Connect with us

Uncategorized

Pesan Kapolri ke Perwira SIP Angkatan ke-51: Jadilah Agen Penggerak Reformasi Kultural Polri.

Published

on

Jawa Barat – Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memimpin upacara penutupan pendidikan dan pelatihan Perwira Polri Sekolah Inspektur Polisi (SIP) Angkatan ke-51, Resimen Satya Intar Adinata Pratapa, di Sukabumi, Jawa Barat, Senin, 3 Oktober 2022.

Dalam amanatnya, Sigit menyampaikan pesan penting kepada 2.123 perwira Polri untuk menjadi agen penggerak reformasi kultural di internal Korps Bhayangkara. Hal itu untuk kembali meraih kepercayaan publik terhadap institusi Polri.

“Oleh sebab itu, guna meningkatkan kepercayaan publik rekan-rekan harus menjadi agen penggerak reformasi kultural Polri. Saya memahami, bahwa untuk melakukan hal tersebut tidaklah mudah, namun harus kita lakukan demi kebaikan institusi Polri yang kita cintai,” kata Sigit dalam amanatnya.

Sigit menekankan bahwa, kepercayaan publik merupakan kunci utama dan harga mati untuk institusi Polri, dalam melaksanakan tugas pokoknya yakni melindungi, mengayomi dan melayani masyarakat.

Bahkan, Sigit juga mengutip pesan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) yakni, ‘Jangan sampai menurunkan kepercayaan masyarakat terhadap Polri. Itu yang paling penting. Citra Polri apapun harus tetap kita jaga’.

“Apabila kepercayaan publik terhadap Polri tinggi, tentunya setiap upaya pemolisian yang dilakukan akan lebih efektif, karena mendapat dukungan penuh dari masyarakat. Namun sebaliknya apabila kepercayaan publik rendah, maka apapun tindakan Polri akan selalu kurang di mata publik,” ujar Sigit.

Lebih dalam, Sigit menegaskan, usai menjalani pendidikan nantinya para perwira Polri SIP akan menjalankan tanggung jawabnya yang lebih berat ketika menjalankan tugasnya di lapangan atau sosial masyarakat.

Selain harus memastikan pelaksanaan tugas anggota di lapangan berjalan dengan baik, kata Sigit, perwira Polri harus mampu menghadapi segala macam bentuk tantangan tantangan kedepan yang semakin kompleks.

Diantaranya adalah, terjadinya potensi krisis pangan dan energi akibat konflik Rusia dan Ukraina yang berkepanjangan. Perkembangan zaman era digital atau Hyper Connectivity yang berpotensi memunculkan kejahatan jenis baru. Kemudian, pengamanan seluruh rangkaian Pemilu serentak tahun 2024, dimana harus mencegah terjadinya polarisasi, politik identitas, dan penyebaran hoaks yang mampu memecah belah bangsa.

Kemudian, memastikan seluruh pengamanan event internasional yang diselenggarakan di Indonesia, seperti Presidensi G-20. Lalu, antisipasi pergerakan dari kelompok terorisme. Selanjutnya, transnational crime, antisipasi terjadinya gangguan kamtibmas pada berbagai proyek strategis nasional, pembangunan IKN, sampai dengan bencana alam serta perubahan iklim.

Terkait dengan berbagai macam potensi tantangan yang dihadapi, Sigit memaparkan, dewasa ini, telah diterapkan konsep transformasi menuju Polri yang Presisi dengan mengedepankan pendekatan predictive policing dan memanfaatkan teknologi informasi.

“Penerapan konsep transformasi menuju Polri yang Presisi tentunya harus didukung oleh seluruh personel Polri. Khususnya rekan-rekan sekalian sebagai first line supervisor yang merupakan motor penggerak di lapangan,” ucap eks Kabareskrim Polri itu.

Sigit menuturkan, hal tersebut tentunya menjadi harga mati tujuan untuk meraih kepercayaan publik terhadap institusi Polri. Menurut Sigit, setiap personel harus optimis mampu merebut kembali tingkat kepercayaan publik yang tadinya sangat tinggi kepada Korps Bhayangkara.

“Oleh sebab itu, setiap personel Polri harus melakukan evaluasi dan berkomitmen untuk melakukan perbaikan dimulai dari diri sendiri, sebagaimana peribahasa ‘jangan buruk rupa cermin dibelah’, karena perbaikan itu sejatinya harus berasal dari diri kita sendiri dan untuk kebaikan kita sendiri,” tutur Sigit.

Sigit mengingatkan, Polri merupakan merupakan pelayan publik. Sehingga, setiap personel Polri harus mengabdikan diri dengan seutuhnya kepada publik, sehingga kepercayaan publik dapat diraih.

Terkait reformasi kultural, Sigit menyatakan terdapat dua pendekatan yang harus dilakukan, yakni, melalui pendekatan Rule Based Definition yaitu dengan seperangkat aturan dan koridor hukum dan yang kedua melalui pendekatan Value Based Definition, yaitu pembatasan berdasarkan nilai-nilai dan etika, termasuk Tri Brata maupun Catur Prasetya.

“Upaya reformasi kultural tentunya juga harus diiringi dengan pengembangan SDM Polri yang unggul. Untuk itu, rekan-rekan harus terus mengembangkan tiga kompetensi, baik kompetensi leadership, teknis maupun etika,” ungkap mantan Kapolda Banten itu.

Sigit menambahkan, setiap personel kepolisian juga harus menerapkan konsep kepemimpinan melayani sebagaimana teori Servant Leadership dengan menjadi teladan dan menempatkan anggota serta masyarakat sebagai prioritas utama.

Tak hanya itu, Sigit mengungkapkan, polisi harus melakukan pengawasan secara melekat dan memberikan motivasi kepada anggota untuk membiasakan diri untuk berbuat baik serta terjun langsung ke lapangan guna mendengar secara langsung keluhan dan aspirasi dari masyarakat luas.

“Jika mendapatkan kritik dari masyarakat, jadikan sebagai bahan evaluasi. Ingatlah selalu tentang komitmen Polri untuk menjadi institusi yang tidak anti kritik dan modern. Fakta adanya kritik merupakan bukti nyata kecintaan masyarakat terhadap Polri agar menjadi lebih baik,” tegas Sigit.

Tak lupa, Sigit juga meminta kepada seluruh perwira Polri SIP untuk tidak melupakan serta menanamkan konsep growth mindset, yaitu pola pikir untuk selalu mengembangkan diri menjadi pribadi yang lebih baik. Sehingga memiliki tingkat resiliensi yang tinggi.

“Apabila hal ini dilakukan, diharapkan setiap upaya pemolisian yang rekan-rekan lakukan dapat lebih adaptif guna mengatasi berbagai permasalahan di lapangan,” kata Sigit.

Disisi lain, Sigit berpesan kepada seluruh aparat kepolisian untuk terus menempa diri agar menjadi talent-talent digital Polri. Dengan begitu, polisi selalu berada satu langkah di depan para pelaku kejahatan dan mampu mengimbangi perkembangan teknologi karena modern problem, require modern solution atau permasalahan modern, membutuhkan solusi yang modern.

“Tentunya berbagai hal yang saya sampaikan ini harus senantiasa dipegang teguh, sehingga rekan-rekan dapat menjadi perwira Polri yang tangguh dan dapat merespon setiap tantangan tugas secara tepat, sebagaimana harapan masyarakat,” ujar Sigit.

Sebelum menutup amanatnya, Sigit kembali menegaskan soal pentingnya berpegang tegus terhadap nilai-nilai Satya Haprabu demi kemajuan bangsa. Selain itu, diharapkan juga setiap perwira Polri juga diharapkan untuk menjadi Satya Intar Adinata Pratapa, yaitu perwira Polri yang setia, pintar, unggul dan berwibawa sebagaimana arti dari nama resimen.

“Sehingga dapat mendukung terwujudnya Visi Indonesia Emas 2045 yang kita cita-citakan bersama. Selamat bertugas, jadilah perwira Polri yang dekat dan dicintai masyarakat, sebagaimana transformasi menuju Polri yang Presisi,” tutup Sigit.

Continue Reading

Peristiwa

Polsek Grogol Kediri Dukung Kreativitas dan Kebersamaan Warga Lewat Perlombaan dan Lampu Hias

Published

on

Kediriselaludihati.com – Suasana meriah mewarnai Dusun Santren Kidul, Desa Cerme, Kecamatan Grogol, Kabupaten Kediri, pada Senin (11/8/2025). Bhabinkamtibmas Desa Cerme, Aipda Agus SBW, melaksanakan giat sapa warga sekaligus mendukung penuh berbagai perlombaan dan kegiatan kreatif dalam rangka menyemarakkan HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia.

Pada pukul 15.30 WIB, Aipda Agus hadir di RT 12 RW 03 Dusun Santren Kidul untuk memotivasi dan memberikan semangat kepada warga yang menggelar lomba tradisional seperti balap karung dan topeng kerucut. Perlombaan ini diikuti anak-anak setempat, menciptakan keceriaan dan semangat kebersamaan di lingkungan.

Sore harinya, pukul 17.20 WIB, Aipda Agus kembali hadir di lokasi yang sama untuk memantau kegiatan lomba lampu hias dan kebersihan lingkungan tingkat Desa Cerme. Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya memperindah desa dan mempererat solidaritas warga dengan mengusung tema nasional “Bersatu Berdaulat, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju”.

Kapolsek Grogol, AKP Andang Wastiyono, S.H., menyatakan bahwa dukungan Bhabinkamtibmas dalam kegiatan masyarakat merupakan bentuk nyata kehadiran Polri di tengah warga.
“Kami ingin perayaan kemerdekaan tidak hanya meriah, tapi juga memperkuat kekompakan dan kepedulian terhadap lingkungan,” ujarnya. (res/an)

Continue Reading

Peristiwa

Semarak Kemerdekaan, Polsek Mojo Kediri Dorong Warga Jaga Keamanan Lingkungan

Published

on

Kediriselaludihati.com – Menyambut peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia, Bhabinkamtibmas Desa Blimbing, Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri, Aiptu Darsono, melaksanakan kegiatan pemasangan bendera Merah Putih dan umbul-umbul di lingkungan warga, Senin (11/8/2025) pagi.

Kegiatan yang berlangsung mulai pukul 10.30 WIB ini dilaksanakan di rumah warga, salah satunya milik Bapak Badoli di RT 01 RW 01 Desa Blimbing. Selain mengajak masyarakat memeriahkan peringatan kemerdekaan dengan pemasangan atribut merah putih, Aiptu Darsono juga memberikan imbauan agar warga selalu menjaga keamanan dan ketertiban lingkungan (Harkamtibmas).

Kapolsek Mojo, AKP Karyawan Hadi, S.H., M.H., menyatakan kegiatan ini merupakan bentuk sinergi kepolisian dengan masyarakat dalam membangun rasa nasionalisme sekaligus menciptakan situasi kondusif di wilayah hukum Polsek Mojo.
“Semangat kemerdekaan bukan hanya soal perayaan, tapi juga menjaga persatuan, kerukunan, dan keamanan bersama,” tegasnya.

Kegiatan berlangsung tertib, aman, dan penuh semangat gotong royong dari warga setempat. (res/an)

Continue Reading

Peristiwa

Bhabinkamtibmas Salurkan Beras Murah untuk Dukung Ketahanan Pangan Nasional di Kediri

Published

on

Kediriselaludihati.com – Dua Polsek jajaran Polres Kediri Kota, yakni Polsek Grogol dan Polsek Tarokan, melaksanakan Gerakan Pangan Murah (GPM) secara serentak pada Senin (11/8/2025) sore. Kegiatan ini bertujuan untuk mendukung ketahanan pangan nasional sekaligus menunjukkan peran aktif Polri di tengah masyarakat.

Di wilayah Grogol, Bhabinkamtibmas Desa Grogol, Aipda Imam Sugiat, menggelar GPM di Dusun Ringinrejo. Sebanyak tiga sak beras isi 5 kilogram dengan harga Rp57.000 per sak habis terjual kepada tiga warga.

“Kegiatan ini bagian dari upaya kami membantu masyarakat mendapatkan bahan pangan berkualitas dengan harga terjangkau,” ujar Kapolsek Grogol, AKP Andang Wastiyono, S.H.

Sementara itu, di Desa Sumberduren, Kecamatan Tarokan, Bhabinkamtibmas Aipda Ardijana Susadyo juga melaksanakan GPM dengan jumlah dan harga beras yang sama.

Tiga sak beras 5 kilogram terjual habis kepada tiga pembeli. Kapolsek Tarokan, AKP Ibnu Sa’i, S.H., menyebut kegiatan ini diharapkan dapat meringankan beban masyarakat, khususnya menjelang peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan RI.

Kegiatan GPM di kedua lokasi berjalan lancar, tertib, dan aman. Polres Kediri Kota berkomitmen untuk terus menggelar program serupa sebagai bentuk kepedulian terhadap ketahanan pangan dan kesejahteraan warga. (res/an).

Continue Reading

Trending

Copyright © 2019 kediriselaludihati.com

You cannot copy content of this page