Connect with us

Peristiwa

Laksanakan Amanat UU 11/2010 Tentang Cagar Budaya, Kapolres Kediri Kota Kunjungi Goa Seloangleng

Published

on

Kediriselaludihati –  Kota Kediri memiliki banyak obyek wisata sejarah , karena Kadhiri atau Kediri sudah ada sejak abad ke 8. Hal inilah yang menjadikan Kediri memiliki nilai sejarah dibandingkan wilayah lain di Indonesia. Tidak hanya memiliki sejarah masa lalu tapi juga sesuatu yang sakral sebagai ‘gugon tuhon” ( cerita tutur yang dipegang)  yang sekarang masih diugemi ( dipegang dari mas masa ke masa) yakni jika kepala negara datang ke Kediri akan turun jabatan.

Sebagai bentuk pelestarian sejarah dan kebudayaan menjadi tanggungjawab bersama sesuai dengan UU 11/2010 tentang cagar budaya. Tak terkecuali Kepolisian Republik Indonesia, yakni perihal pengamanan. Hal inilah yang dilakukan Kapolres Kediri Kota AKBP Bramastyo Priaji, S.H, S.IK, M.Si bersama Kapolsek Mojoroto Kompol Mukhlason,S.H bersama PJU Polres Kediri Kita  yang mengunjungi Goa Seloangleng, sebuah goa batu peninggalan Kerajaan Prabu Airlangga di Panjalu/Pangjalu Khaduru   dengan ibukotanya Dhaha yang kemudian ibukota ini dikenal dengan Jalan Dhoho.

“Saya bersama PJU dan Kapolsek Mojoroto melakukan kunjungan ke tempat-tempat sejarah salah satunya Goa Selomangleng. Selain ingin belajar juga memastikan keamanan peninggalan sejarah yang luar biasa ini yang wajib dilindungi sesuai amanat UU 11/2010 tentang cagar budaya,” kata AKBP Bramastyo Priaji, S.H, S.IK, M.Si, Kapolres Kediri Kota.

Tentang Kerajaan Pangjalu/Panjalu/ Kadhiri Hal ini sesuai dengan Prasasti Pamotan/Pamwatan yang dikeluarkan raja Airlangga tahun 965 Saka atau 1043 Masehi. Menurut L.C Damais tepatnya tanggal 20 November 0142. Isi Prarasasti ini menggunakan Bahasa Jawa Kuno, ditemukan di Desa Pamotan Kecamatan Sambeng  Kabupaten Lamongan Jawa Timur . Prasasti in hilang dicuri  tahun 2003 . Dari Prasasti ini dapat diperkirakan bahwa ibukota Kerajaan Pangjalu/Panjalu/Kadhiri saat itu ialah Dhahanapura yang sekarang kita kenal dengan Jalan Dhoho Kota Kediri.

Goa ini merupakan Goa buatan manusia yang sudah ada sejak masa kerajaan pada saat itu. Selomangleng berasal dari kata Selo dan mangleng yang merupakan istilah dalam bahasa Jawa. Kata Selo mempunyai arti yaitu batu, sedangkan mangleng mempunyai arti yaitu mangklung atau menjorok keluar.

Goa ini adalah peninggalan Dewi Kilisuci Putri Raja Airlangga. Goa ini merupakan tempat bertapanya Sanggramawijaya Tunggadewi yang bergelar Rakryan Mahamantri i Hino Sanggramawijaya Dharmaprasada Uttunggadewi atau lebih dikenal oleh masyarakat Kediri sebagai Dewi Kili Suci

Goa Selomangleng adalah goa batu yang sengaja dibuat oleh manusia, bukan goa yang terbentuk dari proses alam.  Kawasan  ini  memiliki  kompleksitas  daya  tarik  wisata  yang  tidak  dimiliki oleh  objek  wisata  lain  di  kota  Kediri,  yaitu  potensi  alam  kawasan  wisata  yang  terletak  pada  lereng  Gunung  Klotok  (472  m)  dan  dihadapkan  pada  Gunung  Maskumambang (300 m) serta adanya situs arkeologis sejarah Kota Kediri.

Salah satu daya tarik dari Goa Selomangleng adalah beberapa peninggalan arca dan relief yang ada disekitar goa. Dari relief dan artefak yang terdapat di Goa Selomangleng tersebut akan di data dan dianalisis untuk mendapatkan pola dasar. 

Pola dasar dari hasil analisis tersebut akan ditransformasikan menjadi bentuk massa bangunan dari perancangan taman wisata di kawasan Goa Selomangleng. Perancangan taman wisata ini untuk menunjang pelestarian kawasan dan sebagai wadah yang selain berfungsi sebagai tempat wisata juga sebagai tempat edukasi akan budaya sejarah bagi masyarakat kota Kediri dan sekitar.

Di dalam Goa Selomangleng Kediri banyak terdapat pahatan-pahatan relief, seperti relief garudeya, relief medalion, relief kapala kala, relief kehidupan, relief pasetran, relief motif awan atau megamendung, dan lain sebagainya.

Relief Garudeya yang ada di Goa Selomangleng Kediri berceritakan tentang pembebasan. Dalam ceritanya pembebasan ini dilakukan oleh Garuda dalam membebaskan ibunya, yaitu Dewi Winata dari belenggu perbudakan Dewi Kadru dan para ular naga. Cara yang dilakukan Garuda dalam membebaskan ibunya adalah berkelana mencari tirta amerta, karena air tersebut merupakan syarat yang diberikan para ular naga kepada Garuda untuk menebus ibunya.

Garuda merupakan hewan yang terkenal sebagai kendaraan atau wahana dari Dewa Wisnu. Selain itu, di Indonesia sendiri garuda dijadikan sebagai lambang negara yang disebut sebagai Garuda Pancasila. Dalam proses pemilihan lambang negara Indonesia tidak dapat terjadi begitu saja, akan tetapi harus melewati berbagi perubahan. Cerita Garudeya sendiri merupakan salah satu dasar yang menjadikan Garuda digunakan sebagai lambang negara Indonesia. (***)

Penulis : Imam Mubarok, Ketua Dewan Kesenian dan Kebudayaan Kabupaten Kediri 

Continue Reading

Peristiwa

Workshop Sineas Kota Kediri: Kolaborasi Film dan Pariwisata untuk Angkat Potensi Lokal

Published

on

Kediriselaludihati.com – Penjabat (Pj) Wali Kota Kediri, Zanariah, memberikan arahan pada Workshop Potensi Perfilman dan Peluang Pariwisata Kota Kediri yang diikuti oleh 25 sineas, Rabu (30/10).

Bertempat di Hotel Merdeka, workshop ini menghadirkan tiga narasumber, yaitu Direktur Utama Perum Produksi Film Negara Judith Dipodiputro, Viska Suliati, dan Miryam Anindya. Dalam sambutannya, Zanariah mengucapkan selamat datang kepada para narasumber dan berterima kasih atas kesediaan mereka berbagi ilmu dengan sineas lokal.

Zanariah menekankan potensi besar Kota Kediri yang meski memiliki wilayah kecil, menyimpan berbagai aset budaya dan pariwisata yang belum tereksplorasi sepenuhnya.

“Saya berharap workshop ini bisa menginspirasi sineas Kota Kediri untuk mengangkat potensi lokal dalam karya-karya mereka,” ujar Zanariah.

Pj Wali Kota Kediri, Zanariah, berharap agar sineas Kota Kediri memanfaatkan ilmu yang diperoleh dalam workshop ini dan segera menerapkannya dalam karya film yang mengangkat budaya dan pariwisata lokal.

“Saya mendukung tumbuhnya ekosistem perfilman yang suportif dan kolaboratif. Semoga Pemkot Kediri dan komunitas sineas bisa terus berkolaborasi untuk memajukan perfilman di Kediri,” ungkapnya.

Acara ini juga dihadiri oleh Asisten Pemerintahan dan Kesra Mandung Sulaksono, Kepala Disbudparpora Zachri Ahmad, dan sejumlah tamu undangan lainnya. Dengan semangat kolaborasi, Pemkot Kediri berharap perfilman di kota ini dapat berkembang dan mempromosikan potensi wisata lokal secara lebih luas. (res/aro)

Continue Reading

Peristiwa

Satlantas Polres Kediri Kota Gelar Operasi Zebar Semeru 2024, Ini Hasilnya

Published

on

Kediriselaludihati.com – Operasi Zebra Semeru 2024 yang digelar oleh Polres Kediri Kota dari tanggal 14 hingga 27 Oktober 2024 berhasil menunjukkan hasil yang signifikan dalam meningkatkan ketertiban lalu lintas dan mengurangi pelanggaran di wilayah Kediri.

Operasi ini dilaksanakan dengan dasar Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia, serta Rencana Operasi Kepolisian Kewilayahan Zebra Semeru 2024.

Kapolres Kediri Kota, AKBP Bramastyo Priaji, S.H., S.IK, M.Si, menyatakan bahwa tujuan utama Operasi Zebra Semeru 2024 adalah menjaga ketertiban lalu lintas menjelang pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih, serta menciptakan lingkungan berkendara yang lebih aman.

“Kita berharap dengan adanya operasi ini, masyarakat semakin sadar pentingnya keselamatan di jalan dan mengutamakan kepatuhan terhadap aturan lalu lintas,” ujar AKBP Bramastyo, Rabu (30/10) dalam press release yang digelar di Mako Satlantas Polres Kediri Kota.

Seperti diketahui Operasi Zebra Semeru 2024 bertujuan menjaga ketertiban lalu lintas untuk mengantisipasi lonjakan aktivitas lalu lintas serta memastikan keselamatan pengguna jalan, terutama di wilayah Kediri Kota.

Dalam pelaksanaan operasi, petugas berhasil mengamankan 40 unit kendaraan bermotor dengan pelanggaran berat, seperti knalpot bising (brong) dan spesifikasi teknis yang tidak sesuai standar.

Hal ini dilakukan untuk mengurangi kebisingan dan potensi bahaya bagi pengendara lain.

Data Penindakan Pelanggaran

Penindakan meliputi pemberian surat tilang dan penahanan kendaraan di Markas Komando Satlantas Polres Kediri Kota. Proses pengembalian kendaraan ke pemiliknya memerlukan pengembalian spesifikasi kendaraan ke standar serta pembayaran denda yang diatur oleh Kejaksaan Negeri Kediri.

Capaian Tilang dan Teguran

Selama operasi, jumlah tilang manual meningkat signifikan. Kasatlantas Polres Kediri Kota, AKP Afandy Dwi Takdir, S.T.K, S.I.K, menuturkan, “Kami melihat adanya peningkatan kedisiplinan yang nyata. Tahun ini kami berhasil menindak lebih banyak pelanggar dengan tilang manual, sementara jumlah tilang elektronik berkurang drastis karena masyarakat tampaknya lebih sadar dalam mematuhi aturan di lokasi ETLE.” Ungkapnya.

Berdasarkan data yang di release tilang manual meningkat dari 99 pada 2023 menjadi 1,569 pada 2024, naik sebesar 1,485%.
Tilang Elektronik (ETLE): Menurun dari 394 pada 2023 menjadi 21 pada 2024, turun 95%. Teguran: Meningkat dari 16,239 pada 2023 menjadi 20,821 pada 2024, naik 28%.

Secara keseluruhan, total penindakan meningkat 34%, dari 16,732 pada 2023 menjadi 22,411 pada 2024.

Jenis Pelanggaran yang Terdata

Jenis pelanggaran lalu lintas meliputi:

•   Tidak Memakai Helm: 598 pelanggaran.
•   Melawan Arus Lalu Lintas: 26 pelanggaran.
•   Pengendara di Bawah Umur: 481 pelanggaran.
•   Menerobos Lampu Merah: 434 pelanggaran.
•   Menggunakan Knalpot Tidak Standar: 21 pelanggaran.
•   Tidak Memakai Sabuk Pengaman: 29 pelanggaran.
•   Over Dimension and Over Loading: 1 pelanggaran.

Sementara data kecelakaan lalu lintas mencakup:

•   Jumlah Kejadian: Meningkat dari 9 pada 2023 menjadi 12 pada 2024, naik 33%.
•   Korban Luka Berat: 1 korban pada 2024.
•   Korban Luka Ringan: Menurun dari 14 pada 2023 menjadi 12 pada 2024.
•   Kerugian Materiil: Meningkat dari Rp5.000.000 pada 2023 menjadi Rp41.000.000 pada 2024, naik 720%.

Profil Pengguna Jalan dan Jenis Kendaraan yang Melanggar

Pelanggaran kendaraan meliputi:

•   Sepeda Motor: 1,558 pelanggaran.
•   Mobil Penumpang: 15 pelanggaran.
•   Bus: 7 pelanggaran.
•   Mobil Barang: 10 pelanggaran.

Operasi Zebra Semeru 2024 menunjukkan pentingnya kepatuhan terhadap aturan lalu lintas. Kapolres Kediri Kota AKBP Bramastyo Priaji berharap operasi ini dapat meningkatkan kedisiplinan masyarakat di jalan, menciptakan Kamseltibcarlantas yang kondusif. “Kami harap operasi ini menjadi langkah awal masyarakat untuk lebih tertib di jalan, demi keamanan dan kenyamanan bersama,” tutup AKBP Bramastyo

Program Baru: “Birukan Kota Kediri” dan “Tidak Ada Ruang Bagi Pelanggar”

Berakhirnya Operasi Zebra Semeru tidak menghentikan upaya Satlantas Polres Kediri Kota dalam menjaga ketertiban lalu lintas. Satlantas meluncurkan dua program berkelanjutan untuk memastikan tercapainya Kamseltibcar Lantas (Keamanan, Keselamatan, Ketertiban, dan Kelancaran Lalu Lintas).

Program pertama, “Birukan Kota Kediri,” bertujuan untuk menciptakan rasa aman bagi pengguna jalan, terutama di malam hari. “Kami ingin Kota Kediri terasa nyaman, terutama bagi warga yang beraktivitas malam hari. Kehadiran kami akan terasa dengan adanya patroli yang konsisten, memastikan jalanan tetap aman dan bebas dari gangguan,” ungkap AKP Afandy.

Program kedua, “Tidak Ada Ruang bagi Pelanggar Lalu Lintas di Kota Kediri,” mencerminkan komitmen kuat Satlantas untuk menindak tegas setiap pelanggaran yang mengancam keselamatan di jalan raya. “Sebagian besar kecelakaan terjadi akibat pelanggaran.

Melalui himbauan dan kehadiran langsung anggota kami di lapangan, kami berkomitmen untuk terus mengingatkan masyarakat tentang pentingnya taat aturan demi keselamatan bersama,” jelas AKP Afandy.

Dengan tekad kuat dan semangat PRESISI (Prediktif, Responsibilitas, dan Transparansi Berkeadilan), Satlantas Polres Kediri Kota berharap dapat menciptakan jalan raya yang aman, tertib, dan nyaman bagi masyarakat. Kedua program ini diharapkan dapat membangun kesadaran masyarakat akan pentingnya keselamatan diri sendiri dan orang lain di jalan raya. (Res/an).

Continue Reading

Peristiwa

Bhabinkamtibmas Kaliombo Ciptakan Situasi Aman di Lingkungan Melalui Patroli Sambang Rutin

Published

on

Kediriselaludihati.com – Bhabinkamtibmas (BKTM) Kelurahan Kaliombo, Polsek Kediri Kota, Aipda Andrey V.M melaksanakan patroli sambang.

Kegiatan berlangsung, pada hari Rabu 30 Oktober 2024 pukul 14:00 WIB – selesai. Petugas datang ke Mushola Al-muhajirin rw9 kel.kaliombo Kota Kediri.

BKTM melaksanakan Sambang kegiatan program kursus bahasa Inggris gratis dari Pemerintah Kota Kediri yang terbuka untuk semua usia dan warga Kota Kediri.

“Kegiatan dilaporkan berjalan lancar dan terkendali,” kata Kapolsek Kediri Kota Kompol Ridwan Sahara, S.H. (Res/an).

Continue Reading

Trending

Copyright © 2019 kediriselaludihati.com