terinspirasi dari para raja dan pahlawan Bone yang terkenal, seperti Arung Palakka, yang dikenal sebagai tokoh penting dalam sejarah Sulawesi Selatan. Keberanian, keteguhan hati, dan ketangguhan dalam menghadapi berbagai tantangan menjadikan semangat Bone sebagai warisan yang dihormati dan dijaga turun-temurun.

Perjalanan Pendidikan dan Karier

Perjalanan Afandy dalam dunia pendidikan dimulai dari sekolah dasar di SD Negeri Lalowosula, yang kemudian dilanjutkan di SMP Negeri 1 Lappariaja. Ia melanjutkan pendidikan menengah di SMA Negeri 1 Ulaweng, yang menjadi fondasi akademis dan karakter untuk karier gemilangnya di kepolisian. Afandy  adalah Alumni SMAN 1 Ulaweng yang juga alumni kali pertama yang masuk AKPOL. Hal ini terbukti pada tahun 2015, ia berhasil masuk Akademi Kepolisian (Akpol), salah satu pencapaian besar dalam hidupnya.

“Alhamdulillah saya adalah alumni SMAN 1 Ulaweng yang kali pertama masuk dan lolos AKPOL. Untuk lolos di AKPOL pun penuh perjuangan yang berat. Saya daftar  Akpol 2009,  gagal pantukhir daerah, daftar Bintara 2010, gagal di perankingan. Terus daftar AKPOL  2010, gagal di parade pantukhir. Tidak putus asa saya daftar lagi  Bintara 2011, tapi tidak melanjutkan tes. Dan yang terakhir daftar AKPOL  2011 akhirnya terpilih dan lolos,” kata bapak dua anak ini.

Afandy tak pernah berhenti mengembangkan diri. Ia melanjutkan pendidikan di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) pada tahun 2020, membekali dirinya dengan ilmu dan strategi kepolisian yang lebih mendalam. Berkat disiplin dan ketekunannya, Afandy mendapatkan pangkat Inspektur Polisi Dua (IPDA) pada tahun 2015, yang menjadi awal kariernya sebagai perwira polisi.

Dedikasi dalam Setiap Penugasan

Afandy tidak hanya dikenal sebagai perwira yang cerdas, tetapi juga sebagai sosok yang tangguh dalam menghadapi berbagai penugasan. Selama bertugas di berbagai unit kepolisian, ia menunjukkan ketangguhan dan kemampuan kepemimpinan yang luar biasa. Mulai dari Brimob, Danki Kompi, hingga PAURPROGAR URREN MEN II, Afandy selalu menunjukkan integritas tinggi dan keberanian dalam menjalankan tugas-tugas berat.

Salah satu pencapaian terbesarnya adalah ketika ia diamanahkan menjadi Kasatlantas Polres Kediri Kota pada Agustus 2024. Posisi ini bukan hanya tentang memimpin pengelolaan lalu lintas, tetapi juga berperan dalam memastikan keamanan masyarakat melalui operasi-operasi strategis. Afandy membawa pendekatan humanis dalam menjalankan tugasnya, yang menjadi inspirasi bagi anak-anak muda yang bercita-cita menjadi bagian dari penegak hukum.

Penghargaan dan Tanda Kehormatan

Karier gemilang Afandy diwarnai dengan berbagai penghargaan yang membuktikan betapa besarnya pengabdian yang ia berikan. Pada tahun 2019, ia dianugerahi Satyalancana Operasi Kepolisian, sebuah tanda kehormatan atas dedikasinya dalam berbagai operasi kepolisian yang ia jalani sebelumnya. Penghargaan ini tidak hanya menjadi simbol pencapaian pribadi, tetapi juga pengakuan dari negara atas kontribusinya dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat.

Perjalanan Karier dan Kontribusi:

Sebagai seorang anggota intelijen dan kepolisian, perjalanan Afandy Dwi Takdir tidak hanya berfokus pada penegakan hukum, tetapi juga pada pengembangan kebijakan dan strategi yang mendukung keamanan nasional. Dalam penugasannya sebagai Agen Intelijen Ahli Madya di BIN, Afandy berperan penting dalam merumuskan dan mengimplementasikan strategi intelijen di bidang pertanian, pertanahan, dan kelautan. Penugasannya mencakup analisis mendalam dan penilaian situasi yang berdampak pada kebijakan ekonomi dan keamanan negara.

Di lapangan, Afandy dikenal sebagai sosok yang mampu beradaptasi dengan cepat dalam berbagai situasi dan tantangan. Pengalamannya sebagai ajudan Menteri Pertanian RI menunjukkan kepercayaannya dalam mengelola dan memberikan dukungan strategis di tingkat pemerintahan. Kemampuannya untuk bekerja di lingkungan yang dinamis dan sering kali penuh tekanan adalah cerminan dari dedikasinya dan kemampuannya dalam menjaga stabilitas dan keamanan.

Kontribusi Afandy dalam berbagai pelatihan dan pendidikan, seperti di BRIMOB dan STIK Lemdiklat Polri, memperkuat kemampuannya dalam kepemimpinan dan manajemen operasional. Keterampilannya dalam bahasa Inggris dan Bugis juga memudahkan komunikasi dengan berbagai pihak, baik domestik maupun internasional, dan memperluas jaringan kerjanya.

Kepemimpinan yang Menginspirasi

Afandy adalah sosok yang sangat inspiratif, terutama bagi generasi muda. Sebagai seorang Bugis, ia menjunjung tinggi nilai-nilai budaya yang mengutamakan keberanian, kehormatan, dan kerja keras. Afandy selalu berusaha memberikan yang terbaik dalam setiap tugas yang diembannya, tidak pernah setengah hati, dan selalu siap menghadapi tantangan apa pun yang ada di hadapannya.

Kisah hidup Afandy mengajarkan bahwa dengan tekad dan disiplin, seseorang bisa meraih impian dan memberikan dampak besar bagi masyarakat luas. Afandy bukan hanya seorang polisi, tetapi juga seorang pemimpin yang mampu membawa perubahan positif di lingkungannya. Melalui kisahnya, ia menginspirasi banyak anak muda untuk tidak takut bermimpi besar dan terus berjuang, apa pun tantangan yang dihadapi.

Masa Depan dan Harapan:

Dengan rekam jejak yang mengesankan dan berbagai pencapaian yang telah diraih, masa depan Afandy Dwi Takdir dalam dunia kepolisian dan intelijen tampak sangat cerah. Dedikasinya terhadap tugas dan tanggung jawab, serta kemampuannya untuk berinovasi dan beradaptasi, menjadikannya salah satu aset berharga bagi institusi kepolisian dan BIN.

Kehadirannya dalam posisi-posisi strategis, baik di tingkat lokal maupun nasional, memberikan harapan besar akan kontribusinya terhadap pengembangan kebijakan dan strategi yang mendukung keamanan dan kesejahteraan negara. Melalui komitmennya yang kuat, Afandy terus membuktikan bahwa dedikasi dan keahlian adalah kunci untuk mencapai keberhasilan dan membuat perbedaan dalam pelayanan publik.

Pesan Inspiratif

Afandy sering memberikan pesan kepada rekan-rekan dan generasi muda untuk tidak pernah berhenti belajar dan berkembang. Baginya, pendidikan bukan hanya di bangku sekolah, tetapi juga dari pengalaman hidup dan tantangan yang dihadapi setiap hari. Ia percaya bahwa dengan pendidikan dan integritas, seseorang bisa menghadapi segala rintangan dan mencapai kesuksesan.

“Jangan pernah ragu untuk berbuat baik dan mengabdi untuk negara. Setiap langkah kecil yang kita ambil hari ini bisa menjadi jejak yang akan diingat oleh generasi mendatang,” kata Afandy.

Afandy Dwi Takdir adalah contoh nyata bahwa dengan kerja keras, dedikasi, dan ketulusan, siapa pun bisa menjadi pemimpin yang menginspirasi dan memberikan dampak besar bagi masyarakat.

Sejarah Nenek Moyangnya

La Galigo adalah sebuah karya epik dari budaya Bugis, Sulawesi Selatan, yang dianggap sebagai salah satu epos terpanjang di dunia, bahkan lebih panjang dari “Mahabharata” dan “Iliad.” Kisah ini ditulis dalam bentuk puisi, terdiri dari sekitar 6.000 halaman dan 300.000 baris, serta menceritakan tentang mitos penciptaan dan kehidupan awal di Bumi.

Kisah La Galigo bukan hanya sekedar mitos, tetapi juga mencerminkan nilai-nilai sosial dan spiritual masyarakat Bugis, seperti keberanian, kehormatan, kesetiaan, serta hubungan erat antara manusia dengan alam dan dunia gaib. Epos ini juga mengandung banyak ajaran moral yang masih relevan bagi kehidupan masyarakat Bugis hingga saat ini.

Walaupun sebagian besar cerita La Galigo lebih dikenal secara lisan, teksnya kini telah dijaga dan dipelajari sebagai salah satu warisan budaya dunia. UNESCO mengakui naskah ini sebagai salah satu warisan dokumenter dunia pada 2011, menggarisbawahi pentingnya La Galigo dalam memperkaya khazanah sastra dan sejarah dunia.

Sebelum kehadiran Afandy Dwi Takdir di Kediri , 347 tahun sebelumnya Karaeng Galesong  seorang tokoh legendaris dari Sulawesi Selatan telah hadir di Kota Kediri. Ia merupakan salah satu pemimpin dalam perlawanan rakyat Sulawesi Selatan terhadap penjajah Belanda pada abad ke-17.

Karaeng Galesong dikenal sebagai pejuang tangguh yang terus berjuang mempertahankan kedaulatan bangsanya meski harus meninggalkan tanah kelahirannya setelah kekalahan kerajaan Makassar dalam Perjanjian Bongaya tahun 1667.

Setelah kekalahan Makassar dalam perang melawan Belanda, Karaeng Galesong bersama Sultan Hasanuddin dan para bangsawan lainnya menolak tunduk pada Belanda. Ia meninggalkan Sulawesi dan bergabung dengan para pelaut Bugis dan Makassar yang beroperasi sebagai pelaut dan perompak di Laut Jawa.

Karaeng Galesong dikenal memiliki perlawanan yang gigih, bahkan bergabung dengan pasukan Trunojoyo, pemimpin pemberontakan di Jawa melawan kekuasaan Mataram dan Belanda. Pusat kekuasaan Trunojoyo dan Karaeng Galesong itu ada di Kompleks Masjid Setono Gedong  Jalan Dhoho Kota Kediri atau tepatnya di belakang Mako Satlantas Polres Kediri  Kota . Berkuasanya Trunojoyo dan Karaeng Galesong di Kediri yang memiliki benteng seluas 8,5 kilometer setelah sebelumnya mampu mengalahkan Amangkurat I yang berpihak kepada VOC.

“ Karaeng Galesong berasal dari keturunan bangsawan Gowa, salah satu kerajaan besar di Sulawesi Selatan. Namanya diabadikan sebagai simbol keberanian dan perlawanan melawan penjajahan, khususnya dalam sejarah perjuangan melawan kekuasaan kolonial di wilayah timur Indonesia tepatnya di Kediri. Mungkin ini sudah takdir yang membawa saya kesini (Kediri) seperti yang dilakukan leluhur kami,” kata Afandy Dwi Takdir

Selain keterlibatannya dalam perlawanan, kisah Karaeng Galesong juga menyiratkan hubungan erat antara masyarakat Sulawesi dan Jawa pada masa itu, di mana banyak pejuang Sulawesi turut ambil bagian dalam perjuangan di Jawa.

( Penulis : Imam Mubarok)

Continue Reading

Inspirasi

Aksi Heroik Kabag Ops Polres Kediri Kota Hadapi Ratusan Pemotot Beratribut Silat

Published

on

Kediriselaludihati – Kediri kembali menghadapi malam penuh tantangan ketika ratusan pemotor beratribut perguruan silat dari Tulungagung melakukan konvoi melintasi jalanan Kota Kediri pada Jumat malam, 6 September 2024. 

Aksi mereka yang berteriak dan menggeber knalpot di sepanjang jalan membuat warga dan pengguna jalan resah. Rombongan ini sebenarnya hendak menghadiri acara keagamaan Darunnaja Bersholawat & Tabligh Akbar di Ponpes Darunnaja, Kecamatan Papar, Kabupaten Kediri.

Namun, suasana berubah tegang ketika ratusan pemotor itu tiba di Simpang Tiga Jetis. Di sana, Kabag Ops Polres Kediri Kota, Kompol Mukhlason, dengan sigap turun dari motor trailnya dan langsung menghadang rombongan. 

Tanpa ragu, ia memberikan perintah tegas agar mereka balik kanan dan kembali ke daerah asalnya dengan tertib.

“Balik lagi, jangan bikin onar di sini!” ucap Kompol Mukhlason, sambil memimpin personel Polres Kediri Kota yang bahu-membahu menghalau konvoi. 

Meski ada beberapa pemotor yang berusaha memprovokasi, Kompol Mukhlason tetap tenang dan tidak terpancing. Dengan cepat, rombongan pun membubarkan diri dan kembali ke Tulungagung.

Ketegangan kembali memuncak saat acara di Ponpes selesai. Ratusan massa kembali bergerombol dan berkonvoi menuju daerah asal mereka. Tak ingin mengambil risiko, Kompol Mukhlason bersama timnya kembali melakukan pengawalan hingga perbatasan untuk memastikan keamanan jalanan Kota Kediri tetap terjaga.

Setelah situasi kondusif, Kabag Ops pun melakukan patroli penyisiran untuk memastikan tidak ada kerumunan pesilat lain yang dapat mengganggu ketertiban. Dalam pesannya kepada masyarakat, Kompol Mukhlason mengimbau agar segera melaporkan potensi gangguan kamtibmas melalui Bhabinkamtibmas atau Call Center Polri 110.

Dengan aksi cepat tanggap seperti ini, Polres Kediri Kota sukses menjaga keamanan wilayahnya dari potensi kericuhan. (res/aro)

Continue Reading

Trending

Copyright © 2019 kediriselaludihati.com